DIK-Referensi 06a
Nama Kursus | : | Dasar-dasar Iman Kristen |
Nama Pelajaran | : | Menang Atas Keinginan Daging |
Kode Referensi | : | DIK-R06a |
Referensi DIK-R06a diambil dari:
Buku 1
Judul Buku | : | Menaklukkan Segala Pikiran kepada KRISTUS |
Judul artikel | : | Permulaan Dari Segalanya |
Penulis | : | Richard L. Pratt Jr. |
Penerbit | : | SAAT: Malang, 1995 |
Halaman | : | 56 - 59 |
Buku 2
Judul Buku | : | Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen |
Judul artikel | : | Kelahiran Baru |
Penulis | : | R.C. Sproul |
Penerbit | : | SAAT: Malang, 1997 |
Halaman | : | 227 - 229 |
REFERENSI PELAJARAN 06a - PEMBAHARUAN MELALUI KELAHIRAN BARU
Buku 1
Pada saat kita memikirkan mengenai keselamatan dalam Kristus, biasanya kita hanya memikirkan tentang akibat dari percaya kepada Dia bagi kehidupan kekal kita. Hal ini penting, namun untuk lebih tepatnya, saat ini kita perlu memfokuskan dengan lebih teliti pada kepentingan kebalikan dari kejatuhan dan akibatnya pada karakter manusia dalam hal pengetahuan dan moralitas.
Tuhan Yesus mengatakan kepada Nikodemus persyaratan untuk memasuki kerajaan Allah dengan mengatakan sebagai berikut: "Kamu harus dilahirkan kembali". (Yoh. 3:7).
Kelahiran baru harus terjadi pada diri orang tidak percaya. Sebagaimana ia telah lahir di dalam Adam demikian pula ia telah jatuh dalam belenggu dosa, sebagai suatu permulaan, kelahiran baru harus terjadi. Paulus menyatakannya sebagai berikut:
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Kor. 5:17).
Pada saat kita diselamatkan dari dosa-dosa kita, kita tidak hanya dilahirkan baru secara pribadi: namun kita memasuki suatu ruang lingkup keberadaan yang baru (ciptaan yang baru). Oleh karena itu, seluruh kehidupan orang percaya adalah untuk mengalami perubahan yang berawal dari kelahiran baru.
Paulus menggunakan istilah "ciptaan yang baru" dalam pengertian suatu perintah oleh karena hal ini menunjuk kepada hubungan penebusan dengan asal mula keadaan ciptaan sebelum kejatuhan. Pada saat dunia dan manusia mulai diciptakan mereka belum dicemari oleh dosa. Namun sebagai akibat dari manusia yang memilih untuk berdiri sendiri terlepas daripada Allah, maka seluruh ciptaan telah jatuh ke dalam dosa. Pekerjaan penebusan dari Kristus dapat dikatakan merupakan pembaharuan manusia dan dunia untuk dapat kembali kepada posisi mereka yang semula pada waktu pertama diciptakan. Beberapa ayat berikut menjelaskan:
"Yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya". (Ef. 4:24).
"Dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya". (Kol. 3:10).
Orang-orang percaya dalam Kristus diperbaharui menurut sifat mereka yang semula sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah. Mereka diberikan kebenaran, kesucian dan pengetahuan yang benar, di mana semua itu telah hilang pada waktu kejatuhan. Perhatian khusus harus diberikan pada fakta bahwa pembaharuan melalui kelahiran baru tidak hanya meliputi sebagian dari manusia. Melainkan meliputi seluruh karakternya, bahkan proses berpikirnya. Dikatakan dalam Alkitab:
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan dan menaklukkannya kepada Kristus (2 Kor. 10:5).
Orang-orang Kristen pada kenyataannya diperbaharui sampai pada tahap tertentu dalam setiap aspek pribadi mereka kepada keberadaan asal mula sebelum kejatuhan. Kita tidak diselamatkan untuk sekedar berada dalam keadaan yang manis dan menyenangkan. Namun kita diperbaharui sebagai ciptaan baru dan dikembalikan kepada asal mula keberadaan kita sebagai gambar Allah melalui kelahiran baru.
Sebagai gambar Allah yang telah direstorasi, manusia yang telah ditebus merindukan untuk melakukan apa yang adil pada wahyu Allah dalam semua ciptaan dan Firman Tuhan. Dia menyadari bahwa tidaklah cukup hanya mengetahui bahwa hujan merupakan kondensasi dari air yang menguap. Maka dia akan bertanya apakah hujan itu dan bagaimana ia menyatakan karakter dan kehendak Allah. Apabila tidak ada dosa, hal ini tidak akan menjadi masalah. Manusia cukup hanya mengamati dunia dan mengenal Allah melaluinya. Namun oleh karena dosa "maka diperlukan penolong yang lebih baik ditambahkan untuk memimpin kita pada Pencipta alam semesta ini secara langsung."
Penolong yang lebih baik adalah Firman Tuhan. Orang Kristen berkewajiban mendedikasikan diri untuk menyelidiki Firman Tuhan oleh karena kebenaran di dalamnya akan memimpin kita kepada pengetahuan akan keselamatan. Dan kebenaran-kebenaran itu juga akan memimpin kita kepada pengetahuan akan ciptaan menurut apa yang diwahyukan oleh Allah dan kehendak-Nya atas manusia. Ini tidak berarti bahwa Alkitab menjadi suatu buku pedoman dari ilmu pengetahuan alam. Dengan kata lain sepertinya orang Kristen tidak perlu lagi melihat pada dunia dan cukup hanya dengan membaca Alkitab untuk menemukan kebenaran ilmiah.
Firman Tuhan memberikan prinsip-prinsip dasar secara umum dimana semua penyelidikan akan dunia ini harus berdasarkan atasnya. Misalnya pengetahuan yang sejati mengenai hujan menyatakan kepada kita akan kemurahan Allah dan bagaimana Allah mengharapkan kita untuk memperlakukan musuh kita dengan kebaikan (Mat. 5:45 dan seterusnya). Tentu saja penyelidikan secara ilmiah pada sifat dari hujan akan secara intensif menjelaskan pengertian orang Kristen akan hal-hal ini namun pengetahuan yang benar dari hujan ditemukan berdasarkan penyelidikan yang didasarkan pada Firman Tuhan dan dipimpin oleh Firman Tuhan.
Sebagai ciptaan yang telah diperbaharui, orang Kristen merindukan untuk mempertahankan fakta perbedaan Penciptaan dengan ciptaan dalam hal pengetahuan dan moralitas. Sehingga orang Kristen dapat memberikan perlakuan yang tepat pada wahyu Allah.
Buku 2
Kelahiran Baru
Pada waktu Jimmy Carter dipilih menjadi presiden Amerika Serikat, dia menyatakan bahwa dirinya adalah "orang Kristen yang telah lahir baru." Kemudian Charles Colson, orang penting di dalam pemerintahan Nixon di Gedung Putih, menulis buku yang laku keras, dengan judul "Born Again." Di dalamnya, dia menjelaskan secara kronologis pengalaman pertobatannya menjadi orang Kristen. Oleh karena kedua orang terkemuka ini telah mempopulerkan istilah dilahirkan baru, maka istilah itu telah menjadi bagian dari pembicaraan orang-orang modern.
Untuk menjelaskan bahwa seseorang adalah orang Kristen yang telah lahir kembali, secara teknis ini merupakan bentuk pengulangan. Sebab tidak ada orang Kristen yang tidak dilahirkan kembali. Orang Kristen yang belum lahir baru merupakan istilah yang kontradiksi. Demikian pula, istilah orang non Kristen yang dilahirkan baru merupakan suatu kontradiksi.
Tuhan Yesus yang pertama kali menyatakan bahwa kelahiran baru secara rohani merupakan suatu yang mutlak dibutuhkan untuk memasuki kerajaan Allah. Dia menyatakan kepada Nikodemus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika (dalam terjemahan New King James Version "unlesss" sama dengan "kecuali") seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah." [Yohanes 3:3] Kata "kecuali" di dalam pengajaran Tuhan Yesus menandai universalitas kondisi yang dibutuhkan untuk melihat dan memasuki kerajaan Allah. Kelahiran baru, merupakan bagian yang penting di dalam kekristenan; tanpa hal itu, tidak mungkin seseorang dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Regenerasi merupakan istilah teologis yang digunakan untuk menjelaskan kelahiran baru. Hal itu menunjuk pada suatu permulaan yang baru. Hal ini lebih dari hanya sekedar "daun yang bersemi kembali setelah musim gugur dan musim dingin." Hal ini menandai suatu kehidupan yang baru di dalam diri seseorang yang secara radikal telah diperbaharui. Petrus berbicara kepada orang percaya: "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal." (1 Petrus 1:23)
Regenerasi merupakan pekerjaan Roh Kudus atas diri mereka yang secara rohani telah mati (baca Efesus 2:1-10). Roh Kudus menciptakan kembali hati manusia, membangkitkannya dari kematian secara rohani kepada kehidupan secara rohani. Orang yang mengalami regenerasi adalah ciptaan yang baru. Di mana, pada mulanya mereka tidak memiliki posisi, kecenderungan, atau kerinduan untuk hal-hal yang berasal dari Allah, sekarang mereka berpaling dan memiliki kecenderungan kepada Allah. Di dalam regenerasi, Allah menanamkan suatu kerinduan untuk Diri-Nya sendiri di dalam hati manusia yang tidak dimiliki oleh manusia.
Regenerasi tidak boleh disamakan dengan pengalaman pertobatan seseorang. Sama halnya dengan kelahiran merupakan permulaan kita, dimana kita memasuki suatu kehidupan di luar kandungan, demikian awal dari kehidupan rohani kita. Hal ini terjadi atas dasar inisiatif dari Allah dan merupakan suatu tindakan yang berdaulat, langsung, terjadi secara instan. Suatu kesadaran dan pertobatan kita dapat terjadi secara bertahap, namun kelahiran baru ini sendiri terjadi secara instan. Tidak ada yang hanya sebagian dilahirkan baru, sama halnya dengan tidak ada seorang perempuan yang hamil sebagian.
Regenerasi bukan merupakan buah dari iman, tetapi regenerasi mendahului iman, yaitu sebuah kondisi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk beriman. Kita juga tidak berpaling pada regenerasi atau bekerja sama sebagai rekan kerja dengan Roh Kudus untuk menghasilkan regenerasi. Kita tidak memutuskan dan memilih untuk diregenerasikan. Allah memutuskan untuk meregenerasikan kita sebelum kita akan pernah memilih untuk menerima Dia. Secara pasti, setelah kita diregenerasikan oleh kedaulatan dari anugerah Allah, kita memang memilih, bertindak, bekerja sama, dan percaya pada Kristus. Allah tidak beriman untuk kita. Kita dibenarkan berdasarkan iman kita sendiri. Apa yang Allah lakukan adalah membangkitkan kita ke dalam kehidupan secara rohani, membebaskan kita dari kegelapan, keterikatan, dan dari kematian secara rohani. Allah memungkinkan kita mempunyai iman dan aktual bagi kita. Dia membangkitkan iman di dalam diri kita.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA