PIR - Referensi 06c

Nama Kursus : Pembinaan Iman Remaja
Nama Pelajaran : Remaja, Gereja, dan Masa Depan Gereja
Kode Pelajaran : PIR-P06

Referensi PIR-R06c diambil dari:

Judul Buku : Penuntun Guru PAK 1 dan 2
Penulis : Tim Penyusun
Penerbit : Bpk Gunung Mulia, Jakarta, 1998
Halaman : 49 - 52

REFERENSI PELAJARAN 06c - REMAJA, GEREJA, DAN MASA DEPAN GEREJA

TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

  1. Peranan PAK untuk Anak-anak Gereja

    Oleh karena banyak orang berpendapat bahwa PAK di gereja hanya untuk anak-anak dan remaja, perlu disebutkan beberapa perumusan tentang PAK di sini:

    1. Ada yang berpendapat bahwa PAK adalah usaha Gereja, untuk menolong orang dari semua golongan umur yang dipercayakan kepada pemeliharaannya. Gereja harus menjawab pernyataan Allah dalam Yesus Kristus dari firman-Nya, sehingga setiap orang di bawah asuhannya dengan pimpinan Roh Kudus dapat diperlengkapi guna melayani Tuhan di tengah-tengah keluarga, gereja, masyarakat dan dunia.

    2. Ada pula yang mengatakan bahwa PAK adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi (kemampuan) peserta didik (baik kanak-kanak maupun dewasa), pada ketaatan dan pengabdian kepada Allah dan firman-Nya sesuai dengan ajaran Agama Kristen yang berdasarkan Alktab (Perjanjian Lama dan Baru). Ketaatan dan pengabdian ini dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam keluarga, sekolah, tempat bekerja, gereja/jemaat maupun di dalam masyarakat pada umumnya.

    Masih ada beberapa pengertian PAK yang lain, tetapi kebanyakan tidak selengkap perumusan di atas. Kedua rumusan di atas mempunyai banyak persamaan. Beberapa pengertian perlu dijelaskan di sini:

    1. "Usaha sengaja" adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, berencana dan terus-menerus dalam bentuk menolong, mengarahkan, membimbing dan membina.
    2. Pelaku dari usaha tersebut adalah "gereja". Gereja yang dimaksudkan di sini adalah persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus (I Ptr 2:9-10) yang digambarkan sebagai Tubuh Kristus dalam hubungan dengan pelaksanaan tugas dan panggilannya (I Kor. 12:12-31). Dengan kata lain: gereja dengan semua alat kelengkapannya, yang melayani di tengah-tengah masyarakat, antara lain keluarga dan lembaga-lembaga pendidikan Kristen.
    3. Tujuan yang dimaksud adalah menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan oknum yang dididik sehingga dengan pertolongan Roh Kudus ia dapat memahami dan menghayati Kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari.
    4. Sasaran pelayanan adalah "semua orang" dari semua golongan umur yang dipercayakan kepada pemeliharaan gereja.

    Dalam memberi arti PAK ada dua kecenderungan. Ada kecenderungan yang menekankan aspek pengetahuan, yang mementingkan masalah kebenaran, iman dan lain-lain sebagai sesuatu yang perlu diketahui, sedangkan kecenderungan lain menekankan segi pengalaman rohani, berbuat dan berperi laku. PAK tidak saja mementingkan pengetahuan, tetapi lebih dari itu juga sikap dan perbuatan sehari-hari.

  2. Tujuan PAK yang Disusun oleh PAK-PGI

    Menyadari panggilan gereja itu, pada tahum 1963 Komisi PAK dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia telah merumuskan Tujuan Pendidikan Agama yang dapat dipakai dalam segala usaha PAK untuk semua umur. Bunyinya sebagai berikut:

    Mengajak, membantu menghantar seseorang untuk mengenal Kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus, sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia datang ke dalam suatu persekutuan hidup dengan Tuhan.

    Hal ini dinyatakan: dalam kasihnya terhadap Allah dan sesamanya manusia, yang dihayati dalam hidupnya sehari-hari, baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan selaku anggota tubuh Kristus yang hidup.

    Dengan kata lain, ada dua hal yang dipentingkan:

    1. Secara pribadi mengenal Juruselamat yang dikaruniakan Allah Bapa sebagaimana diajarkan kepada kita oleh Roh Kudus melalui Alkitab.
    2. Kepercayaan itu perlu dihayati dan dinyatakan kepada dunia sekitar kita melalui perbuatan dan perkataan kita.

    Pendidikan Agama Kristen tanpa pengetahuan Alkitab dan pengalaman pribadi adalah kosong dan memang tak mungkin. Tetapi Pendidikan Agama Kristen tanpa pengenalan dan percakapan dengan dunia sekitar akan menjadi kaku dan merupakan teori yang terpencil, yang akhirnya tidak begitu berarti dan tak terpakai. Kedua-duanya diperlukan secara mutlak dan saling melengkapi.

    Pada tahun 1982 Konsultasi PAK Jakarta merumuskan hakikat dan tujuan PAK sebagai berikut:

  3. Hakikat dan Tujuan PAK

    Pendidikan Agama Kristen sebagai tugas panggilan gereja adalah menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik, agar pertolongan Roh Kudos dapat memahami dan menghayati Kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang dinyatakannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Di samping ini ada penjelasan yang panjang lebar mengenai tiap kata dalam Hakikat dan Tujuan PAK sehingga semuanya jelas.)

    Peranan PAK di Sekolah

    Pendidikan mempunyai arti dan peranan penting dalam menyejahterakan manusia. Perkembangaan ilmu dan teknologi bukan saja dapat memberi dampak positif tetapi juga negatif bagi kehidupan. Perkembangan nasional menjelang abad ke-21 makin menuntut kualitas manusia yang baik. Dalam hal ini peranan PAK di sekolah, sebagai usaha ke arah ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan dan sebagai sumber nilai-nilai dan pedoman berperilaku makin penting dan memerlukan perhatian yang lebih sungguh-sungguh.

    Pentingnya peranan pendidikan agama juga sudah disadari oleh pemerintah sejak awal kemerdekaan kita. Hal ini telah dipertegas dengan UU tahun 1950 sampai dengan No. 12 tahun 1954 dan yang selanjutnya ditegaskan dalam GBHN.

    Pelayanan PAK di sekolah bukannya merupakan pelayanan sambilan saja tetapi pelayanan terus-menerus, yang memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang mantap dan terarah. Dalam proses perkembangan manusia seutuhnya PAK mempunyai peranan dan kedudukan penting, antara lain:

    1. Mengembangkan keseimbangan antara kehidupan material dan spiritual,
    2. Memperkaya kehidupan manusia mental spiritual,
    3. Menumbuhkan nilai-nilai yang mendorong timbulnya pengabdian terhadap pembangunan dan menghindari perbuatan-perbuatan tercela.

    Pelaksanaan PAK di sekolah ditilik dari sudut negara mempunyai kedudukan yang kuat dan jelas. Demikian pula dalam kurikulum sekolah, PAK juga ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib di antara mata pelajaran-mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu sekolah sangat berperan dalam pembentukan sikap dan perilaku sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Dalam hal ini penyampaian PAK harus tepat guna dan dengan kedekatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi. PAK haruslah menjadi salah satu bentuk pembinaan lanjutan bagi anak-anak keluarga Kristen. Dalam kenyataan, pelaksanaan PAK belum sepenuhnya berhasil seperti yang diharapkan.

    Hambatan-hambatan seperti kurangnya guru-guru yang berkompeten, prasarana yang jauh dari memadai, serta kondisi setempat belum sepenuhnya dapat teratasi dengan baik dan tuntas.

    Berbagai daerah tertentu masih rawan untuk pelaksanaan PAK. Metode penyampaian PAK juga masih belum berkembang sebagaimana seharusnya, masih lebih banyak dengan cara khotbah yang sering tidak memberi hasil, karena materi yang diajarkan tidak jarang menjadi tidak menarik.

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA