KUA - Pelajaran 03

Nama Kelas : Khotbah Untuk Awam
Nama Pelajaran : Kristus Adalah Pusat Khotbah
Kode Pelajaran : KUA-P03

Pelajaran 3: Kristus Adalah Pusat Khotbah

Daftar Isi

  1. Apa Artinya "Kristus Adalah Pusat Khotbah"?
  2. Mengapa Kristus Harus "Menjadi Pusat Khotbah"?
    1. Karena Yesus Kristus Adalah Firman yang Menjadi Manusia
    2. Karena Benang Merah Seluruh Berita Kabar Baik Adalah Yesus Kristus
    3. Karena Kristuslah Alasan Orang Percaya Hidup dan Melayani
  3. Cara-Cara Memusatkan Kristus dalam khotbah
    1. Melihat Alkitab dengan Sudut Pandang Anugerah
      1. Menerima dan Menyampaikan Kebenaran dengan Kerendahan Hati
      2. Memberitakan Kasih dan Belas Kasihan Allah
      3. Memberikan Harapan untuk Hidup Baru dalam Kristus
    2. Melihat Keseluruhan Kebenaran Alkitab
      1. Latar Belakang Alkitab
      2. Konteks Alkitab
      3. Alkitab Menjelaskan Alkitab
  4. Dampak dari Khotbah yang Berpusat pada Kristus
    1. Alkitab Diberitakan secara Lengkap dan Menyeluruh
    2. Menghasilkan Pertumbuhan Rohani yang Baik
    3. Tidak Mudah Digoyahkan oleh Ajaran-Ajaran Sesat
    4. Mengasihi Kristus

Doa

Pelajaran 3: Kristus Adalah Pusat Khotbah

Kristus harus menjadi pusat dari semua khotbah, sama seperti Dia adalah pusat dari seluruh Kitab Suci (Rm. 1:1-4; Gal. 3:1-9; 1Ptr. 1:10-12). Ada banyak pengkhotbah mengetahui hal ini, tetapi sulit untuk mempraktikkannya. Untuk itu, mari kita pelajari lebih dahulu apa artinya "Kristus adalah pusat khotbah?"

  1. Apa Artinya "Kristus Adalah Pusat Khotbah"?
  2. Apakah menerapkan "Kristus adalah pusat khotbah" berarti kita harus menemukan dan menyebut nama Yesus Kristus dalam setiap teks Alkitab yang kita khotbahkan? Tentu saja tidak. Khotbah yang berpusatkan pada Kristus berarti menyadari bahwa Kristuslah sumber dari semua pemberitaan Kabar Baik Yesus Kristus. Untuk itulah, seorang pengkhotbah diutus, yaitu untuk memberitakan Kabar Baik Yesus Kristus. Karena itu, pengkhotbah yang berkomitmen ingin memberitakan firman Tuhan berarti harus memberitakan Kristus.

    Jadi, pengkhotbah alkitabiah (biblical preacher) adalah baik, tetapi kalau tujuannya hanya untuk mengkhotbahkan Alkitab, itu belum 100% benar. Yang terbaik adalah kita harus mengkhotbahkan Alkitab dengan tujuan untuk mengkhotbahkan Kristus. Mengapa dan bagaimana mengkhotbahkan Kristus sebagai pusat khotbah kita akan kita bahas lebih lanjut di bawah ini:

  3. Mengapa Kristus Harus "Menjadi Pusat Khotbah"?
  4. Berikut beberapa alasan mengapa Kristus harus menjadi pusat khotbah:

    1. Karena Yesus Kristus Adalah Firman yang Menjadi Manusia
    2. Yohanes 1:1 dan 14 menyebutkan bahwa "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah." "Dan Firman itu menjadi manusia dan diam di antara kita." (Yohanes 1:14) Dengan jelas, Yohanes menyebutkan bahwa Yesuslah Firman yang telah berinkarnasi menjadi manusia.

      Sebagai pengkhotbah, ada 3 pertanyaan yang harus dijawab saat ia berkhotbah: Pertama, apakah aku berbicara dengan otoritas firman atau berbicara atas diriku sendiri? Kedua, apakah khotbahku meninggikan Kristus, atau meninggikan diriku sendiri? Ketiga, apakah aku memberitakan Injil keselamatan dalam Yesus Kristus atau memberitakan yang lain? Dengan menjawab ketiga pertanyaan ini, pengkhotbah akan mengoreksi diri dan kembali menempatkan Yesus Kristus sebagai pusat dari khotbahnya.

    3. Karena Benang Merah Seluruh Berita Kabar Baik Adalah Yesus Kristus
    4. "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir." (Wahyu 22:13) Yesus mengatakan Dia-lah Yang pertama dan Yang terakhir dari seluruh isi Alkitab, dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Seluruh narasi Alkitab adalah kisah kasih yang Allah nyatakan kepada manusia untuk mengirim Kristus menjadi Tokoh utama misi keselamatan Allah.

      Yesus sendiri menjelaskan kepada dua murid di jalan ke Emaus bahwa seluruh Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, memberikan kesaksian tentang diri-Nya (Lukas 24:27). Ini menunjukkan bahwa Alkitab secara keseluruhan adalah sebuah narasi yang mengarah kepada kehidupan, karya, dan makna kedatangan Yesus Kristus ke dunia. Sebagai utusan/duta Allah untuk memberitakan Kabar Baik ini, pengkhotbah pun harus menyatakan kebenaran yang Allah ingin sampaikan kepada manusia melalui khotbahnya.

    5. Karena Kristuslah Alasan Orang Percaya Hidup dan Melayani
    6. "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Setiap orang yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak karena terpisah dari-Ku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Yohanes mengatakan, bukan saja Kristus menyelamatkan orang percaya, tetapi Dia juga menjadi alasan mengapa dan bagaimana orang percaya harus hidup. Hidup kita sepenuhnya bergantung kepada topangan kasih-Nya.

      Pengkhotbah juga harus menerapkan motivasi ini dalam khotbahnya bahwa tanpa Kristus, kita tidak mungkin dapat hidup sesuai dengan maksud Allah. Dia telah memberikan teladan hidup yang sempurna bagi umat manusia bagaimana Ia bergantung sepenuhnya kepada Bapa yang di surga. Demikianlah kita dituntut untuk hidup bergantung sepenuhnya kepada Dia yang memberi kekuatan sehari-hari sehingga kita bisa memancarkan kasih, belas kasihan, dan kebenaran dalam segala tindakan dan sikap kita.

  5. Cara-Cara Memusatkan Kristus dalam Khotbah
  6. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memusatkan Kristus dalam khotbah kita:

    1. Melihat Alkitab dengan Sudut Pandang Anugerah
    2. Melihat Alkitab dengan sudut pandang anugerah mengubah cara kita mempersiapkan khotbah. Dalam konteks ini, anugerah mengacu pada kasih karunia dan belas kasihan yang Allah berikan kepada manusia tanpa memandang amal atau kebaikan yang kita lakukan. Anugerah-Nya ini memungkinkan kita untuk:

      1. Menerima dan Menyampaikan Kebenaran dengan Kerendahan Hati
      2. Anugerah Allah menyadarkan kita bahwa pengetahuan akan kebenaran Alkitab tidak dapat diperoleh melalui bijaksana dan usaha kita sendiri, tetapi oleh pencerahan Roh Kudus. Ini mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati dalam menyampaikan kebenaran-Nya dan tidak menyombongkan diri atas khotbah kita.

      3. Memberitakan Kasih dan Belas Kasihan Allah
      4. Sudut pandang anugerah mengajarkan pengkhotbah untuk memberitakan kasih dan belas kasihan Allah untuk dipraktikkan dalam kehidupan nyata, baik bagi dirinya maupun pendengarnya. Khotbah yang kita sampaikan bukan untuk mengutuk orang berdosa, tetapi untuk membawa berkat bahwa Allah mengasihi Allah sanggup mengampuni orang yang berdosa (Efesus 4:32).

      5. Memberikan Harapan untuk Hidup Baru dalam Kristus
      6. Melalui sudut pandang anugerah, pengkhotbah menyadari bahwa kuasa Injil yang bersumber dari kasih Allah akan mentransformasi hidup orang yang menerima-Nya, bukan melalui usaha atau kemampuan diri. Melalui khotbahnya, pendengar mendengar berita pengharapan bahwa dengan bergantung sepenuhnya pada belas kasihan Allah hidup baru kita akan terus menerus diperbarui untuk menjadi semakin serupa Kristus (Roma 12:1-2).

      Dengan memandang Alkitab dari sudut pandang anugerah, pengkhotbah akan mengalami perjalanan iman yang lebih dalam, terutama dalam pengenalannya akan Kristus yang menjadi sumber kasih yang terbesar. Ia akan menempatkan kasih Kristus sebagai pusat dari khotbahnya sehingga Roh Kudus memampukannya menyentuh jiwa-jiwa yang haus akan kasih-Nya.

    3. Melihat Keseluruhan Kebenaran Alkitab
    4. Alkitab bukan sekadar kumpulan kata-kata dan cerita, tetapi narasi yang utuh yang menceritakan siapakah Allah Tritunggal, apa kehendak-Nya/rencana-Nya, perbuatan-Nya, dan bagaimana hubungan-Nya dengan umat manusia. Dengan melihat keseluruhan kebenaran Alkitab, pengkhotbah dapat melihat keutuhan dan tujuan berita Injil sehingga menghindarkannya menafsir Alkitab secara parsial. Melihat seluruh kebenaran Alkitab juga menolong pengkhotbah mengenali keterkaitan antara masing-masing kitab dalam Alkitab, dan bagaimana setiap kitab menyoroti aspek-aspek berbeda dari hubungan Allah dengan manusia dan rencana-Nya bagi umat-Nya. Di sinilah, pengkhotbah akan menemukan bahwa Kristus adalah pusat dari isi berita Alkitab, yang ditunjukkan dari rencana, tujuan, dan tindakan-Nya.

      Berikut ini beberapa hal yang dapat menolong pengkhotbah untuk melihat keseluruhan kebenaran Alkitab:

      1. Latar Belakang Alkitab
      2. Memahami latar belakang dari setiap teks Alkitab membantu pengkhotbah untuk menempatkan khotbah dalam kerangka yang lebih luas dari rencana penyelamatan Allah melalui Kristus. Pengkhotbah mengaitkan teks dengan sejarah keselamatan, menyoroti janji-janji yang dinyatakan Allah sebelum kedatangan Kristus, dan bagaimana semuanya dipenuhi dalam Dia.

      3. Konteks Alkitab
      4. Membedah konteks teks Alkitab membantu pengkhotbah mengungkapkan makna yang lebih dalam dari pesan-pesan Allah dalam teks tersebut. Pengkhotbah akan dapat mempertimbangkan bagaimana teks tersebut dipahami dan diterapkan oleh pendengar aslinya, serta bagaimana aplikasinya relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari jemaat saat ini.

      5. Alkitab Menjelaskan Alkitab
      6. Mengaitkan teks Alkitab dengan teks lainnya membantu pengkhotbah untuk menggali kedalaman dan kekayaan kebenaran Alkitab yang saling melengkapi dan tidak ada satupun yang saling bertentangan. Pengkhotbah menunjukkan bagaimana bagian-bagian Alkitab memberikan kesaksian tentang Kristus, dan bagaimana keseluruhan Alkitab merujuk pada-Nya sebagai pusat dan pemenuhan dari seluruh janji Allah.

  7. Dampak dari Khotbah yang Berpusat pada Kristus
  8. Pengkhotbah yang setia mengkhotbahkan Alkitab, yang berpusat pada Kristus, akan memberi keuntungan rohani yang besar kepada jemaat/pendengarnya. Beberapa di antaranya:

    1. Alkitab Diberitakan secara Lengkap dan Menyeluruh
    2. Khotbah yang berpusat pada Kristus membantu jemaat untuk memahami Alkitab secara lebih utuh. Dengan penekanan yang kuat pada peran Kristus dalam seluruh teks Alkitab, jemaat menjadi terbiasa melihat dan memahami setiap bagian Alkitab dalam konteks rencana keselamatan yang disampaikan Allah melalui Kristus. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang firman Allah dan bagaimana Kristus adalah titik fokus dari seluruh kisah Alkitab.

    3. Menghasilkan Pertumbuhan Rohani yang Baik
    4. Khotbah yang berpusatkan pada Kristus akan membawa pertumbuhan rohani yang kuat bagi jemaat. Dengan terus dipaparkan kepada kebenaran tentang Kristus, iman jemaat diteguhkan, hidup mereka semakin bergantung pada Roh Kudus, dan mereka dibimbing untuk terus hidup sesuai dengan kehendak Allah. Mereka menjadi lebih peka terhadap kehadiran Kristus dalam hidup keseharian mereka dan memperoleh kekuatan untuk mengatasi tantangan dan godaan yang mereka hadapi dari si jahat.

    5. Tidak Mudah Digoyahkan oleh Ajaran-Ajaran Sesat
    6. Khotbah yang berpusatkan pada Kristus memperlengkapi jemaat dengan pengetahuan dan pemahaman yang kokoh tentang kebenaran firman Tuhan. Mereka menjadi terlatih untuk mendengar firman yang benar sehingga mampu membedakan ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dengan demikian, mereka bukan saja tidak mudah terpengaruh oleh doktrin-doktrin yang keliru, tetapi mereka juga mampu menunjukkan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan.

    7. Mengasihi Kristus
    8. Khotbah yang berpusatkan pada Kristus membangkitkan kasih dan penyerahan yang lebih dalam kepada Dia yang mengasihi dan menyelamatkannya. Ketika mereka terus terpapar pada kebesaran, kasih, dan karya penyelamatan Kristus, kasih mereka kepada-Nya semakin bertumbuh. Kasih-Nya mendorong mereka untuk hidup memuliakan Kristus dan mendedikasikan seluruh hidup mereka untuk melayani-Nya.

Khotbah yang berpusat pada Kristus bukan hanya teori dan pengetahuan jika pengkhotbah secara pribadi telah mengalami dan menghidupi imannya dalam Kristus. Mintalah kepada Allah agar khotbah-khotbah yang berpusatkan pada Kristus dapat Anda sampaikan dengan baik sehingga pendengar yang memiliki hati yang keras pun dapat dilembutkan oleh kasih Kristus.

Akhir Pelajaran (KUA-P03)

Doa:

"Terpujilah Engkau Yesus, sebab hatiku bergetar saat menyatakan pengakuan bahwa Engkaulah pusat dari segala sesuatu, termasuk pusat dari semua khotbah-khotbahku. Sudah selayaknya dan sepantasnya Engkau menerima tempat yang paling istimewa dalam hidupku. Amin!

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA