Rangkuman Diskusi DIK Sep/Okt 2012
Termin I
Topik 1
Subjek: Alkitab dan Penciptaan
Pertanyaan: Apakah Anda percaya bahwa dunia ini berawal karena diciptakan oleh Tuhan? Bagaimana dengan teori Big Bang yang mengatakan bahwa dunia terjadi karena "kebetulan"? Apakah berarti Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan?
Firman Tuhan sebagai satu-satunya kebenaran dan dasar atau sumber dari segala ilmu pengetahuan yang dibuat oleh manusia, dan tentu saja kita sungguh memercayai bahwa dunia dan seisinya diciptakan oleh Allah sendiri. Jika orang tidak berpijak pada dasar yang benar maka ia bisa menghasilkan teori yang salah. Kita percaya bahwa dunia ini ada karena Tuhan yang menciptakan, segala sesuatu ada karena Tuhan yang menciptakan. Kita percaya dunia ini ada atas kehendak Tuhan dan Ia menciptakan dunia beserta seluruh penghuninya dan semua ini bukan terjadi begitu saja atau karena "kebetulan" seperti yang dikatakan teori Big Bang. Tuhan sudah ada dengan segala kuasa dan kemuliaan-Nya sebelum sesuatu ada. Dia adalah Alpha dan Omega. Pengetahuan ada batasnya, dimana pengetahuan itu ada karena pemberian dari Tuhan. Terkadang manusia cenderung lebih percaya pada pengetahuan karena menganggap lebih masuk logika. Allah melebihi batas pemikiran kita. Karena Allah adalah Allah yang tidak terbatas oleh apapun. Dia adalah sumber dari segala sumber yang ada.
Dalam kitab Kejadian setiap kali Allah menciptakan sesuatu diawali dengan kata "Berfirmanlah Allah", jadi jelas bahwa penciptaan langit dan bumi dan segala isinya hanya dengan berfirman maka itu jadi. Apakah manusia dengan segala keterbatasannya mampu menjelaskan ini? Secara manusiawi kita tidak akan mampu, tapi Tuhan memberi kita iman untuk memahami hal ini. "Karena iman, kita mengerti bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Tuhan" Ibrani 11:3. Ilmu pengetahuan menurut wikipedia artinya adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Jadi ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia itu sifatnya terbatas, dibatasi oleh kenyataan yang ada di alam ini, itu artinya segala sesuatu yang ada di dunia adalah ciptaan-Nya.
Apakah Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan? Sebatas ilmu pengetahuan itu tidak menyimpang dengan Firman Tuhan itu tidak ada masalah, karena ilmu pengetahuan memang dapat berperan dalam pengenalan manusia akan alam semesta, kita diberi hikmat dan akal budi oleh Tuhan bertujuan agar dapat mengerti dan berpikir secara bijak. Alkitab dan Ilmu pengetahuan tidak bertentangan, tapi ilmu pengetahuan merupakan sebagian kecil dari pengertian manusia tentang alam semesta dan Allah. Pengetahuan yang baik bersumber dari alkitab, yang jadi masalah adalah, tidak semua pengetahuan bersumber pada alkitab. Alkitab memang bukan buku ilmu pengetahuan sehingga tidak berisi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan secara detail, tidak juga menyediakan semua informasi tentang ilmu pengetahuan. Pengetahuan akan terus berkembang, baik yang mendukung ataupun yang menentang Alkitab. Sedangkan Alkitab sudah ditulis sejak jaman dahulu kala, tetapi peran penting Alkitab, adalah memberikan pemikiran kepada anak-anak Tuhan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Alkitab menuliskan kaidah-kaidah utama yang berfungsi sebagai filter dalam memandang banyak fenomena yang terjadi di dunia ini.
Ibrani 11:3; "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat". Kolose 1:16; "Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."
Topik 2
Subjek: Penciptaan Manusia
Pertanyaan: Bagaimana manusia diciptakan oleh Tuhan? Apakah manusia diciptakan setelah/sebelum kejatuhan Lucifer dalam dosa? Apakah ada fakta-fakta Alkitab yang mendukung pendapat Anda?
Manusia di ciptakan oleh Tuhan dengan cara yang berbeda ketika menciptakan binatang dan isi dunia ini. Manusia di cipta dengan di bentuk sesuai dengan gambar-Nya (Kej 1:26-27). Manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya. Hanya pada proses penciptaan manusia, Allah menghembuskan nafas kehidupan, menandakan bahwa Roh kehidupan yang ada pada manusia adalah berasal dari Allah. Allah menciptakan manusia berbeda dengan cara Allah menciptakan Alam semesta dan ciptaan yang lainnya. Alkitab jelas mencatat di Kitab Kejadian bagaimana Allah menciptakan manusia (Kej 1:26,27). Dan Allah menciptakan manusia "setelah" kejatuhan Lucifer (Iblis) dalam dosa. Sebelum Adam dan Hawa diciptakan, telah ada satu makhluk ciptaan Tuhan yang memberontak terhadap-Nya (yang disebut Setan atau Iblis). Semua malaikat adalah ciptaan Allah, sebelum Allah menciptakan manusia (Kolose 1:15,16).
Kalau kita baca dari Kejadian 1:1, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, dalam bahasa Inggris (terjemahan dari Latin sebenarnya adalah, "In the beginning God created heaven, and earth." (Gen 1:1). Maka "heaven"/surga di sini termasuk segala penghuni surga, yaitu para malaikat. Dalam Yes 14:12-15; "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (Lucifer), putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur." Dalam Kejadian 3:1-7 di ceritakan bahwa si ular tua (Iblis) menggoda Hawa untuk memakan buah yang dilarang Tuhan untuk di makan, dan hawa tergoda lalu memakannya dan memberikannya kepada Adam suaminya. Dari peristiwa itu iblis sudah ada untuk menggoda manusia, jadi jelas bahwa manusia di ciptakan setelah kejatuhan Lucifer.
Termin II
Topik 1
Subjek: Kejatuhan Manusia
Pertanyaan: Mengapa Tuhan membiarkan setan menggoda sehingga manusia jatuh dalam dosa? Apakah ada perbedaan antara kejatuhan setan dan kejatuhan manusia? Jelaskan!
Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna, menurut gambar-Nya. Manusia diberikan akal budi dan pikiran untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat. Tuhan membiarkan setan mencobai manusia untuk melihat bagaimana kesetiaan dan ketaatan manusia kepada Tuhan. Tuhan membiarkan setan menggoda manusia karena Tuhan ingin manusia dengan sadar taat kepada Allah, maka Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia. Ini dapat terlihat dimana Allah menempatkan pohon pengetahuan di taman eden bersama dengan manusia. Hidup melalui iman dan ketaatan diberikan sebagai prinsip pengatur hubungan Adam dengan Allah di taman eden dan pohon pengetahuan ini dirancang untuk menguji iman dan ketaatan manusia itu. Namun demikian Tuhan memberikan kebebasan manusia untuk memilih. Begitu luar biasanya Tuhan, tidak menciptakan manusia hanya untuk dijadikan robot yang dapat dikendalikan secara penuh. Itu sebabnya pada saat manusia digoda oleh setan, Tuhan tidak membiarkan tapi memberikan kepercayaan penuh kepada manusia untuk memilih apakah taat kepada Tuhan atau tidak. Kejatuhan manusia pertama dalam dosa karena ketidaktaatan kepada Tuhan.
Kejatuhan setan terjadi disebabkan karena kesombong dan tinggi hati serta ingin menyerupai Allah Sang Pencipta. Akibat dari kejatuhan setan ini tidak ada pengampunan bagi dia dan para pengikutnya. Mereka akan dicampakkan kedalam api neraka untuk dihukum selama-lamanya (Wahyu 20:10). Sedangkan dalam kejatuhan manusia, Tuhan menunjukkan cinta kasih-Nya yang luar biasa untuk datang ke dunia, dan disalib, mati dan kemudian bangkit, untuk menyelamatkan setiap umat yang percaya kepada-Nya. Sedangkan Kejatuhan manusia disebabkan karena Tuhan memberikan kebebasan memilih (free will) kepada manusia yang bisa menyebabkan dosa karena ketidaktaatannya kepada Tuhan. Manusia melupakan dirinya bahwa manusia itu serupa dan segambar dengan Tuhan. Karena kasih Tuhan yang begitu besar kepada manusia, Tuhan merancangkan karya keselamatan bagi manusia melalui anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus.
Topik 2
Subject: Hukuman Kematian
Pertanyaan: Ketika Adam melanggar perintah Allah, maka Allah menghukumnya dengan kematian. Apakah artinya? Apakah dampak hukuman ini bagi manusia keturunan Adam?
Kematian yang dimaksud adalah "kematian rohani". Kematian rohani adalah perpisahan Roh Tuhan dari roh manusia. Apabila kehidupan kita berpisah dari Tuhan, itu berarti kita telah mati secara rohani. Inilah yang terjadi kepada Adam dan Hawa ketika mereka berdosa kepada Tuhan. Roh mereka terpisah dari Roh Tuhan. Mereka (Adam dan Hawa) telah mati secara rohani.
Setelah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah mengatakan, "engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu" (Kej 3:19). Maka, sekalipun mereka "tidak mati" secara jasmaniah pada hari mereka memakan buah itu, mereka kini tunduk pada hukum kematian sebagai akibat dari hukuman Allah. Demikian juga seluruh keturunannya. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati(Kej 2:17). Benar Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, namun mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa, mereka mempunya kecendrungan untuk berbuat dosa (Roma 8:5-8). Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. Hubungan yang mesra antara allah dan manusia ditaman Eden berubah menjadi hal yang menakutkan bagi manusia, manusia merasa bersalah dan tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya (Kej. 3:8).
Kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal. Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; namun sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. Roma 3:23; "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," Roma 6:23; "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Kita sebagai keturunan Adam mendapat dampaknya, kita lahir sebagai manusia berdosa, tapi kasih karunia Tuhan tetap buat kita. Setiap kita yang mau dilahirkan kembali, dalam arti bukan lahir jasmani, tapi secara roh, maka kita akan memperoleh keselamatan. Sedangkan dampaknya bagi keturunan Adam, dalam Roma 5:12, "Sebab itu sama seperti dosa sudah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Kalimat terakhir menunjukkan bahwa semua orang telah berdosa di dalam Adam, inilah dampak hukuman bagi keturunan Adam, manusia pertama itu yang telah jatuh dalam dosa. (lihat Mazmur 51:5; Efesus 2:3; Roma 1:18-32 dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mencatat tentang akibat dari kejatuhan manusia dalam dosa). Semua keturunan Adam tidak lagi dapat bercakap-cakap dengan Allah, karena mengalami kematian Rohani, semua manusia telah berdosa dan akan mengalami hukuman kekal. Semua manusia akan mengalami kesusahan: Pria: akan mengalami kesusahan dalam mencari nafkah, Wanita: akan mengalami kesakitan ketika melahirkan anak.
Termin III
Topik 1
Subjek: Lahir Baru
Pertanyaan: Apakah artinya "lahir baru" dalam Yesus Kristus? Apakah pentingnya "kelahiran baru" itu? Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah "lahir baru"?
Ketika seseorang menjadi Kristen (Pengikut Kristus), Allah memberikan suatu kehidupan baru dalam dirinya, itulah sebabnya Yesus berbicara mengenai keharusan setiap orang untuk dilahirkan kembali. Karena dengan kelahiran baru, kita diperdamaikan dengan Allah (Roma 5:9-11). Alkitab juga mencatat dalam surat Efesus dan Kolose mengaitkan kematian Kristus degan "damai sejahtera" dan perdamaian yang Ia bawa: "Dalam Kristus Yesus, kamu yang dahulu "jauh" (terpisah-mati) sudah menjadi "dekat" (dipersekutukan) oleh darah Kristus (Efesus 2:13-16) sebagai suatu permulaan, kelahiran baru harus terjadi. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.(2 Korintus 5:17)
Sebagai keturunan Adam demikian pula kita telah jatuh dalam belenggu dosa. Lahir baru dalam Kristus adalah orang-orang percaya dalam Yesus Kristus diperbaharui menurut sifatnya yang semula sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah. Mereka diberikan kebenaran, kesucian dan pengetahuan yang benar, dimana semua itu telah hilang pada waktu kejatuhan. Pekerjaan penebusan dari Kristus merupakan pembaharuan manusia dan dunia untuk dapat kembali kepada posisi mereka yang semula pada waktu pertama diciptakan dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Efesus 4:24), yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya (Kolose 3:10). Alkitab mengatakan, mereka yang menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat bahwa mereka telah dilahirkan kembali "orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." Yohanes 1:13 jadi kelahiran baru adalah pekerjaan Tuhan di dalam diri manusia melalui firman dan Roh.
Rasul Paulus dalam Efesus 2:1 mengatakan, Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kepada orang-orang Roma, dalam Roma 3:23, sang Rasul menuliskan, karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Jadi, orang perlu dilahirkan kembali supaya dosa-dosa mereka diampuni dan agar dapat berhubungan dengan Allah.
Kita tahu apa kita sudah lahir baru atau belum yaitu dari sikap hidup kita. Biasanya orang yang sudah lahir baru di dalam hidup dan hatinya selalu memiliki kerinduan untuk terus dekat dengan Allah dan setiap melakukan pelanggaran walaupun tidak seorangpun tahu pasti merasa bersalah sendiri karena tahu bahwa Allah pasti melihat apapun yang kita perbuat. Setiap orang telah lahir baru pasti diberikan penolong oleh Allah yaitu Roh Kudus yang akan memimpin dan membantu mengingatkan kita jika mulai menyimpang dari jalan-Nya.
Topik 2
Subjek: Keselamatan Hilang
Pertanyaan: Apakah keselamatan yang sudah kita terima dalam Yesus Kristus bisa hilang? Bagaimana dengan ungkapan "sekali selamat, maka akan tetap selamat?"
Keselamatan merupakan anugerah dan bukan karena usaha manusia, setiap orang yang telah mengalami kelahiran kembali pada saat itu juga ia memperoleh hidup kekal. Dasar keselamatan adalah kasih Allah yang tidak berubah (Yeremia 31:3), dan adanya Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan keselamatan (2 Korintus 1:22; Efesus 1:13-14).
Bagaimana dengan ungkapan "sekali selamat, maka akan tetap selamat?" Memang pandangan ini tidak bisa dipaksakan kepada semua kalangan gereja, karena ada juga gereja memiliki pengajaran yang sedikit berbeda tentang doktrin keselamatan ini. Jadi mereka tidak menganut paham "sekali selamat, maka tetap selamat". Namun begitu walau berbeda pandangan kita harus dapat menghargai apa yang menjadi doktrin dari saudara-saudara kita yang lain. Dengan kata lain tidak menganggap diri paling benar dan yang lainnya adalah salah, tapi mari kita kembalikan semuanya ke dalam tuntunan Roh Kudus, dan biarlah Tuhan yang menjadi hakim paling benar.
Keselamatan datangnya dari Allah, jadi merupakan Anugerah 100%, anugerah secara cuma-cuma yang diberikan oleh-Nya untuk umat pilihan-Nya. Namanya anugerah jadi datangnya dari Allah, tidak tergantung kepada apa yang diusahakan oleh manusia. Apa yang di kerjakan oleh manusia adalah sebagai wujud rasa syukur atas keselamatan yang Tuhan sudah berikan, jadi bukan syarat dan bukan ketentuan untuk selamat.
Meskipun demikian, Tuhan Yesus mengasihi umat-Nya. Allah berkata: "Aku tidak akan mengambil kembali kasih-Ku dari mereka." jadi meskipun kita umat pilihan-Nya tersesat dari Allah dan sekalipun kita telah menyakiti-Nya, namun karena kasih karunia-Nya, Ia tetap setia dan membawa kita kembali kepada-Nya dan Ia akan memulihkan kehidupan kita yang sedang lemah kepada kehidupan rohani yang sehat dengan sangat lemah lembut (1 Yohanes 1:9). Sebagai orang percaya dan umat pilihan Allah, kita harus bekerja keras untuk tetap kuat dalam iman kepada Kristus dan mentaati segala perintah-Nya dengan sepenuh hati. Setiap kita yang percaya dan yang mengerjakan keselamatan kita pasti akan ke sorga dan tak satu orang percaya pun akan terhilang (1 Petrus 1:15; Filipi 2:12; Yudas 20)
Menurut saya keselamatan itu adalah karunia Tuhan, diberikan dengan cuma-cuma kepada manusia dengan syarat manusia mau bertobat, percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Manusia tersebut menjadi ciptaan baru karena Tuhan memberi hati yang baru dan roh yang baru, yang menjauhkan dari manusia hati yang keras dan memberikan kepada manusia hati yang taat. Roh Tuhan akan diam dalam hati manusia (Yehezkiel 36:24-29), Kalau kita melihat ayat-ayat ini kita melihat bahwa itu semua adalah karunia Tuhan yang bekerja pada manusia. Jadi kalau kita sudah menerima keselamatan, maka Roh Allah yang akan bekerja dalam diri manusia dan Tuhan bekerja secara penuh kepada manusia untuk mempertahankan keselamatan. Namun demikian natur manusia lama kita masih ada, tetapi Roh Allah juga bekerja dalam hidup kita.
Termin IV
Topik 1
Subjek: Doktrin dan Hidup Kristen
Pertanyaan: Apakah pentingnya mempelajari doktrin Kristen yang benar? Apakah jika kita memiliki doktrin yang benar otomatis hidup Kristen kita juga benar? Bagaimana supaya doktrin Kristen dan hidup Kristen kita bisa berjalan seirama?
Belajar doktrin Kristen yang benar itu sangat penting. Karena dengan mengerti dan memahami doktrin yang benar kita bisa membedakan berbagai rupa pengajaran yang menyesatkan iman. Belajar doktrin yang benar juga merupakan tanggung jawab setiap orang percaya. Allah ingin umat-Nya mengenal Dia. Pengenalan akan Dia tidak bisa dilakukan kalau kita malas untuk belajar doktrin Kristen. Selain itu dengan belajar doktrin maka kita bisa mempertanggungjawabkan iman kita dihadapan Tuhan dan manusia. Ketika ada yang menanyakan tentang kekristenan kita bisa menjelaskannya dengan baik dan benar. Sehingga menjadi pintu masuk untuk melakukan penginjilan.
Namun, mengetahui dan memahami doktrin Kristen secara benar tidaklah otomatis hidup kita juga pasti akan benar. Jika kita masih berpegang pada pengertian kita sendiri, kita tidak akan pernah menemukan kebenaran. Kita harus ingat bahwa doktrin Kristen yang kita pahami secara benar bukanlah suatu kebenaran yang dapat kita yakini dengan usaha kita sendiri, melainkan pekerjaan Roh Kudus, meningat hanya Roh Kudus yang berkuasa atas penyingkapan kedaulatan-Nya (1 Korintus 3:19; Roma 9:20). Sebaliknya dengan memahami betul dan hidup sungguh-sungguh dalam kebenaran yang sejati hendaknyalah kita sadar betul akan kedaulatan Allah dan semakin rendah hati dan memiliki roh kelemahlembutan dan kesabaran (Kolose 3:12-13). Pemahaman yang betul dalam belajar doktrin Kristen secara benar juga akan mewujudkan pemahaman bahwa tujuan hidup kita adalah untuk Kemuliaan Allah.
Doktrin yang benar berfungsi seperti peta penunjuk arah dan kompas. Hidup kita akan berjalan pada arah yang benar jika kita senantiasa mengikuti petunjuk peta dan kompas tersebut. Namun, ketidaksediaan kita mengikuti arah yang ditunjukkannya membuat hidup kita menyimpang dari jalan kebenaran. Jadi pokok persoalannya, bersediakah kita mengikuti peta dan kompas itu atau tidak? Penerapan hidup sehari-hari sesuai dengan ajaran iman Kristen yang benar akan menghasilkan keselarasan dalam segala sesuatu.
Fokus pada Firman Tuhan akan membuat hidup kita selaras dan menjadi berkat bagi sesama. Dengan pengenalan akan Allah dan firman-Nya, kita tidak lagi mementingkan diri sendiri, sebab kita akan tunduk pada otoritas firman Allah. Kita bersedia menanggalkan sifat-sifat manusia lama dan mengenakan sifat-sifat manusia baru yang sesuai dengan karakter Kristus.
Doktrin Kristen yang benar penting kita pelajari agar kita memiliki pondasi kuat mengenai ajaran Kristen yang Alkitabiah, mengerti ajaran yang benar seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus dan semua para rasul-Nya. Dengan berpijak pada ajaran yang benar, kita bersama-sama dengan orang percaya yang lain diseluruh dunia memiki ajaran yang sama dan benar serta kesatuan iman untuk membangun tubuh Kristus. Jika Doktrin yang kita miliki benar paling tidak kita memiki track yang benar dalam perjalanan rohani kita menuju kedewasaan yang penuh dalam Yesus, jadi jika kita menyimpang dari track tersebut. Kita harus menjadikan doktrin Kristen yg benar sebagai pengetahuan yang benar dalam Yesus dan itu harus teraplikasi dalam semua aspek kehidupan kita, agar kita memiliki pola hidup yang baik, berkenan dan sesuai dengan kehendak Allah, sehingga kita bisa membedakan diri sebagai bagian dari anak-anak Allah.
Topik 2
Subjek: Pertumbuhan Rohani
Pertanyaan: Setelah seseorang menerima Kristus dan menjalani hidup Kristennya sekian lama, mengapa seringkali kerohaniannya semakin lama semakin tidak lagi memiliki kegairahan untuk bertumbuh? Bagaimana memelihara pertumbuhan rohani kita supaya terus bertumbuh?
Bagaimana memelihara pertumbuhan rohani kita supaya terus bertumbuh? Terus hidup dekat dengan Tuhan dan selalu menjadikan ibadah sebagai kebutuhan. Memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan. Minta Roh Kudus memenuhi dan memimpin kita, sehingga buah-buah Roh semakin nyata dalam hidup kita. Mendisiplin diri, menguasai diri dalam segala hal, terus belajar dan taat melakukan Firman Tuhan, sehingga mendapatkan pengalaman bergaul dengan Firman Tuhan sepenuh hati. Persekutuan pribadi dengan Allah adalah kunci untuk hidup yang berkemenangan. Allah menghendaki kita hidup didalam anugerah-Nya, maka janganlah kita meninggalkan jalan kasih karunia. Pengenalan yang kurang akan Tuhan membuat iman kita rapuh. Sebaliknya, bersama dengan Allah kita dimampukan untuk senantiasa bertumbuh didalam Kristus.
Kehidupan Kristen adalah seperti proses belajar seumur hidup yang tidak ada habisnya. Minimnya relasi pribadi dengan Allah telah membuat banyak orang percaya mundur dari hadapan Tuhan. Banyak orang yang sudah mengaku Kristen, tapi belum atau tidak mau meminta Roh Kudus untuk terus memimpin dalam pengenalan akan Tuhan. Akibatnya, mereka harus bergumul seorang diri, tanpa sumber pertolongan dan kekuatan, untuk mengatasi berbagai persoalan hidup. Namun bisa juga disebabkan karena keintiman dengan Tuhan berkurang, oleh karena waktu untuk Tuhan tersita oleh kegiatan atau tugas dalam pekerjaan. Dan bisa juga karena orang tersebut sebenarnya tidak benar-benar "menempel" pada pokok anggur sehingga ia tidak mengalami kehidupan yang menyatu dengan Kristus yang memberi hidup. Natur manusia yang cenderung menyukai hal-hal yang memuaskan keinginan dagingnya, membuat manusia harus menaklukkannya setiap saat dengan bergantung kepada Roh Kudus.
Kita juga harus menyadari bahwa iblis terus mengintai kita untuk menjauhkan kita dari Allah. Kita juga harus tahu kalau setelah kita bertobat dan menjadi pengikut Kristus bukan berarti hanya cukup sampai disitu saja tugas kita, kita harus sadar penuh bahwa kita harus menjaga keintiman dengan Allah secara terus menerus, agar kita dapat bertumbuh dan semakin kuat. "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus." (Filipi 3:8)
Seseorang yang telah menerima Kristus dan telah menjalani kehidupan kristennya sekian lama, seringkali kerohaniannya semakin lama semakin tidak lagi memiliki kegairahan untuk bertumbuh itu karena Orang tersebut sudah tidak lagi berfokus kepada Kristus dalam menjalani kehidupannya, dan untuk memelihara pertumbuhan rohani, harus terus berfokus kepada Kristus, yaitu dengan cara mempunyai waktu bersama Kristus melalui saat teduh, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, bertekun dalam doa setiap hari.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA