MPK - Pelajaran 05
Nama Kelas | : | Membina Pernikahan Kristen |
Nama Pelajaran | : | Keluarga Kristen dalam Lingkup Luas |
Kode Pelajaran | : | MPK-P05 |
Pelajaran 05 -- Keluarga Kristen dalam Lingkup Luas
Daftar Isi
- Peran Keluarga Kristen dalam Keluarga Besar
- Hubungan dengan Keluarga Dekat
- Hubungan dengan Keluarga Jauh
- Peran Keluarga Inti dalam Gereja
- Keluarga dan Allah
- Keluarga dan Keluarga Gereja
- Keluarga dan Misi Allah
- Peran Keluarga Kristen dalam Masyarakat
- Keluarga dan Lingkungan Dekat
- Keluarga dan Masyarakat Sosial
- Keluarga dan Bangsa
Doa
Pelajaran 05 -- Keluarga Kristen dalam Lingkup Luas
Kita tahu bahwa keluarga yang sehat adalah keluarga yang hidup berkomunitas dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Dalam Pelajaran terakhir ini, kita akan mempelajari bagaimana peran keluarga Kristen dalam lingkup yang lebih luas lagi, yaitu keluarga besar, gereja, masyarakat, dan bangsa.
- Peran Keluarga Kristen dalam Keluarga Besar
- Hubungan dengan Keluarga Dekat
- Hubungan dengan Keluarga Jauh
- Peran Keluarga Inti dalam Gereja
- Keluarga dan Allah
- Keluarga dan Keluarga Gereja
- Keluarga dan Misi Allah
- Peran Keluarga Kristen dalam Masyarakat
- Keluarga dan Lingkungan Dekat
- Keluarga dan Masyarakat Sosial
- Keluarga dan Bangsa
Pernikahan pada dasarnya tidak hanya melibatkan pasangan yang menikah, tetapi juga seluruh keluarga besar dari pihak suami maupun istri. Seluruh kebiasaan dan nilai-nilai dari keluarga besar sering kali juga dibawa ke dalam keluarga barunya. Keluarga Kristen yang harmonis dapat menjadi berkat bagi keluarga besarnya, terutama dalam membina hubungan yang berlandaskan kasih Kristus, kasih yang mempersatukan setiap orang percaya.
Seorang pria yang telah menikah akan meninggalkan ayahnya dan ibunya, lalu bersatu dengan istrinya (Kej. 2:24). Namun, ini bukan berarti orang yang sudah menikah boleh membiarkan, melupakan, atau menelantarkan orang tuanya. Justru menghormati orang tua harus terus dilakukan selagi orang tuanya masih hidup. Hubungan dengan orang tua dan saudara-saudari sekandung harus terus dibina karena mereka adalah keluarga dekat tempat masing-masing pasangan dibesarkan. Jadi, keluarga dekat adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan saudara-saudari sekandung. Membina hubungan dengan keluarga dekat sangatlah penting karena melalui merekalah, pasangan kita ada dan kita dapat belajar hal-hal yang selama ini tidak kita mengerti dari pasangan kita.
Keluarga jauh adalah perpanjangan dari keluarga inti dari masing-masing pasangan. Secara hubungan, keluarga jauh bisa menjadi dekat jika domisili mereka berdekatan atau karena hubungannya yang akrab. Membina hubungan dengan keluarga jauh sangatlah penting supaya masing-masing pasangan mengenal latar belakang keluarga tempat pasangan dibesarkan. Keluarga jauh dari pasangan kita menolong kita mengenal nilai-nilai, pola pikir, dan berbagai latar belakang yang pasangan kita miliki sehingga menolong kita semakin mengerti pasangan kita.
Kolose 3:24, "... kenakanlah kasih, yang menjadi pengikat yang sempurna," mengingatkan kita bahwa kasih adalah pengikat dan dasar terpenting dalam kita menjalin hubungan dalam keluarga. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Kolose bahwa jika Kristus telah datang sebagai Pribadi yang mempersatukan, berarti semua orang harus bisa hidup bersama mengikuti teladan Kristus. Keluarga jauh tetaplah menjadi bagian keluarga kita, yang perlu dikasihi. Melalui hubungan keluarga jauh inilah, kasih Kristus bisa kita beritakan di antara anggota keluarga yang mungkin belum mengenal Kristus. Di sinilah, keluarga inti memberi dampak kekekalan bagi keluarga jauh.
Keluarga inti seharusnya memiliki hubungan yang erat dengan gereja karena di dalam gerejalah, seluruh keluarga Allah dipersatukan. Sekalipun tidak ada hubungan darah, keluarga gereja memiliki kesatuan yang kekal karena kita diikat dalam satu Roh, satu baptisan, dan satu Tuhan. Di sinilah, keluarga Kristen merasakan persekutuan dengan orang-orang kudus, yang saling berbagi hidup untuk menolong saling bertumbuh sehingga semakin dewasa dalam Tuhan.
Melalui keluarga inti, maka suami - istri - anak-anak yang telah percaya dan ditebus, serta dipersatukan oleh Allah. Allahlah yang menjadi pencetus keluarga inti dan Allahlah yang menopang sehingga keluarga inti boleh hidup menjalankan misi Allah di dunia ini.
Misi pertama keluarga adalah memberitakan Kabar Sukacita kepada anak-anaknya sendiri. Allah memercayakan anak-anak kepada mereka bukan hanya untuk dibesarkan dan dididik, tetapi terutama agar anak-anak mengenal Kristus sehingga mereka mengalami keselamatan dan menjadi "milik" Allah dalam Kristus.
Rayakanlah kebaikan Tuhan dalam keluarga Anda. Melalui kejadian-kejadian keseharian, Allah terus menunjukkan rencana-Nya kepada keluarga-keluarga Kristen. Rencana dan rancangan Allah bagi keluarga sangatlah jelas supaya mereka boleh hidup bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk Kristus yang telah menyelamatkan mereka (Flp. 1:20-21).
"Namun, jika kita berjalan dalam terang, sama seperti Dia di dalam terang, kita mempunyai persekutuan satu dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya, membersihkan kita dari semua dosa." (1Yoh. 1:7)
Bacalah Ibr. 10:24-25, gereja membentuk semacam keluarga besar yang seluruh anggota diikat oleh kasih Kristus dan kita semua disebut saudara-saudara dalam Kristus. Bagaimana keluarga boleh memberi dampak bagi keluarga gereja? Dengan aktif saling berbagi. Di satu pihak, gereja menyediakan makanan rohani, semangat untuk bertumbuh, kesempatan untuk beribadah, panggilan bersekutu, dan saling mendukung pada masa-masa sulit. Di pihak lain, keluarga inti boleh terlibat dan sama-sama melayani jemaat lain dengan mempraktikkan kasih yang telah kita terima dari Kristus.
Bukan hanya pribadi/individu yang dipanggil untuk menjalankan misi Allah di dunia ini, keluarga pun dipanggil untuk terlibat dalam menjalankan misi Allah. Apakah misi Allah itu? Misi Allah adalah memberitakan Injil dan menyebarkan kasih Kristus ke seluruh dunia sehingga jiwa-jiwa yang belum terjangkau boleh dimenangkan bagi Kristus. Bagaimana keluarga bisa terlibat dalam pekerjaan misi? Dengan terus berdoa agar Allah menyatakan kehendak-Nya atas keluarga. Sejak awal penciptaan manusia, Allah telah membentuk keluarga untuk menjalankan misi Allah. Oleh karena itu, setiap keluarga hendaknya menyadari bahwa panggilan misi selalu harus menjadi bagian dari kerinduan keluarga untuk menjalankan kehendak Allah. Contohnya, dengan mulai menyediakan waktu untuk berdoa bagi pekerjaan misi dunia. Kemajuan teknologi memungkinkan keluarga untuk memiliki proyek-proyek misi yang bisa dilakukan sementara ada di rumah masing-masing dengan berbagai platform yang tersedia, termasuk media sosial.
Keluarga hidup di tengah-tengah kelompok masyarakat. Di sanalah, keluarga melakukan kehidupan sosial dan bertemu dengan banyak orang. Sebagai keluarga Kristen, kita seharusnya tidak menjadi warga negara yang pasif. Kita bisa memberikan kontribusi positif agar masyarakat diuntungkan dengan kehadiran kita. Bagaimana caranya? Pertama-tama, doakan agar Allah berbicara dan menyatakan kehendak-Nya kepada keluarga kita. Alkitab menekankan bahwa apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah untuk kemuliaan Tuhan. "Apa pun yang kamu lakukan, dalam perkataan ataupun perbuatan, lakukan semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa, melalui Dia." (Kol. 3:17) Jadi, secara sederhana, kita minta pimpinan Tuhan agar kita menemukan kegiatan yang berguna yang bisa kita lakukan untuk menolong lingkungan sekitar. Nah, di lingkungan mana saja kita dapat berkontribusi?
Yang termudah adalah dengan terlibat di lingkungan dekat kita, yaitu tempat di mana kita tinggal (tetangga). Ada banyak keluarga Kristen yang tidak mengenal lingkungan dekat mereka karena tidak pernah bermasyarakat di lingkungannya. Hal ini sangat menjadi kerugian karena keluarga tidak memiliki keterampilan bergaul dengan orang-orang di sekitar sehingga kehadiran mereka tidak memberi dampak bagi masyarakat sekitarnya, apalagi menjadi saksi Kristus.
Karena itu, temukan lebih dahulu komunitas apa saja yang ada di lingkungan Anda. Contohnya, bisa mulai dari lingkungan tetangga kita, komunitas ibu-ibu atau bapak-bapak RT, Karang Taruna pemuda di RT atau RW, atau bahkan komunitas hobi, seperti kelompok pecinta buku (baik onsite atau online), komunitas olahraga bersama, dll.. Melalui komunitas-komunitas ini, keluarga Kristen dapat terlibat secara langsung. Berdoalah agar Allah menolong kita menemukan kebutuhan lingkungan sekitar. Doakan terus agar anggota keluarga Anda ikut tergerak terlibat dan menjadi berkat bagi lingkungan terdekat.
Pengaruh positif keluarga Kristen juga sangat dibutuhkan dalam lingkup masyarakat yang lebih luas. Banyak yayasan/gereja/komunitas umum yang sering mengadakan bakti sosial (membagikan sembako atau kegiatan kebersihan) di lingkungan masyarakat tertentu. Keluarga Anda bersama-sama dapat terlibat untuk menjadi saksi Kristus melalui sumbangan tenaga atau materi (uang) guna menolong masyarakat sekitar. Melalui keterlibatan keluarga Kristen dalam kegiatan kemasyarakatan, orang-orang yang belum percaya dapat tergugah dan rindu mengenal kasih yang kita perlihatkan bagi Kristus.
Ada banyak kegiatan kemasyarakatan yang bisa orang tua ajarkan kepada anak-anaknya supaya anak memiliki rasa kepedulian terhadap masyarakat, misalnya dengan ikut aksi sosial, menjadi donor darah, kerja bakti, dll.. Alkitab berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Mat. 25:40)
Kita sering mendengar bahwa keluarga berperan penting membangun masa depan bangsa. Keluarga menjadi tonggak dan tiang bagi bangsa. Dari keluarga, muncullah pemimpin-pemimpin bangsa. Memang satu keluarga kelihatannya terlalu kecil untuk memberi pengaruh terhadap bangsa. Namun gabungan dari keluarga-keluarga dapat menjadi kekuatan yang besar, contohnya gereja. Sering jemaat kurang menyadari pentingnya gereja berperan bagi bangsa. Karena itu, perlu ada wawasan kebangsaan di gereja supaya jemaat tidak pasif menjadi warga negara. Bisa juga gereja bekerja sama dengan berbagai aktivis masyarakat, mengundang jemaat/gereja untuk dapat terlibat memberi kontribusi bagi masyarakat luas, terutama bagi kemajuan bangsa.
Dimulai dari lingkup keluarga, Amanat agung yang diperintahkan Tuhan Yesus harus menyentuh masyarakat untuk menjangkau bangsa bagi Kristus. Generasi muda yang terlahir dari keluarga Kristen yang takut Tuhan, suatu ketika akan menjadi generasi penerus yang akan memimpin bangsa. Ada banyak tokoh Alkitab yang Tuhan panggil untuk berperan memberi dampak besar bagi negara, misalnya Daniel, Nehemia, Ester dll.. Melalui apa yang mereka lakukan, nama Tuhan dimuliakan.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang dibentuk oleh Allah untuk menjalankan misi Allah yang besar bagi dunia ini. Keluarga ditempatkan Allah di tengah-tengah dunia ini agar mampu mengumandangkan Kabar Sukacita kepada seluruh dunia bahwa Allah mengasihi mereka dan Allah mau menyelamatkan dunia dari kebinasaan dosa. Mungkinkah keluarga mampu melakukannya?
"Ya, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkau telah menciptakan langit dan bumi dengan kuasa-Mu yang besar dan lengan-Mu yang terentang! Tidak ada yang terlalu sulit bagi-Mu." (Yer. 32:17)
Akhir Pelajaran (MPK-P05)
Doa
"Tuhan, tolonglah keluarga kami agar dapat menjadi saksi-saksi-Mu yang memuliakan Engkau melalui kegiatan hidup kami sehari-hari. Kiranya kasih karunia-Mu memancar melalui kehidupan dan keluarga kami sehari-hari. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA