MPH - Pelajaran 02
Nama Kelas | : | Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika |
Nama Pelajaran | : | Prinsip Umum - Konteks |
Kode Pelajaran | : | MPH-P02 |
Pelajaran 02 -- Prinsip Umum - Konteks
Daftar Isi
- Petunjuk Memahami Konteks
- Mengapa Konteks Penting?
- Keterkaitan Pengertian
- Keluasan Pengertian
- Macam-Macam Konteks dalam Alkitab
- Konteks dari Ayat Adalah Perikop/Pasal
- Konteks dari Perikop/Pasal Adalah Kitab
- Konteks dari Kitab Adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
- Konteks dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Adalah Seluruh Alkitab
- Langkah-Langkah Menemukan Konteks
- Baca Baca Baca
- Selidiki Informasi Penting dan Terkait (Relevan)
- Temukan Ayat-Ayat Paralelnya
- Tulis Hasil dari Konteks yang Dipelajari
- Alat-Alat Bantu untuk Mempelajari Konteks
- Contoh Mempraktikkan Prinsip Memahami Konteks
- Baca Perikop Pilihan
- Berikan Pertanyaan (Observasi) yang Penting dan Relevan untuk Menemukan Konteks/Latar Belakang
- Ayat Paralel/Referensi Silang
- Tulis Hasil Mempelajari Konteks
- Praktik Prinsip Memahami Konteks
Doa
Pelajaran 02: Prinsip Umum - Konteks
Prinsip Hermeneutika umum yang pertama adalah memahami konteks. Ini prinsip yang sangat penting untuk menafsirkan Alkitab. Mari kita mempelajari konteks dengan lebih teliti dan mempraktikkannya secara hati-hati.
- Petunjuk Memahami Konteks
- Mengapa Konteks Penting?
- Keterkaitan Pengertian
- Keluasan Pengertian
- Macam-Macam Konteks dalam Alkitab
- Konteks dari Ayat Adalah Perikop/Pasal
- Konteks dari Perikop/Pasal Adalah Kitab
- Konteks dari Kitab Adalah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
- Konteks dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Adalah Seluruh Alkitab
- Langkah-Langkah Menemukan Konteks
- Baca Baca Baca
- Selidiki Informasi Penting dan Terkait (Relevan)
- Temukan Ayat-Ayat Paralelnya
- Tulis Hasil dari Konteks yang Dipelajari
- Alat-Alat Bantu untuk Mempelajari Konteks
- Contoh Mempraktikkan Prinsip Memahami Konteks
- Baca beberapa kali perikop Lukas 4:1-13 (Judul: Pencobaan di Padang Gurun).
- Ajukan pertanyaan-pertanyaan (observasi) yang penting dan relevan untuk menemukan konteks/latar belakangnya:
- Ceritakan ulang apa yang terjadi di perikop Lukas 4:1-13 dengan kata-kata sendiri.
- Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa ini?
- Adakah tempat-tempat khusus/penting yang disebutkan?
- Sebutkan kata-kata kunci dalam perikop ini.
- Apakah ada kaitannya dengan perikop sebelumnya/sesudahnya?
- Ayat Paralel/Referensi Silang:
- Hasil Konteks:
- Praktik Prinsip Memahami Konteks
- Pilihan perikop.
- Berikan pertanyaan (Observasi) yang penting dan terkait untuk menemukan konteks/latar belakang: Apa yang terjadi? Siapa saja tokoh yang disebutkan? Adakah nama tempat/orang yang disebutkan? Sebutkan kata kunci/yang disebut berulang-ulang/yang penting, adakah hubungannya dengan ayat/perikop sebelum dan sesudahnya? dll..
- Ayat paralel/referensi silang.
- Tulis hasil mempelajari konteks.
(Jangan lupa cantumkan sumber yang dipakai sebagai referensi.)
Apa itu "konteks"? Konteks berasal dari dua kata, yaitu: "kon" (bersama-sama) dan "teks" (tersusun). Jadi, secara umum, "konteks" diartikan sebagai hubungan pikiran yang menyatukan sebagian (konteks dekat) atau keseluruhan tulisan (konteks jauh). Sehubungan dengan menafsirkan Alkitab, "konteks" diartikan sebagai hubungan pikiran yang menyatukan satu bagian perikop tertentu, atau satu pasal tertentu, atau satu kitab tertentu dalam Alkitab, atau bahkan keseluruhan Alkitab.
Tanpa mempelajari konteks, pengertian kita terhadap ayat tersebut menjadi tidak lengkap, khususnya karena keseluruhan Alkitab adalah kebenaran yang kaitan pengertiannya tidak dapat dilepaskan satu dari yang lain.
Tanpa mengikutsertakan konteks, sering kali kita tidak melihat pengertian yang lebih luas dari ayat yang kita pelajari sehingga tidak terlihat kekayaan pengertiannya.
Jadi, memahami konteks dengan jelas sangat penting untuk melihat keseluruhan arti dengan tepat. Memang ada nas-nas dalam Alkitab yang kepentingan konteksnya kadang tidak mudah untuk dilihat. Namun, jangan diabaikan karena setiap ayat penting bagi ayat yang lain. Karena itu, pasti ada bagian lain dari Alkitab yang dapat menjelaskan keterkaitannya dan konteksnya.
Minimal ada 4 konteks Alkitab yang perlu diperhatikan:
Karena itu, jangan melepas konteks ayat dari perikop/pasalnya. Bacalah seluruh perikop/pasal dari ayat yang dipelajari dengan teliti.
Untuk mengerti konteks ayat itu dengan benar, pelajari juga inti tema pengajaran dari kitab, tempat ayat itu berada. Juga, pastikan kita mengerti dengan benar tujuan dari kitab itu ditulis oleh penulisnya.
Melihat konteks ayat itu dari kacamata perjanjian juga penting supaya kita bisa melihat kaitan ayat itu dengan seluruh inti berita Perjanjian, baik Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama.
Kebenaran keseluruhan Alkitab dapat menjadi acuan untuk kita melihat konteks jauh dari ayat yang kita pelajari karena tidak ada ayat yang dapat dilepaskan dari keseluruhan kebenaran Alkitab.
Berikut langkah-langkah untuk memahami konteks:
Bacalah keseluruhan perikop (atau keseluruhan pasal) yang menjadi konteks dari ayat yang dipelajari.
Temukan seluruh informasi yang ada dan pelajari kaitan-kaitannya yang menjadi konteks ayat yang dipelajari dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan terkait. Pelajari juga bersama latar belakangnya.
Gunakan Referensi Silang untuk melihat peristiwa/kisah yang sedang dipelajari yang mungkin tercatat dalam kitab yang lain (memiliki paralelnya), terutama untuk membandingkan seluruh konteks yang ada.
Catat semua penemuan yang kita dapatkan untuk menjadi konteks yang tepat bagi ayat yang sedang kita pelajari.
(Jangan lupa cantumkan sumber yang dipakai sebagai referensi.)
Untuk menolong kita mempelajari konteks, sudah tersedia banyak alat bantu yang bisa dipakai, misalnya:
- AlkiPEDIA -- Pengantar kitab dan pasal
- Alkitab Audio/video/media (Komik/Film/Audio) -- BaDeNo
- Tafsiran (per ayat/perikop)
- Versi Paralel (perikop)
- Referensi Silang (ayat paralel)
- Peta Alkitab
Berikut adalah contoh mempraktikkan prinsip konteks:
Contoh:
Perikop: Lukas 4:1-13
- Kembali dari Sungai Yordan, Yesus penuh dengan Roh Kudus, lalu Ia dibawa ke padang gurun. (ayat 1).
- Puasa 40 hari di sana dan dicobai Iblis 3 kali di tempat yang berbeda-beda:
> Di padang gurun: Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti. (ayat 3)
> Di suatu tempat yang tinggi: Jika Engkau menyembah Aku, seluruh dunia akan menjadi milik-Mu. (ayat 5-7)
> Di Yerusalem: Jika Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu dari sini ke bawah. (ayat 9-10)
Jawab Yesus untuk 3 pencobaan Iblis:
"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Kutipan dari Ul. 8:3.
"Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah Engkau berbakti." Kutipan dari Ul. 6:13.
"Ada tertulis: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu." Kutipan dari Ul. 6:16.
- Iblis berhenti mencobai dan pergi menunggu waktu yang baik. (ayat 13)
Yesus, Iblis, Roh Kudus
- Di padang gurun: tempat yang gersang dan tidak ada kehidupan. (ayat 1)
- Di suatu tempat yang tinggi: tempat yang bisa melihat jauh dan luas. (ayat 5)
- Di bubungan Bait Allah di Yerusalem: tempat tinggi yang suci dan punya kepentingan rohani. (ayat 9)
Penuh Roh Kudus, dicobai Iblis (pencobaan), Anak Allah, "ada tertulis/ada firman".
Ya, perikop sebelumnya Yesus dibaptis dan mendapat konfirmasi dari Allah Bapa bahwa Ia adalah Anak Allah yang dikasihi (Luk. 4:21-22). Itu sebabnya, Ia penuh dengan Roh Kudus. Jadi, tiga Pribadi Allah Tritunggal hadir dalam peristiwa pembaptisan.
Ayat-Ayat Paralel:
- Peristiwa pembaptisan Yesus: Mat. 3:13-17; Mar. 1:9-11; Luk. 3:21-22.
- Pencobaan di padang gurun: Mat. 4:1-11; Mar. 1:12-13.
Ayat-ayat yang dikutip Yesus saat dicobai: Ul. 6:13, 16; 8:3.
Tuhan Yesus penuh dengan Roh Kudus dan lapar (tidak makan 40 hari) ketika dibawa ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Iblis mencobai Yesus tiga kali di tempat yang berbeda-beda dengan cara meragukan status Yesus sebagai Anak Allah ("Jika Engkau Anak Allah"). Yesus menjawab cobaan Iblis dengan tiga kali mengutip firman Tuhan (dari Perjanjian Lama) secara tegas dan jelas. Iblis mundur ketika Yesus berkata, "Jangan Engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Pertama, pilihlah perikop yang akan dipelajari konteksnya. Pakailah template berikut ini untuk mempraktikkan Prinsip Konteks:
Akhir Pelajaran (MPH-P02)
Doa
"Tuhan Yesus, aku bersyukur karena dalam anugerah-Mu, Engkau memperkenankan aku dapat mempelajari konteks dari firman-Mu. Biarlah aku semakin mengerti kebenaran-Mu dengan benar. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA