OBITUARI : SAMPAI BERTEMU LAGI MAS ANDIEK

Hari Kamis sore 10 Juni 2015 saya mendapat WA memberi kabar bahwa mas Andiek (Andiek F Sasangka) jam 16:00 dipanggil Tuhan. Berita itu cukup mendadak karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya dari sakit yang diderita. Memang sebelumnya mas Andiek masih menjalani terapi dari stroke ringan yang dialami, tetapi setelah diijinkan pulang dari RS dan menjalani terapi, keadaannya berangsur membaik.

Pada saat itu ingatan saya mundur ke beberapa tahun yang lalu. Saya ingat waktu itu hari Minggu, siang hari cuaca panas terik - ada orang yang datang ke rumah dengan memakai motor butut, jaket kumal, wajah lumayan kacau dengan kepala gundul ... Satu jam sebelumnya dia menelpon mau datang ke rumah untuk dilayani Pelepasan dan Pemulihan. Dia mendapat info nomer telpon dan alamat rumah kita dari Christopher Heyneker yang sekarang ada di surga. Ketika bersalaman, saya lihat penampilannya cukup “sangar” – disebutkan namanya Andiek Sasangka, bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan properti ...

Di dalam pelayanan konseling, mas Andiek bercerita tentang berbagai hal baik masa lalu maupun keluarganya waktu itu. Selain masalah keluarga, mas Andiek juga menghadapi masalah pekerjaan. Dia juga menyampaikan pemahamannya tentang imannya kepada Tuhan Yesus.

Saya banyak mendengarkan apa yang disampaikan, dan setelah itu saya menyampaikan mengenai latar belakang perlunya pelayanan Pelepasan dan Pemulihan. Ada hal yang menarik dari sikap mas Andiek, yaitu cukup kritis. Jika belum paham mas Andiek akan terus bertanya, dan setelah dijelaskan dengan detail, dia akan berkata, “Ya, saya paham,” sambil tersenyum khas.

Mas Andiek orangnya smart dan memiliki pandangan cukup kritis tentang iman Kristen, sehingga dalam konseling saya menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dengan sangat terbuka dan to the point berhadap-hadapan dengan pola pikir dan pengetahuan rohani yang selama ini dipelajarinya. Sekalipun begitu, Roh Kudus menjamah hatinya sehingga bersedia didoakan dan kemudian berkomitmen untuk melakukan Langkah Iman.

Masa lalunya cukup “bandel” menyebabkan terjadinya ikatan kutuk dan roh jahat yang membelenggu hidupnya, membuat hidup tidak maksimal dan menderita, baik dalam rumah tangga maupun pekerjaan yang sedang dijalani. Masa muda mas Andiek dilalui dengan hidup mengandalkan kekuatan dan kepandaiannya sendiri. Ketika mendapatkan berbagai keberhasilan dan kesuksesan dalam pekerjaan maupun keluarga, dia merasa semuanya bisa dicapai atas kemampuan dan kerja keras yang sudah dilakukan selama ini.

Sampai pada saatnya, Tuhan Yesus ingin menarik kembali mas Andiek ke dalam kasihNya dan pengenalan yang benar dalam Firman Tuhan. Kemudian Tuhan memperhadapkan mas Andiek dengan berbagai masalah, baik persoalan kerja dan keluarga – sampai benar-benar terpuruk dan akhirnya menyerah kepada Tuhan untuk mendapatkan jawaban. Kehidupan mas Andiek yang awalnya "something" dijadikan "nothing". Yang tadinya lulus kuliah, kemudian dengan mudah bekerja sampai posisi managerial level, berkeluarga, mempunyai anak laki-laki; kemudian semuanya ditutup oleh Tuhan sehingga mas Andiek harus mulai dari nol, bekerja sebagai staf marketing dengan motor butut ...

Tuhan kemudian mempertemukan mas Andiek dan Christopher, dan diberikan nomor telpon dan alamat PD Yoel di Cibitung. Dengan kerendahan hati mas Andiek datang ke Cibitung pada hari Minggu siang.

Di dalam pelayanan ada satu hal yang sangat merisaukan hati mas Andiek, yaitu dia sedang dalam keadaan “tidak dianggap ada” (not exsist) oleh keluarganya. Dia bertanya, apakah dengan memperbaiki diri sesuai Firman Tuhan, keluarga akan menerimanya lagi?

Kita menjelaskan, ”Yang paling penting adalah apa kata Tuhan terhadap diri kita, dan bukan apa kata orang-orang yang menghakimi. Tuhan tidak melihat masa lalu kita, tetapi menghargai komitmen kita untuk melangkah maju bersama kasih Kristus. Mas Andiek tidak bisa merubah siapapun atau memulihkan keadaan menjadi kembali normal dengan kekuatan sendiri, tetapi kuasa Tuhan Yesus bisa.”

“Jika ada kesempatan selalu ajak berkomunikasi dan berkati satu persatu keluarga yang ada, sekalipun tidak ditanggapi atau bahkan ditolak. Jangan menyerah untuk melakukannya setiap waktu, sampai kasih Tuhan memulihkan segala sesuatu.”

Kita mengajarkan mas Andiek untuk melakukan Langkah Iman dengan setia, dan terus berdoa peperangan Roh bagi pemulihan dan berkat keluarga, serta tekun membaca Alkitab dengan bersuara (Petir Firman).

Setelah pulang dan beberapa hari berlalu, mas Andiek menyampaikan bahwa dia setiap pagi selalu membaca Alkitab dan doa peperangan Roh. Demikian juga tengah malam ketika pulang kerja. Semuanya dilakukan di kamar seorang diri, bersama dengan Tuhan Yesus tentunya.

Mas Andiek selalu menginformasikan perkembangan Langkah Iman yang dilakukan, dan setiap percakapan selalu diakhiri dengan permintaan doa lewat telpon. Setiap da kesempatan, mas Andiek selalu berusaha berkomunikasi dan memberkati, sekalipun tetap dianggap “not exist.” Saya sangat salut dengan kegigihannya yang terus dilakukan sampai bertahun-tahun kemudian ...

Cukup lama mas Andiek melakukan Langkah Iman, sekalipun belum ada perubahan yang berarti dalam pekerjaan ataupun keluarga. Sekalipun begitu, mas Andiek tetap setia melakukan Langkah Iman, dan juga melayani Tuhan melalui blog dan FB yang dimiliki – dengan sharing artikel rohani maupun renungan harian setiap hari. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang ragu-ragu dijawab, mas Andiek meneruskan kepada kita untuk bisa dibantu menjawab sesuai kebenaran Firman Tuhan saja.

Berikutnya mas Andiek memberitahu mengenai mendapat pekerjaan baru, juga mengenai suasana di rumah yang mulai hangat “after years” ... Di tempat kerja, mas Andiek selalu membaca Alkitab dengan bersuara dan melakukan doa keliling. Tuhan juga kemudian mempertemukan dengan anak-anak Tuhan yang membutuhkan penguatan di dalam Firman, begitu juga mempertemukan dengan hamba-hamba Tuhan yang memberikan penghiburan dan kekuatan.

Setiap ada kejadian atau perkembangan yang dialami baik di dalam pekerjaan maupun di keluarga, mas Andiek selalu memberikan informasi. Terakhir disampaikan bahwa sekarang mas Andiek sudah ke gereja bersama dengan keluarga besar. Beberapa kali mas Andiek datang ke rumah dengan alasan “kangen ngobrol.” Badannya jauh lebih segar dan penuh sukacita dibandingkan dengan ketika pertama kita bertemu. Bahkan mas Andiek datang ke rumah dengan bersama anak laki-lakinya untuk didoakan. Terakhir, Tuhan memberkati Mas andiek pekerjaan baru dan mempunyai ruang kerja sendiri, sehingga bisa bebas untuk membaca Alkitab dengan bersuara (Petir Firman). Puji Tuhan!

---

Kemudian kita mendapat informasi bahwa mas Andiek dirawat karena stroke ringan. Kita terus mendukung dalam doa, sampai akhirnya bisa pulang dan menjalani terapi. Menghadapi penyakit itu mas Andiek justru terlihat sangat santai dan penuh sukacita. Sampai akhirnya hari Kamis sore Tuhan memanggil mas Andiek untuk masuk ke surga.

Di dalam doa, Tuhan memperlihatkan mas Andiek sekarang ada di surga. Tubuhnya sangat sehat, seperti usia 20 tahunan, memakai jubah putih bercahaya, rambut lebat, penuh sukacita surgawi. Melihat mas Andiek dengan rambut lebat di surga terasa cukup menarik, maka kita sharing dengan satu teman mas Andiek. Dia bilang bahwa waktu muda, rambutnya mas Andiek memang lebat ... Hahaha ... Kita tertawa, karena selama ini bertemu mas Andiek dengan kepala gundul ...

Puji Tuhan, karena mas Andiek sudah mengakhiri pertandingan hidup di dunia dengan kemenangan iman, dan mendapat mahkota kehidupan di surga.

(Yakobus 1:12) "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."

Kita bertanya kepada Tuhan, kenapa waktunya mas Andiek agak cepat? Tuhan menunjukkan bahwa mas Andiek sudah melewati berbagai peristiwa dalam hidup dan memahami di mana pada akhirnya menemukan hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan. Secara fisik mas Andiek menunjukkan semangat dan sukacita yang besar, tapi rohnya berkata kepada Tuhan, “Sudah cukup ...” Dan Tuhan mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh rohnya mas Andiek.

(Roma 8:26) “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”

Sekarang mas Andiek sudah bersukacita di surga bertemu dengan Tuhan Yesus, Christopher dan semua orang kudus - meninggalkan dan melupakan semua dukacita dan keluh kesah selama di dunia.

Selamat jalan mas Andiek. Sampai bertemu lagi di surga.

Tetap semangat di dalam Langkah Iman dan Firman Tuhan.

GBU
(Indriatmo/PD Yoel)

*****

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA