PDK - Pelajaran 05
Nama Kelas | : | Dasar-Dasar Iman Kristen - Penciptaan dan Kejatuhan |
Nama Pelajaran | : | Manusia Kedua dari Tuhan |
Kode Pelajaran | : | PDK-P05 |
Pelajaran 05 -- Manusia Kedua dari Tuhan
Daftar Isi
- Allah Mengirimkan Manusia Kedua
- Seorang Manusia yang Sempurna
- Allah Sejati dan Manusia Sejati
- Manusia Kedua dari Allah
- Siapakah Manusia Kedua Ini?
- Bagaimana Manusia Kedua Ini Datang ke Dunia?
- Yesus Adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati
- Tujuan Yesus Datang ke Dunia
- Kehidupan Manusia Kedua di Dunia
- Manusia Kedua Dicobai Iblis dan Taat kepada Allah
- Yesus Bergumul di Getsemani
- Kematian Yesus yang Dahsyat
- Kebangkitan Yesus Kristus yang Mulia
- Kemenangan Manusia Kedua
- Tuhan Yesus Kembali ke Surga
- Yesus Kristus sebagai Penebus
- Yesus Kristus Menjadi Kurban
- Yesus Kristus Menjadi Penggantian
- Yesus Kristus Menjadi Pendamaian
- Yesus Kristus Menjadi Penebusan
Doa
Pelajaran 05: Manusia Kedua dari Tuhan
Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam, karena Dia ingin agar manusia dapat hidup berdampingan dengan Allah dan memuliakan Dia. Namun, dari pelajaran sebelumnya, kita tahu bahwa Adam telah gagal. Adam bukan saja berdosa, tetapi juga melahirkan keturunan yang mewarisi dosanya. Manusia yang seharusnya memiliki sifat Allah kini menjadi orang berdosa yang mementingkan diri sendiri. Akankah Allah membiarkan kegagalan Adam ini?
- Allah Mengirimkan Manusia Kedua
- Seorang Manusia yang Sempurna
- Allah Sejati dan Manusia Sejati
- Manusia Kedua dari Allah
- Siapakah Manusia Kedua Ini?
- Bagaimana Manusia Kedua Ini Datang ke Dunia?
- Yesus Adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati
- Tujuan Yesus Datang ke Dunia
- Kehidupan Manusia Kedua di Dunia
- Manusia Kedua Dicobai Iblis dan Taat kepada Allah
- Yesus Bergumul di Getsemani
- Kematian Yesus yang Dahsyat
- Kebangkitan Yesus Kristus yang Mulia
- Kemenangan Manusia Kedua
- Tuhan Yesus Kembali ke Surga
- Yesus Kristus sebagai Penebus
- Yesus Kristus Menjadi Kurban
- Yesus Kristus Menjadi Penggantian
- Yesus Kristus Menjadi Pendamaian
- Yesus Kristus Menjadi Penebusan
- Yesus Kristus Kepala Umat yang Baru
Jika manusia pertama Adam telah gagal, apakah berarti Allah juga gagal? Tidak! Kegagalan manusia tidak serta-merta membuat Allah gagal. Allah memiliki rencana untuk mengembalikan manusia menjadi umat yang akan memuliakan Tuhan. Kasih Allah telah mengalahkan kegagalan manusia. Apa yang Allah lakukan?
Allah mengirim Seorang yang lain! Karena manusia pertama gagal, Allah mengirim "Manusia Kedua" untuk memulai suatu umat baru yang akan taat dan memuliakan Allah. Betul sekali, Manusia Kedua ini adalah Yesus, Anak-Nya sendiri yang Allah kirim untuk menggantikan kegagalan manusia pertama, Adam (Rm. 5:19). Mengapa harus Yesus? Karena hanya Yesus yang sanggup memenuhi kriteria untuk menjalankan misi penyelamatan dari Allah. Kriteria apakah yang dimiliki oleh Yesus?
Untuk melaksanakan misi penyelamatan dari Allah, Manusia Kedua haruslah seorang Manusia yang sempurna, yang tidak berdosa. Manusia Kedua ini akan menjadi domba kurban tebusan bagi manusia yang berdosa sebagaimana kurban tebusan dalam PL, "domba" sembelihan itu haruslah tanpa cacat supaya berkenan kepada Allah (1Ptr. 1:19). Jika Dia sendiri cacat/berdosa, tidak mungkin Dia dapat menjadi tebusan bagi dosa manusia lain. Hanya dengan jalan inilah, kurban tebusan dapat memuaskan keadilan Allah (Rm. 3:25).
Misi penyelamatan dari Allah harus dilaksanakan Manusia Kedua dengan ketaatan penuh kepada Allah agar Dia berhasil mengalahkan si Setan yang telah menipu manusia pertama. Oleh karena itu, Manusia Kedua haruslah seorang manusia sejati, sebagaimana janji Allah bahwa "benih perempuan -- itulah yang akan mengalahkan Setan. Dia akan menjadi wakil umat manusia yang akan menjalankan ketaatan kepada Allah sampai mati".
Namun, di sisi lain, Manusia kedua juga harus memiliki keallahan yang sejati. Manusia kedua adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia, tetapi Dia sepenuhnya Allah dan memiliki semua sifat keallahan yang melekat pada-Nya. Itu sebabnya, sekalipun Manusia Kedua akan mati untuk menjadi tebusan bagi dosa manusia, Dia akan bangkit kembali untuk menjadi Kepala bagi umat tebusan Allah yang baru, yaitu anak-anak Tuhan. Dia menjadi pembuka jalan bagi manusia untuk keluar dari bangsa keturunan Adam yang berdosa dan menjadi anak-anak Allah.
Mengapa harus ada Manusia Kedua dari Allah dan siapakah Dia?
Dia adalah Yesus. Berbeda dengan manusia pertama yang berasal dari debu tanah, Manusia Kedua ini berasal dari surga. Alkitab mengatakan: "Manusia pertama berasal dari bumi, yaitu dari debu tanah. Manusia kedua berasal dari surga" (1Kor. 15:47).
Manusia kedua Yesus datang melalui inkarnasi, yaitu Allah yang turun dari surga dalam wujud manusia. Yohanes menyaksikan ini dengan perkataan yang indah, "Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi daging dan tinggal di antara kita" (Yoh. 1:1,14).
Ini adalah suatu rahasia yang besar. Manusia pertama Adam diciptakan sebagai manusia yang telah dewasa, tetapi Manusia kedua Yesus masuk ke dunia sebagai bayi yang tak berdaya. Yesus lahir melalui seorang perawan Maria, bukan karena benih manusia laki-laki, melainkan oleh Roh Kudus dan kuasa Allah yang turun menaungi perawan itu (Luk. 1:35).
Yesus disebut sebagai Allah yang sejati dan Manusia yang sejati. Dia satu dengan Allah dan juga satu dengan umat manusia. Dia disebut "Anak Allah" (Mat. 14:33) karena Dia adalah satu-satunya Anak Tunggal Bapa. Dia disebut "Anak Manusia" karena Dia mewakili semua umat manusia (1Tim. 3:16).
Ada dua alasan yang penting. Pertama, Dia datang untuk membinasakan semua pekerjaan Iblis. Alkitab berkata: "Anak Allah datang untuk tujuan ini, yaitu menghancurkan perbuatan-perbuatan Setan" (1Yoh. 3:8). Kedua, Dia datang untuk menyediakan jalan agar kita dapat terlepas/keluar dari bangsa keturunan Adam yang berdosa dan masuk ke dalam keluarga Tuhan (Ef. 2:14-19). Inilah artinya jalan keselamatan itu.
Dalam Perjanjian Baru, kita akan melihat bagaimana perjalanan Manusia Kedua untuk menyelesaikan misi-Nya di dunia.
Manusia pertama Adam telah dicobai Setan. Manusia Kedua, Yesus, juga dicobai oleh Setan (Mat. 4:1). Mengapa Setan mencobai Yesus? Tiga kali Setan mencobai Yesus agar bertindak mengikut kehendak-Nya sendiri karena tujuan pencobaan Setan adalah supaya Yesus tidak menaati Allah. Tiga kali juga Yesus menolak untuk berbuat demikian dan akhirnya Setan dikalahkan. Manusia pertama, yaitu Adam, telah kalah saat dicobai Setan karena dia tidak menaati Tuhan. Namun, Manusia Kedua beroleh kemenangan atas Setan karena Dia menaati Allah. Yesus juga menghadapi banyak pencobaan lain dalam kehidupan-Nya dan beroleh kemenangan karena Dia rela dan senang melakukan kehendak Bapa-Nya (Ibr. 5:8). Karena Dia telah belajar menaati Bapa-Nya dalam segala perkara, Dia siap menghadapi pencobaan yang terakhir dan terbesar, yaitu di atas kayu salib.
Di Taman Getsemani, saat Yesus merenungkan tentang bagaimana Dia akan menanggung dosa manusia, Dia berlutut dan berdoa: "Bapa-Ku, kalau mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari-Ku." Ini menunjukkan bahwa penderitaan yang akan Dia tanggung sangatlah besar. Meski demikian, Dia tetap taat kepada kehendak Bapa-Nya dan berdoa: "Akan tetapi, jangan seperti yang Aku kehendaki, melainkan seperti kehendak-Mu" (Mat. 26:39).
Yesus dibawa ke pengadilan di hadapan Pilatus, gubernur Romawi. Di sana, jubah-Nya ditanggalkan dan Dia dipukuli dengan cemeti yang berujung benda tajam dari besi atau tulang yang merobek kulit badan. Dia diejek dan diludahi. Pada wajah-Nya, terdapat bekas-bekas siksaan dahsyat. Mahkota duri telah dikenakan di kepala-Nya. Kemudian, Dia disuruh memikul kayu salib ke Kalvari, tempat Dia akan disalibkan. Di Kalvari, Setan berusaha sebisa mungkin agar Yesus melakukan sesuatu yang akan menyebabkan-Nya gagal menjadi seorang Juru Selamat yang sempurna. Namun, dalam segala hal yang dilakukan oleh Setan itu, Yesus membuktikan bahwa Dia tetap mengasihi dan taat kepada Allah dengan segenap hati-Nya. Dia terus berserah kepada Bapa-Nya dan menaati-Nya. Dia menolak untuk menyesali diri-Nya. Dia tidak berusaha menyelamatkan diri-Nya. Dia taat disiksa di atas kayu salib, bahkan sampai mati (Yoh. 17:4; Flp. 2:8-11).
Tubuh Yesus yang hidup selama 30 tahun di bumi ini diturunkan dari kayu salib dan dibaluti dengan kain lenan. Jenazah-Nya diletakkan di dalam kuburan seorang yang kaya. Selama 3 hari dan 3 malam, jasadnya terbaring di liang kubur tersebut. Kemudian, sesuatu yang luar biasa terjadi. Yesus bangkit dari kematian-Nya oleh kuasa Allah yang ajaib. Dia bangkit dari kubur dan menjadi pemenang atas dosa, kematian, dan Setan sampai selama-lamanya. Yesus yang bangkit telah menampakkan diri kepada para murid-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya dengan bekas luka tusukan tombak di rusuk-Nya.
Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus merupakan peristiwa terpenting dalam sejarah alam semesta ini. Salib Yesus adalah rencana utama Allah untuk menyelesaikan persoalan umat manusia yang berdosa, kematian, Setan, dan para pengikutnya yang memberontak. Ketika Yesus mati disalib, Setan berpikir bahwa Dia telah mendapatkan kemenangan. Namun, perkiraannya sangat keliru. Salib yang menjadi kesempatan Setan untuk menghabisi Yesus akhirnya menjadi bumerang baginya. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Allah membinasakan pekerjaan-pekerjaan Setan dan melepaskan semua yang telah dibelenggu oleh kuasa dosa (Ibr. 2:14-15).
Kristus Yesus adalah Manusia Kedua dari Allah untuk menjadi penebus dosa-dosa manusia sehingga manusia beroleh kemenangan dan kembali memiliki hubungan dari Allah.
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan Diri selama 40 hari di bumi dan dilihat oleh banyak orang. Dalam satu peristiwa, Dia menyatakan diri di hadapan lebih dari lima ratus orang murid-Nya. Sebelum terangkat ke Surga, Dia berpesan kepada para murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada semua makhluk. Dia juga memberi mereka dua janji yang sangat indah, yaitu kuasa-Nya dan penyertaan-Nya (Mat. 28:16-20). Dalam tubuh kebangkitan-Nya yang telah dimuliakan, Yesus meninggalkan bumi ini untuk kembali ke surga dan memerintah atas alam semesta.
Ada 4 aspek dari penebusan yang telah Yesus Kristus lakukan bagi kita, manusia yang berdosa:
Sebagai hukuman atas dosa kita, kita seharusnya dihukum mati dan menerima kebinasaan selama-lamanya. Namun, Yesus Kristus rela menjadi kurban penebusan sehingga hukuman mati atas dosa itu ditanggungkan ke atas-Nya agar manusia terlepas dari hukuman maut itu (Ibr. 9:26). Sekarang kita hidup! Pakailah hidup kita untuk melayani Dia.
Karena pelanggaran dan ketidaktaatan manusia Adam, kita seharusnya menanggung murka Allah atas dosa kita itu. Namun, Yesus Kristus bersedia menggantikan kita untuk menerima murka Allah yang ditimpakan bagi dosa-dosa kita (1Yoh. 4:10; Rm. 4:25). Dia mati menanggung murka Allah bagi kita karena kasih-Nya yang besar. Mari kita contoh kasih-Nya yang luar biasa itu!
Dosa telah memisahkan kita dari Allah. Allah itu suci dan tidak mungkin bisa berdamai dengan dosa. Namun, Yesus Kristus mau menjadi perantara pendamaian antara Allah dan manusia sehingga manusia kembali dimungkinkan bersekutu dengan Allah. Yesuslah satu-satunya perantara yang telah mendamaikan kita dengan Allah (2Kor. 5:18-19). Marilah kita hidup berdamai dengan Allah dan menyenangkan Dia.
Karena dosa, kita seharusnya dibelenggu oleh kuasanya sehingga kita hidup dalam kerajaan kegelapan. Namun, Yesus Kristus kita telah menjadi Penebus kita yang melepaskan kita dari kuasa dosa yang selama ini membelenggu dan menguasai kita (1Yoh. 5:19; Mrk. 10:45). Sekarang, kita bebas untuk melayani Allah, menaati, dan mengasihi Yesus Kristus (1Kor. 6:19-20).
Allah Bapa tidak hanya menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan atas segala sesuatu, tetapi juga menjadikan-Nya Kepala bagi suatu keluarga baru, keluarga dari "anak-anak Allah". Sekarang, ada dua jenis keluarga di dunia ini. Masing-masing keluarga ini mempunyai kepala keluarga. Adam adalah kepala bagi keluarga yang berdosa, yang adalah keturunannya, dan Yesus Kristus adalah Kepala dari keluarga yang baru, "keluarga anak-anak Allah". Masing-masing kita, ketika dilahirkan ke dunia ini, menjadi anggota umat keturunan Adam yang berdosa. Namun, sekarang, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus Kristus telah membuka jalan bagi kita untuk dilahirkan kembali secara rohani dan menjadi keluarga anak-anak Tuhan.
Oleh karena kasih-Nya, kita dimungkinkan untuk hidup berdamai kembali dengan Allah. Kiranya seluruh pelajaran tentang "Penciptaan Dan Kejatuhan" ini menolong kita semakin mengagumi karya Allah yang luar biasa bagi umat manusia. Terpujilah Allah yang Maha Besar dan Maha Pengasih!
Akhir Pelajaran (PDK-P05)
Doa
"Allah Bapa yang kukasihi, terima kasih untuk Manusia Kedua, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang telah Engkau kirim untuk menjalankan ketaatan dengan sempurna. Aku berdoa, kiranya teladan-Nya selalu menginspirasiku untuk selalu menaati kehendak-Mu sepanjang aku hidup di dunia ini. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA