KUA - Pelajaran 04

Nama Kelas : Khotbah Untuk Awam
Nama Pelajaran : Mempersiapkan dan Menyampaikan Khotbah
Kode Pelajaran : KUA-P04

Pelajaran 4: Mempersiapkan dan Menyampaikan Khotbah

Daftar Isi

  1. Berdoa
  2. Memilih Teks Alkitab
    1. Melalui Gereja (Kalender Gereja) atau Persekutuan
    2. Melalui Rencana Khotbah Setahun/Sesemester
  3. Menggali Teks Alkitab yang Akan Dikhotbahkan
    1. Baca, Baca, Baca Teks Alkitab yang Akan Dikhotbahkan
    2. Lakukan Studi Alkitab dengan Metode dan Alat-Alat yang Tepat
      1. Pelajari Latar Belakang Kitab dan Pasal
      2. Lakukan Studi Kata
      3. Tafsirkan dan Refleksikan secara Teologis
    3. Doakan untuk Mendapatkan Pesan Utama yang Akan Dikhotbahkan
  4. Menyusun Khotbah
    1. Buat Struktur/Garis Besar Khotbah
      1. Pendahuluan
      2. Isi Khotbah
      3. Aplikasi (CTA - Call To Action)
      4. Penutup
    2. Menulis Naskah Khotbah
      1. Menulis Naskah Khotbah (Lengkap/Parsial)
      2. Menulis Garis Besar Khotbah
      3. Membuat PowerPoint (PPT)
  5. Menyampaikan Khotbah
    1. Persiapan Hati, Fisik, dan Emosi
    2. Menguasai Materi Khotbah
    3. Sampaikan Khotbah dengan Suara Jernih/Jelas dan Bahasa yang Sederhana
    4. Berdoa Sebelum, Sedang, dan Selama Berkhotbah

Doa

Pelajaran 4: Mempersiapkan dan Menyampaikan Khotbah

Setelah mempelajari teori tentang khotbah, sampailah kita pada pelajaran bagaimana membuat khotbah. Langkah-langkah apa yang penting dalam mempersiapkan khotbah yang alkitabiah?

  1. Berdoa
  2. Berdoa adalah langkah pertama dan terpenting dalam mempersiapkan khotbah. Berdoa merupakan pengakuan akan penundukan diri pengkhotbah kepada Allah sebagai "Tuan" yang mengutusnya. Namun, kehidupan doa pengkhotbah tidak mungkin berdiri sendiri, harus ditopang dengan hidup dalam firman dan hidup dalam kekudusan.

    Hidup dalam firman akan membuat pengkhotbah hidup dekat dengan Tuhan. Firmanlah yang menuntun hidupnya. Karena itu, pengkhotbah harus memiliki kesukaan untuk terus-menerus belajar Alkitab dan hidup sesuai dengan firman-Nya.

    Hidup dalam kekudusan menjadi modal utama untuk pengkhotbah dipakai Tuhan dengan luar biasa. Hidup kudus adalah hidup yang menjauhi dosa dan membenci dosa. Hanya dengan hidup kudus, pengkhotbah akan memuliakan Allah dan menjadi saksi hidup dari apa yang ia khotbahkan.

  3. Memilih Teks Alkitab
  4. Bagaimana pengkhotbah memilih teks Alkitab untuk dikhotbahkan? Kita sudah belajar pada pelajaran sebelumnya bahwa Kristus adalah pusat dari khotbah-khotbah kita. Jadi, mengkhotbahkan teks Alkitab manapun akan mengembalikan kita kepada berita keselamatan dalam Yesus Kristus. Tuhan bisa bekerja dalam banyak cara untuk memilihkan teks Alkitab untuk dikhotbahkan, di antaranya:

    1. Melalui Gereja (Kalender Gereja) atau Persekutuan
    2. Selain kepada Allah, pengkhotbah juga harus tunduk kepada gereja sebagai Tubuh Kristus, tempat ia menjadi bagian di dalamnya. Karena itu, Allah bisa bekerja melalui gereja atau komunitas orang percaya lain untuk memilihkan teks Alkitab untuk dikhotbahkan. Salah satunya adalah dengan Kalender Gereja. Kalender Gereja selain mencakup perayaan hari-hari raya Kristen seperti Adven, Natal, Pra-Paskah, Paskah, dan lain-lain, juga tema-tema khusus yang direncanakan dikhotbahkan dalam 1 tahun.

      Jika pengkhotbah mendapatkan teks Alkitab dari Kalender Gereja (atau persekutuan lain), langkah pertama adalah kembali kepada Tuhan supaya Roh Kudus membimbing dan mengiluminasi (memberi penerangan) apa yang Allah ingin beritakan melalui teks Alkitab yang diberikan.

    3. Melalui Rencana Khotbah Setahun/Sesemester
    4. Jika Anda adalah pendeta yang memiliki kebebasan menyusun topik/tema khotbah untuk gereja, ada baiknya membuat rencana khotbah setahun/sesemester sebagai strategi untuk memberikan pengajaran Alkitab yang terencana dan terintegrasi. Ini sangat menguntungkan jemaat dan juga mereka yang bertugas mendukung ibadah/khotbah karena mereka tidak harus menebak-nebak topik/tema apa yang akan dikhotbahkan setiap minggunya.

      Di dalamnya bisa juga disusun khotbah-khotbah berseri untuk menolong jemaat mempelajari tema Alkitab tertentu secara mendalam. Untuk itu, langkah utama tetapi sama, berdoa supaya Roh Kudus memberikan pencerahan dan bimbingan ke mana gereja/persekutuan Anda akan dibawa. Kebutuhan jemaat juga bisa Tuhan pakai untuk kita pertimbangkan. Membuat kalender setahun/sesemester ini merupakan langkah iman karena Tuhan tahu apa yang ingin Ia lakukan untuk membuat jemaat Anda bertumbuh.

      Jadi, dengan berdoa, Allah dapat menunjukkan kepada pengkhotbah apa yang Allah kehendaki untuk diberitakan, baik melalui kalender gereja atau tahunan atau dari perenungan pengkhotbah.

      Namun perlu diperhatikan, memilih teks Alkitab secara acak atau suka-suka, sangatlah tidak disarankan dalam pelajaran ini. Selain tidak bijaksana, pendengar/jemaatlah yang akan menjadi korban akan ketidaksiapan kita dalam merencana. Allah kita adalah Allah yang teratur, mari kita mempersiapkan khotbah jauh-jauh hari supaya Tuhan bekerja secara maksimal.

  5. Menggali Teks Alkitab yang Akan Dikhotbahkan
  6. Bagaimana mempersiapkan teks Alkitab agar dapat menjadi khotbah yang alkitabiah? Ikuti langkah-langkah ini:

    1. Baca, Baca, Baca Teks Alkitab yang Akan Dikhotbahkan
    2. Pengkhotbah wajib membacanya teks Alkitab berulang-ulang. Untuk memahami dengan lebih jelas, harus dipelajari juga konteks dekatnya, minimal membaca seluruh pasalnya. Jika berhubungan dengan peristiwa lain, harus baca juga konteks jauhnya.

    3. Lakukan Studi Alkitab dengan Metode dan Alat-Alat yang Tepat
    4. Setelah membaca berulang-ulang, lakukan langkah-langkah penggalian berikut ini:

      1. Pelajari Latar Belakang Kitab dan Pasal
      2. Mulai dengan mempelajari latar belakang kitabnya, yaitu kitab dari teks yang akan dikhotbahkan. Pelajari tentang: penulisnya, waktu penulisan, penerima, dan tujuan penulisannya. Setelah itu, pelajari latar belakang pasalnya: garis besar pasal, siapa saja tokoh yang disebutkan, tempat peristiwa itu terjadi, apa topik utama pasal itu, dll..

        Untuk itu, pakailah alat-alat bantu penggalian Alkitab untuk mempelajari Alkitab dengan bertanggung jawab. Misalnya, aplikasi AlkiPEDIA yang disediakan SABDA dapat dipakai untuk mendapatkan pengantar kitab-kitab dalam Alkitab dan latar belakang pasal-pasal. Tersedia juga Software Alkitab SABDA yang menyediakan buku-buku pengantar Alkitab secara digital.

      3. Lakukan Studi Kata
      4. Penelitian lebih dalam adalah dengan mempelajari kata-kata penting (kunci), kata-kata sulit, dan juga kata-kata yang sering diulang-ulang, termasuk mempelajari bahasa asli Alkitab (Ibrani/Yunani) atau Alkitab versi terjemahan lain, atau bahasa lain (bahasa Inggris atau bahasa suku) untuk mengerti maknanya dengan lebih jelas.

        Aplikasi Kamus Alkitab yang disediakan SABDA dapat dipakai untuk mempelajari arti kata-kata penting dan juga tersedia kamus bahasa Ibrani dan Yunani.

      5. Tafsirkan dan Refleksikan secara Teologis
      6. Setelah melakukan semua penggalian di atas, tafsirkan semua informasi menjadi pelajaran-pelajaran rohani. Lalu, lakukan refleksi teologis untuk memastikan apa yang kita dapatkan sesuai dengan ajaran Alkitab.
        - Adakah informasi yang didapat yang tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab yang selama ini Anda ketahui?
        - Adakah informasi yang didapat tidak konsisten dengan pengajaran Alkitab yang selama ini Anda ketahui?
        - Adakah informasi yang masih belum lengkap yang harus dicari/dipikirkan ulang?
        - Adakah hal yang masih meragukan/tidak jelas yang harus dikonfirmasikan dengan orang lain yang lebih tahu?

        Alat bantu digital yang bisa menolong, misalnya aplikasi Tafsiran yang disediakan SABDA, untuk mengecek apakah hasil penggalian kita sejalan dengan pendapat para ahli kitab yang sudah teruji. Tersedia juga Software Alkitab SABDA yang berisi buku-buku tafsiran dan doktrin yang bisa dibaca dan dipelajari.

    5. Doakan untuk Mendapatkan Pesan Utama yang Akan Dikhotbahkan
    6. Banyaknya pelajaran yang didapat dari penggalian tidak berarti semuanya harus menjadi poin-poin yang akan dikhotbahkan. Roh Kudus tahu persis apa yang menjadi kebutuhan jemaat dan juga kemampuan Anda. Berdoa agar Allah memakai semua ini untuk menjadi berita Firman yang akan Anda khotbahkan. Dari pergumulan dalam doa ini, mintalah hikmat Tuhan supaya Roh Kudus menunjukkan 3 poin penting untuk menjadi inti utama yang akan Anda khotbahkan.

  7. Menyusun Khotbah
  8. Setelah mendapatkan 3 poin utama yang Anda dapatkan dari pergumulan doa Anda, langkah selanjutnya adalah menyusun khotbah:

    1. Buat Struktur/Garis Besar Khotbah
    2. Berdasarkan 3 poin utama khotbah, buatlah struktur khotbah yang sederhana:

      1. Pendahuluan
      2. Memperkenalkan inti pesan khotbah untuk menyiapkan hati/pikiran jemaat. Pendahuluan yang menarik dapat menarik perhatian jemaat. Gunakan ilustrasi/cerita, berita terkini/yang sedang viral, pertanyaan, dan hal-hal-hal yang relevan dengan pesan khotbah yang akan disampaikan.

      3. Isi Khotbah
      4. Isi khotbah akan didasarkan pada 3 poin utama yang sudah didoakan. Susun 3 poin ini secara sistematis dan uraikan masing-masing sesuai dengan penggalian ayat-ayat Alkitab sehingga jemaat melihat berita Alkitabnya secara jelas. Sertakan ilustrasi agar pengajaran lebih meresap lagi.

      5. Aplikasi (CTA - Call To Action)
      6. Jangan biarkan jemaat mendengar uraian khotbah saja. Berikan tantangan agar jemaat menjadi pelaku-pelaku firman dan bukan hanya menjadi pendengar. Komitmen untuk menjalankan satu aplikasi lebih baik daripada banyak aplikasi, tetapi tidak dilakukan.

      7. Penutup
      8. Tutup khotbah dengan mengulang lagi 3 poin utama khotbah agar jemaat mengingatnya. Undang jemaat untuk bergumul lagi dengan teks Alkitab saat mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Berikan peneguhan bahwa firman Tuhan berkuasa untuk membentuk hidup kita agar sesuai dengan kehendak-Nya.

    3. Menulis Naskah Khotbah
    4. Jangan mengandalkan ingatan ketika berkhotbah. Ketika berada di hadapan jemaat, sering pikiran kita seakan-akan "blank" dan lupa dengan apa yang harus kita katakan. Untuk menghindarkan hal itu, ada beberapa tip:

      1. Menulis Naskah Khotbah (Lengkap/Parsial)
      2. Menuliskan isi khotbah secara lengkap/parsial dapat menjadi sebagai cara untuk mempersiapkan khotbah dengan baik karena dapat dibaca dan dibaca berulang-ulang. Namun, sangat bahaya kalau pengkhotbah mengandalkan naskah itu saja. Ada kecenderungan pengkhotbah akan membacanya sehingga kurang "connect" dengan jemaat. Jemaat juga tidak suka mendengar khotbah yang dibaca. Untuk pemula, dapat berlatih dengan merekamnya sehingga tahu apa yang masih kurang.

      3. Menulis Garis Besar Khotbah
      4. Setelah menuliskan isi khotbah secara lengkap, pengkhotbah bisa membuat garis besarnya saja sehingga tidak tergoda untuk "membaca khotbah". Garis besar khotbah dipakai untuk mengingat inti-inti khotbah sehingga tidak ada yang terlupakan dan tetap bisa "connect" dengan jemaat.

      5. Membuat PowerPoint (PPT)
      6. Pada era digital ini, cara terbaik untuk khotbah dapat diikuti dengan baik adalah dengan membuat PowerPoint (PPT):
        - Menolong pengkhotbah ingat dengan semua poin yang harus disampaikan.
        - Menolong jemaat mendapatkan visualisasi sehingga selain mendengar, bisa membaca poin-poin penting untuk mereka ingat.

  9. Menyampaikan Khotbah
  10. Berikut beberapa langkah persiapan untuk menyampaikan khotbah:

    1. Persiapan Hati, Fisik, dan Emosi
    2. Pengkhotbah perlu mempersiapkan hati (banyak berdoa) agar dapat bekerja sama dengan Roh Kudus. Persiapan fisik dan emosi juga perlu supaya khotbah disampaikan dengan semangat, penuh senyum, dan fokus.

    3. Menguasai Materi Khotbah
    4. Tanpa penguasaan materi/isi, pengkhotbah tidak mungkin dapat menyampaikan khotbah dengan lancar dan penuh keyakinan. Untuk itu, butuh latihan dan berdiskusi dengan teman sepelayanan supaya mendapat masukan yang cukup.

    5. Sampaikan Khotbah dengan Suara Jernih/Jelas dan Bahasa yang Sederhana
    6. Suara yang jernih dan jelas, serta artikulasi yang tepat, akan sangat menolong jemaat mendengar khotbah dengan baik. Gunakan bahasa dan tata bahasa yang sederhana agar mudah dipahami. Postur tubuh saat berkhotbah juga perlu dijaga agar tidak mengganggu pandangan jemaat.

    7. Berdoa Sebelum, Sedang, dan Selama Berkhotbah
    8. Pada saat berkhotbah, tidak ada hal penting lain selain memohon penyertaan Roh Kudus. Sebab, Dialah yang akan menuntun dan memberikan kata-kata yang tepat untuk disampaikan.

Berkhotbah alkitabiah membutuhkan persiapan yang panjang dan matang. Allah menghargai pengkhotbah-pengkhotbah yang bertanggung jawab atas harta rohani yang dipercayakan kepada mereka.

Akhir Pelajaran (KUA-P04)

Doa:

"Engkaulah Allah yang kreatif, ajarkan aku untuk memakai kreativitas-Mu untuk dapat menyiapkan khotbah dengan baik. Kiranya Roh Kudus-Mu menolong aku untuk dapat menyampaikan kebenaran firman-Mu sesuai dengan maksud-Mu. Amin!"

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA