PIR - Pelajaran 01
Nama Kelas | : | Pembinaan Iman Remaja |
Nama Pelajaran | : | Pelayanan Pembinaan Iman Remaja Kristen |
Kode Pelajaran | : | PIR-P01 |
Pelajaran 01 -- Pelayanan Pembinaan Iman Remaja Kristen
Daftar Isi
- Pengertian Pembinaan Iman Remaja
- Definisi dan Arti Pembinaan Iman Remaja
- Arti Pembinaan
- Arti Iman
- Arti Remaja
- Dasar Alkitab Pembinaan Iman Remaja
- Mazmur 119:9-11
- Amsal 22:6
- 1 Timotius 4:12
- Tujuan Pembinaan Iman Remaja
- Membentuk Identitas Diri dalam Kristus
- Menumbuhkan Hubungan Pribadi yang Dekat dengan Tuhan
- Membentuk Karakter Kristus dalam Diri Remaja
- Mampu Menjadi Saksi Kristus
- Memberikan Ketahanan Iman dalam Menghadapi Tantangan Hidup
- Menumbuhkan Hubungan yang Dekat dengan Keluarga dalam Kristus
- Tantangan dan Peluang Pembinaan Iman kepada Remaja pada Era Digital
- Tantangan dalam Pembinaan Iman Remaja
- Pengaruh Negatif dan Positif dari Teknologi
- Kurangnya Kedekatan Hubungan dengan Orang Tua
- Pengaruh Tekanan Sosial/Teman-Teman yang Tidak Sehat
- Ketidaktertarikan Remaja pada Gereja
- Peluang dalam Pembinaan Iman Remaja
- Pentingnya Kerja Sama Orang Tua dan Gereja
- Memanfaatkan Teknologi sebagai Cara Menarik Belajar Firman Tuhan
- Memenangkan Remaja Kunci Mempersiapkan Gereja Masa Depan
Doa
Pelajaran 01: Pelayanan Pembinaan Iman Remaja Kristen
Pada era digital ini, melayani remaja bukanlah tugas yang mudah. Pembina remaja dituntut untuk tidak hanya memahami mereka sebagai generasi digital, tetapi juga mengasihi mereka dengan tetap menerapkan prinsip kebenaran firman Tuhan. Pada Pelajaran 1 ini, kita akan melihat terlebih dahulu pelayanan remaja Kristen, mulai dari pengertiannya, kepentingannya, juga tantangan dan peluangnya.
- Pengertian Pembinaan Iman Remaja
- Definisi dan Arti Pembinaan Iman Remaja
- Arti Pembinaan
- Arti Iman
- Arti Remaja
- Dasar Alkitab Pembinaan Iman Remaja
- Mazmur 119:9-11
- Amsal 22:6
- 1 Timotius 4:12
- Tujuan Pembinaan Iman Remaja
- Membentuk Identitas Diri dalam Kristus
- Menumbuhkan Hubungan Pribadi yang Dekat dengan Tuhan
- Membentuk Karakter Kristus dalam Diri Remaja
- Mampu Menjadi Saksi Kristus
- Memberikan Ketahanan Iman dalam Menghadapi Tantangan Hidup
- Menumbuhkan Hubungan yang Dekat dengan Keluarga dalam Kristus
- Tantangan dan Peluang Pembinaan Iman kepada Remaja pada Era Digital
- Tantangan dalam Pembinaan Iman Remaja
- Pengaruh Negatif dan Positif dari Teknologi
- Kurangnya Kedekatan Hubungan dengan Orang Tua
- Pengaruh Tekanan Sosial/Teman-Teman yang Tidak Sehat
- Ketidaktertarikan Remaja pada Gereja
- Peluang dalam Pembinaan Iman Remaja
- Pentingnya Kerja Sama Orang Tua dan Gereja
- Memanfaatkan Teknologi sebagai Cara Menarik Belajar Firman Tuhan
- Memenangkan Remaja Kunci Mempersiapkan Gereja Masa Depan
Memahami pelayanan remaja merupakan hal yang sangat penting supaya kita mengerti tujuan utama yang harus dicapai. Pada bagian ini, secara khusus, kita akan mempelajari definisi dan dasar pelayanan remaja.
Untuk memahami pengertian "Pembinaan Iman Remaja" dengan tepat, mari kita kupas arti masing-masing istilah ini.
Menurut kamus bahasa, "pembinaan" kata dasarnya adalah "bina", artinya membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik. Sedangkan "pembinaan" menunjuk pada proses, cara, perbuatan, pembaruan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Jadi, disimpulkan bahwa pembinaan adalah proses pembaruan untuk mencapai hasil/keadaan yang lebih baik.
Ditinjau dari bahasa Ibrani, iman artinya "betach", yaitu 'mengamini dan memercayai semua pernyataan Allah sebagai kebenaran'. Dalam PL, kata "iman" menunjuk pada sikap yang benar terhadap Allah. Orang yang beriman hanya mengandalkan Allah, bukan kepada yang lain (Mazmur 37:3; Amsal 3:5; Yeremia 17:5).
Dalam PB, kata Yunani "iman" adalah "pistis" (kata benda) dan "pisteuo" (kata kerja). Dalam konteks PB, iman menunjuk pada karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus. Pusat dari iman adalah karya penyelamatan Allah untuk mendamaikan manusia dengan Allah melalui pengurbanan Yesus Kristus. Iman juga berarti memegang teguh janji Allah dalam Kristus Yesus dengan memusatkan seluruh kepercayaan kepada karya sempurna Kristus untuk keselamatannya (Kisah Para Rasul 16:30; Yohanes 3:16; 5:24).
Jadi, iman Kristen adalah keyakinan pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Apakah masa remaja itu? Kata "Remaja" berasal dari kata Latin "adolescere" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa karena masa remaja adalah masa antara anak-anak dan pemuda. Jika diukur berdasarkan usia, masa ini berkisar antara usia 10 sampai 18 tahun. Masa ini biasa dimengerti sebagai masa transisi, karena pada masa-masa ini mereka mengalami banyak sekali perubahan, mulai fisik, psikologi, kerohanian, dan masih banyak lagi. Karena itu, tidak heran jika pada masa ini, anak-anak remaja mengalami kebingungan, khususnya dalam hal identitas diri. Proses pencarian "citra diri" atau "jati diri" inilah yang sering membawa remaja jatuh dalam berbagai masalah.
Jadi, secara sederhana, "remaja" diartikan sebagai "individu yang sedang dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan sosial".
Berdasarkan beberapa definisi istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembinaan Iman Remaja adalah "proses pembaruan kehidupan remaja Kristen untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu pertumbuhan iman ke arah kedewasaan dan ketaatan yang mutlak pada Tuhan Yesus Kristus".
Alkitab selalu memberi perhatian besar pada setiap tahap pertumbuhan iman, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Dalam konteks tubuh Kristus, pembinaan iman remaja juga merupakan dasar agar ajaran Kristen diteruskan ke generasi berikutnya. Berikut beberapa dasar firman Tuhan yang mengajarkan pentingnya membina iman kaum muda.
"Bagaimana orang muda dapat memelihara jalannya yang bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan perkataan-Mu. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan aku tersesat dari perintah-perintah-Mu. Di dalam hatiku, aku menyimpan firman-Mu, sehingga aku takkan berdosa terhadap-Mu."
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu."
"Jangan ada orang yang merendahkan kamu karena kamu muda, tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian."
Pembinaan iman remaja tidak lepas dari prinsip-prinsip firman Tuhan yang harus dipegang dan diajarkan. Berikut adalah beberapa tujuan pembinaan iman remaja:
Masa remaja adalah masa kebingungan karena "jati diri" mereka belum terbentuk. Karenanya, sangat penting bagi gereja untuk membantu mereka menemukan "identitas diri" mereka yang sesungguhnya sebagai anak Tuhan. Mereka adalah anak-anak Allah yang telah dibentuk oleh Allah sejak dari dalam rahim ibu. Allah telah mengenal mereka bahkan sebelum dilahirkan (Yeremia 1:5). Di dalam Yesus, mereka ditebus menjadi ciptaan baru dan menjadi milik Allah (2 Korintus 5:17).
Remaja perlu mengerti bahwa ia memiliki ketergantungan hidup pada Allah (Yohanes 15:5). Ketika seorang remaja memiliki hubungan pribadi dengan Allah, maka dengan sendirinya ia akan selalu mengandalkan Allah dan hidup dekat/intim dengan Allah sepanjang hidupnya (Efesus 5:32). Mereka juga akan belajar bahwa Tuhan adalah Sahabat yang setia dan selalu siap mendengarkan doa-doa mereka (Yohanes 15:14).
Pembinaan iman remaja sangat penting untuk membentuk karakter yang baik melalui pembentukan karakter Kristus dalam dirinya. Dalam Filipi 2:1-4 dikatakan "Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, ...." Oleh karena itu, perlu bagi remaja untuk memiliki karakter seperti Kristus sehingga mereka mampu melakukan segala kebaikan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Sebuah perintah penting yang diberikan oleh Yesus dalam Kisah Para Rasul 1:8, bahwa orang-orang percaya harus menjadi saksi Kristus. Karenanya, remaja perlu belajar bahwa hidup mereka memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk memuliakan Dia dan bahwa mereka dipanggil untuk menjadi saksi Tuhan bagi generasi mereka (Galatia 2:20).
Yesus berkata, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku". Oleh sebab itu, para remaja harus memiliki iman yang bertumbuh untuk percaya bahwa Tuhan akan terus menyertai dia dalam menghadapi segala tantangan hidupnya, karena sesungguhnya Tuhanlah yang akan terus memberi kekuatan (Filipi 4:13).
Kasih Allah melalui Yesus Kristus akan mempersatukan semua umat-Nya sebagai satu keluarga tubuh Kristus. Oleh sebab itu, remaja harus mengerti bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar Allah dan bahwa mereka memiliki saudara-saudara seiman yang selalu siap membantu dan mendukung mereka.
Ketika kita membahas pembinaan iman remaja pada era digital, kita tidak dapat mengabaikan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda, tetapi di sisi lain dapat menjadi peluang yang tidak ternilai untuk memenangkan mereka.
Teknologi dan segala perkembangannya memang memberikan akses tak terbatas pada informasi, komunikasi, dan banyak kebutuhan lain. Namun, teknologi juga membawa pengaruh negatif, di antaranya kebebasan dan kurangnya pengawasan sehingga membuat remaja terjebak dalam dosa-dosa seperti pornografi, kecanduan games, dan sebagainya. Alkitab mengingatkan kita dalam 1 Korintus 6:12, "Semua hal diperbolehkan bagiku, tetapi tidak semuanya berguna. Memang semua hal diperbolehkan bagiku, tetapi aku tidak mau diperhamba oleh apa pun."
Media sosial sering kali memudahkan orang menjalin relasi melalui dunia maya. Namun, harus diakui, media sosial juga membuat hubungan tatap muka menurun. Para remaja terjebak pada posisi yang sama, mereka menjadi jauh, tidak hanya dengan teman-temannya, juga dengan orang tuanya. Namun, jika kita "fair, orang tua juga sering sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada/sedikit waktu dengan anak-anak. Efesus 6:4 mengingatkan para orang tua/pembimbing rohani untuk tidak menimbulkan luka kepada para remaja supaya dapat menjalin hubungan yang dekat dengan mereka.
Teman-teman memberi pengaruh besar bagi kehidupan para remaja. Mereka sering lebih nyaman bersama teman-teman lingkungan sosial mereka. Namun, para remaja sering melakukan hal-hal yang tidak baik karena tekanan sosial, dan mereka ingin diterima. Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:33 menegaskan, "Janganlah tertipu: 'Pergaulan yang buruk menghancurkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.'"
Pengaruh budaya modern dan kecanggihan teknologi sering membuat remaja kurang tertarik terlibat dalam kehidupan gereja dengan berbagai alasan, mulai dari gereja yang ketinggalan zaman, ibadah dapat dilakukan secara online, hingga gereja yang sering menghakimi. Namun, Ibrani 10:25 mengingatkan kita, "dan janganlah menjauhkan diri dari pertemuan ibadah kita bersama, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang. Akan tetapi, marilah kita saling menguatkan, terlebih lagi karena kamu tahu bahwa Hari Tuhan sudah semakin dekat."
Di tengah tantangan yang sangat besar ini, Tuhan menolong kita untuk melihat peluang yang luar biasa untuk menolong remaja bertumbuh dan menjadi saksi Allah.
Pembinaan iman remaja tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Harus ada kerja sama antara gereja dan orang tua agar pembinaan iman ini dapat dilakukan setiap hari, bukan hanya sekali seminggu. Ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena gereja hanya bisa melayani mereka secara terbatas. Namun, orang tua dapat memberikan pembinaan lebih banyak selama di rumah.
Teknologi tidak seharusnya ditakuti, tetapi justru bisa membuka peluang. Teknologi bisa menjadi salah satu cara menarik untuk belajar firman Tuhan. Firman Tuhan yang disampaikan dengan teknologi dapat menarik minat para remaja untuk mempelajarinya.
Memenangkan remaja adalah peluang untuk mempersiapkan gereja masa depan. Jangan menganggap para remaja tidak tahu apa-apa dan menutup diri untuk melibatkan mereka. Pembinaan yang tepat akan menolong mereka bertumbuh dalam iman dan terlibat dalam pelayanan gereja. Ini menjadi kunci untuk mempersiapkan gereja masa depan.
Membina iman remaja merupakan hal yang sangat penting karena masa remaja adalah kesempatan emas untuk menjadikan mereka harapan dan masa depan gereja Tuhan di dunia. Oleh karena itu, membina iman remaja menjadi tanggung jawab bersama, baik orang tua, gereja, ataupun masyarakat Kristen secara keseluruhan.
Akhir Pelajaran (PIR-P01)
Doa
"Tuhan Yesus terima kasih untuk hak istimewa yang Engkau berikan kepadaku sehingga aku boleh melayani remaja-remaja gereja untuk mengenal dan dekat kepada-Mu. Kiranya Engkau menolong aku untuk semakin mengerti panggilan-Mu ini."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA