MEMBACA ALKITAB: PEKERJAAN YANG SULIT?
Seseorang menulis kepada saya, "Saya tahu, kalau saya harus membaca Alkitab." Lebih lanjut dia menulis, "Tapi ini terlalu berat. Saya pikir Alkitab hanya untuk pendeta dan para ahli kitab." Mungkin Anda akan merasakan hal yang sama.
Alkitab memang berat, sangat berat sehingga seorang ahli pun akan merasa harus terus belajar. Namun, yang perlu disadari ialah bahwa Alkitab bukan hanya untuk pendeta dan ahli kitab! Tuhan ingin berbicara dengan Anda melalui sabda-Nya. Siapa pun Anda, Alkitab hadir bagi Anda. Anda mungkin tidak mengerti semua hal dalam Alkitab, tapi paling tidak ada sedikit yang Anda pahami. Walaupun Samuel masih anak-anak, tapi Tuhan menjawab doa sederhananya, "Berbicaralah, Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar" (1Samuel 3:9). Jadi, berdolah seperti Samuel.
Kenapa Alkitab menjadi buku yang asing bagi banyak orang? Satu jawaban adalah karena kita tidak menyadari berapa besar kita memerlukannya. Jika saya sarankan Anda untuk berhenti makan selama beberapa bulan, Anda pasti tidak akan mendengarkan saran saya ini. Karena kita membutuhkan makanan untuk dapat hidup. Tanpa makanan kita akan merasa lemah lalu mati. Banyak orang Kristen yang secara spiritual kelaparan dan lemah karena mengacuhkan makanan rohani yang telah disediakan Tuhan dalam Alkitab. Alkitab bukan pilihan; tapi kebutuhan. Anda tidak akan bertumbuh kuat secara rohani tanpa Alkitab. Ayub berkata, "Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya" (Ayub 23:12). Berhargakah Alkitab bagimu?
Bagaimana Anda dapat menangkap pesan Alkitab? Bagaimana Alkitab dapat menjadi bagian dari kehidupan Anda?
Pelajarilah Alkitab dari orang lain karena Tuhan telah memberikan orang-orang dengan kemampuan khusus untuk memahami Alkitab dan mengajarkannya. Alkitab menyatakan, "Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: ... pengajar ..." (1Korintus 12:28). Dengarkanlah secara saksama ketika pendeta Anda berkhotbah berdasarkan Alkitab. Sebagai tambahan, carilah kelas-kelas Alkitab di gereja Anda atau dalam komunitas di mana Alkitab diajarkan dengan baik. Lalu, carilah radio Kristen lokal (jika negara Anda mengizinkan siaran keagamaan) karena sekarang banyak pelayan Tuhan yang penuh talenta berbicara di radio. Ambillah waktu dalam masa liburan untuk berkunjung ke tempat-tempat pertemuan yang disediakan bagi pengajaran Alkitab. Banyak orang merasa terbantu dengan buku- buku renungan yang bersumber dari Alkitab, walaupun mereka hanya membaca satu atau dua ayat setiap harinya karena Tuhan dapat menggunakannya untuk mendorong Anda.
Salah satu pergerakan spiritual yang cukup hebat dekade ini diwujudkan melalui kelompok-kelompok kecil pendalaman Alkitab. Di segala penjuru dunia, orang-orang Kristen berkumpul bersama untuk membaca Alkitab dan membagikan pengalaman mereka. Alkitab menyebutkan, "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu" (Kolose 3:16). Yesus pun berjanji, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20).
Belajarlah Alkitab secara mandiri. Jika Anda tidak pernah membaca Alkitab ataupun mencoba membacanya dan merasa kesulitan, saya dapat membantu Anda untuk mempelajarinya secara mandiri. Lalu bagaimana caranya?
Pertama, belajarlah dengan sukacita. Membaca Alkitab bukanlah beban, melainkan sebuah sukacita! Saya teringat dengan jelas saat menerima surat Ruth yang berisi penerimaannya atas lamaran saya. Saya membacanya dan membacanya berulang-ulang kali hari itu. Ya, Tuhan ingin berbicara melalui sabda-Nya karena ini adalah "surat cinta- Nya" kepada kita. Lalu kenapa kita tidak bisa datang dengan sukacita?
Kemudian, bacalah dengan doa dan pengharapan. Mintalah dan berharaplah kepada Tuhan supaya Dia berbicara melalui lembar demi lembar yang Anda baca. Namun, hal ini bukan berarti setiap kali kita membuka Alkitab kita akan menemukan sesuatu yang baru; karena kadang Tuhan juga memberi penguatan terhadap kebenaran yang telah kita percayai sebelumnya. Jadi, biarkanlah doa pemazmur ada padamu, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu" (Mazmur 119:18).
Sebagai tambahan, bacalah secara sistematis. Beberapa orang membuka Alkitab dan sering hanya membaca Alkitab secara serampangan atau hanya membaca bagian-bagian yang pernah mereka baca. Sementara Tuhan berbicara kepada kita melalui bagian-bagian yang lain juga. Kita juga harus mengingat bahwa Alkitab tidak ditulis dengan cara serampangan.
Berusahalah membaca Alkitab sebagaimana Alkitab dituliskan: satu kitab setiap kali. Saya sering menyarankan orang-orang untuk mulai membaca salah satu kitab, contohnya kitab Yohanes, bisa satu paragraf setiap kalinya. Kemudian Anda dapat membaca kitab Kisah Para Rasul, kitab yang berkisah tentang kekristenan mula-mula, ataupun beberapa surat dalam Perjanjian Baru. Mazmur dalam Perjanjian Lama atau "buku himne" Alkitab telah memberkati generasi- generasi orang percaya, sementara Amsal memberikan bimbingan yang praktis untuk kehidupan tiap-tiap hari. Mazmur mengajarkan kita bagaimana berhubungan dengan Tuhan dan Amsal mengajarkan kita bagaimana berhubungan dengan sesama.
Selanjutnya, bacalah dengan pemahaman penuh. Dengan kata lain, pahamilah apa yang Anda baca. Beberapa tahun yang lalu seorang perempuan memberitahu saya bahwa neneknya membaca satu pasal Alkitab setiap hari. Lalu dia berkata, "Tapi ketika saya bertanya apa yang dia baca, dia tidak bisa menjawabnya. Membaca Alkitab menjadi sebuah kebiasaan saja dan bukan menjadi daya tarik tersendiri baginya."
Fokuslah pada pesan yang tertulis. Apa yang disampaikan di dalamnya? Apa yang menjadi poin sentral atau pengajaran yang utama? Apa yang dikatakan tentang Tuhan, atau tentang Yesus, atau tentang tanggapan orang terhadap Tuhan?
Akhirnya, bacalah dengan taat. Yakobus menulis, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri" (Yakobus 1:22). Apakah Tuhan mengarahkan Anda untuk memercayai sesuatu, ataukah Dia mengarahkan Anda untuk melakukan sesuatu? Apakah Tuhan ingin menunjukan dosa-dosa Anda dan mengarahkan Anda untuk menyesalinya? Ingatlah, Tuhan tidak pernah mengarahkan kita untuk menentang sabda- Nya sendiri. Tuhan selalu memimpin kita untuk melakukan semua sesuai dengan sabda-Nya.
Tuhan memberikan Alkitab kepada kita karena Tuhan ingin kita mengenal, mengasihi serta melayani-Nya. Lebih dari semuanya, Dia memberikan Alkitab kepada kita supaya kita menjadi serupa dengan Kristus. Jadikanlah Alkitab sebagai bagian dari dirimu, mulai hari ini.(t/Fredy)
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul majalah | : | Decision, Juli/Agustus 2006 |
Judul asli | : | Reading The Bible: An Impossible Task? |
Penulis | : | Billy Graham |
Penerbit | : | Billy Graham Evangelistic Assosiation, North Carolina |
Halaman | : | 16 - 17 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA