DIK-Pelajaran 05
Nama Kursus | : | Dasar-Dasar Iman Kristen |
Nama Pelajaran | : | Kelahiran Baru |
Kode Pelajaran | : | DIK-P05 |
Pelajaran 05 - KELAHIRAN BARU DAN HUBUNGAN YANG BARU
Daftar Isi
- Kelahiran Baru
- Definisi
- Perlunya Kelahiran Baru
- Kelahiran Baru adalah Semata-mata dari Tuhan
- Kelahiran Baru adalah oleh Firman dan Roh
- Karya Tuhan dalam Kelahiran Baru
- Bagaimana Kita Tahu Sudah Mengalami Kelahiran Baru?
- Hubungan yang Baru
- Pokok Anggur dan Ranting-Rantingnya adalah Satu
- Ranting Itu Berada pada Pokok Anggur
- Pokok Anggur Bersatu dengan Ranting
- Janji Kedatangan Roh Kudus
- Kedatangan Roh Kudus
- Rahasia Kehidupan Kristen
- Apakah Arti Kehidupan Kristen Itu?
Doa
Dalam pelajaran ini, kita akan melihat bagaimana Allah bekerja dalam hati manusia, untuk membawa manusia hidup dalam Kristus. Allahlah yang berinisiatif untuk masuk ke dalam hati manusia dan menghidupkan roh manusia yang sebelumnya mati karena dosa. Peristiwa inilah yang disebut dengan kelahiran baru. Untuk lebih memahami arti dari kelahiran baru dan hubungan baru dengan Tuhan, kita akan membahasnya dalam pelajaran berikut ini.
-
Kelahiran Baru
-
Definisi
- Kelahiran baru bukanlah menyingkirkan, membuang atau menyulap natur lama manusia sehingga natur lama menjadi hilang atau tidak ada, dan menggantikan dengan natur yang baru sehingga manusia tidak dapat berbuat dosa lagi.
- Kelahiran baru bukanlah perbaikan atau reparasi natur lama manusia (berdosa) sedikit demi sedikit menuju kepada kesempurnaan (tidak berdosa).
- Kelahiran baru terjadi seketika dan sekaligus (tidak bertahap atau sedikit demi sedikit dan hanya terjadi satu kali/tidak berulang kali).
- Natur lama manusia masih ada ketika seseorang dilahirkan baru. Prinsip kehidupan baru yang Allah tanamkan itulah yang akan memengaruhi kehidupan manusia baru.
- Terjadinya kelahiran baru merupakan karya rahasia Allah semata yang tersembunyi dari manusia, sesuatu yang kita tidak ketahui (Yoh. 3:8). Kita hanya dapat melihat buahnya saja.
- Perlunya Kelahiran Baru
-
Kelahiran Baru adalah Semata-mata dari Tuhan
-
Kelahiran Baru adalah oleh Firman dan Roh
-
Karya Tuhan dalam Kelahiran Baru
-
Tuhan Menempatkan Kita dalam Keluarga Kristus
-
Tuhan Memberikan Roh-Nya kepada Kita
-
Tuhan Mengaruniakan Kehidupan yang Kekal kepada Kita
-
Bagaimana Kita Tahu Sudah Mengalami Kelahiran Baru?
-
Kesaksian Roh Kudus
-
Firman Tuhan
-
Tingkah Laku Kita
-
Hubungan yang Baru
-
Pokok Anggur dan Ranting-Rantingnya adalah Satu
-
Ranting Itu Berada pada Pokok Anggur
-
Pokok Anggur Bersatu dengan Ranting
-
Janji Kedatangan Roh Kudus
-
Kedatangan Roh Kudus
-
Rahasia Kehidupan Kristen
-
Apakah Arti Kehidupan Kristen Itu?
Kelahiran baru adalah tindakan rahasia Allah di dalam hati manusia melalui firman dan Roh-Nya untuk menghidupkan roh manusia yang mati, supaya menjadi ciptaan baru dan memiliki hubungan yang baru dengan Allah (2 Kor. 5:17).
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami dalam kelahiran baru:
Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah." (Yoh. 3:3)
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah." (Yoh. 3:5)
Dari dua ayat tersebut di atas, kita dapat belajar bahwa untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita perlu mengalami kelahiran baru. Jadi, kelahiran baru merupakan syarat yang mutlak untuk dapat masuk dalam Kerajaan Allah. Tanpa kelahiran baru, kita akan binasa karena ada dalam Adam dan berada di bawah murka Allah. Tidak ada cara lain untuk keluar dari keluarga Adam, kecuali dilahirkan kembali menjadi keluarga Allah di mana Kristus sebagai Kepala yang bertakhta atas manusia baru.
Alkitab mengatakan kepada mereka yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, bahwa mereka telah dilahirkan kembali "bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Tuhan." (Yoh. 1:13)
Kelahiran baru itu adalah bukan "dari darah", artinya, kelahiran baru itu tidak diterima atau diperoleh dari orang tua kita. Keselamatan tidak diwariskan melalui keturunan. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini langsung menjadi orang Kristen. Memunyai ibu dan bapak Kristen merupakan suatu hal yang indah. Namun, hal ini tidak dapat menjadikan kita anak Tuhan. Masing-masing kita harus dilahirkan secara perseorangan (pribadi) ke dalam keluarga Tuhan.
Kelahiran baru adalah bukan "dari keinginan daging". Ini berarti tidak ada seorang pun yang dapat menjadikan dirinya sebagai anak Tuhan dengan usahanya sendiri. Kehidupan kekal tidak dapat diusahakan, tetapi harus diterima sebagai pemberian atas karunia secara cuma-cuma dari Tuhan.
Kelahiran baru adalah bukan "dari keinginan seorang laki-laki". Ini berarti tidak ada pengkhotbah atau pendeta yang dapat menjadikan Anda sebagai anak Tuhan. Tidak ada upacara gereja seperti perjamuan kudus atau pembaptisan, yang dapat menjadikan Anda sebagai anak Tuhan. Menjadi anggota gereja juga tidak menjadikan kita anak Allah. Kelahiran baru adalah "dari Tuhan". (Baca dalam Ef. 2:8-9)
Tak seorang pun yang dapat dilahirkan baru tanpa mendengar dan percaya pada firman Tuhan. Kelahiran baru adalah pekerjaan Roh Kudus yang menggunakan firman Tuhan, untuk menyadarkan bahwa kita adalah orang berdosa yang memerlukan Juru Selamat. Roh Kudus juga menggunakan firman Tuhan yang sama, untuk menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juru Selamat satu-satunya yang telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia (1 Ptr. 1:23; Yoh. 3:6).
Tuhan melakukan banyak hal yang indah ketika kita dilahirkan baru. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Kita tidak lagi berada di dalam Adam, melainkan di dalam Kristus. Semua orang yang belum dilahirkan baru, mereka berada di dalam Adam, mewarisi dosa Adam dan berada di bawah penghukuman. Ketika seseorang dilahirkan kembali, Tuhan mengeluarkannya dari kedudukannya sebagai keluarga Adam dan mengangkatnya menjadi anak-Nya (Yoh. 1:12-13).
Ia juga mengaruniakan kepada kita Roh-Nya untuk tinggal di dalam kita. Namun perlu diingat, bahwa sifat lama kita tidak dimusnahkan atau disingkirkan ketika kita dilahirkan baru, melainkan Allah memberikan Roh-Nya agar kita dapat menang dan mengalahkan sifat lama kita. Sifat lama kita tidak akan disingkirkan sampai Yesus datang untuk membawa kita bersama-Nya di Surga.
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah." (Yoh. 3:5) Ayat ini memberikan jaminan bagi seseorang yang telah dilahirkan baru untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, hidup kekal bersama Allah di Surga.
Tuhan memberikan beberapa cara agar kita dapat mengetahuinya dengan pasti.
Ketika kita dilahirkan baru, Roh Tuhan datang dan diam di dalam kita dan memberi kesaksian bersama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak Tuhan (Rm. 8:16). Hal ini bukanlah sesuatu yang dapat dijelaskan atau dibuktikan kepada orang lain, namun kita sendiri secara pribadi dapat mengetahuinya dengan pasti.
Ketika kita dilahirkan baru, Roh Tuhan akan menjadikan Firman Tuhan itu nyata di dalam hati kita dan kita akan dapat mengetahui melalui roh kita bahwa kita telah diselamatkan. (1 Yoh. 5:13)
Ketika kita benar-benar dilahirkan baru, tingkah laku atau tindakan kita akan berubah. Kita mau menaati Allah. Kita mulai menyukai hal-hal yang benar dan baik, dan membenci dosa. Kita juga akan memiliki kasih terhadap orang-orang yang belum diselamatkan dan ingin supaya mereka juga dapat diselamatkan. Selain itu, kita juga akan mengasihi orang-orang Kristen yang lain. Alkitab mengatakan: "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita ...." (1 Yoh. 3:14)
Semua hal ini akan terjadi karena kita telah mengalami kelahiran baru.
Untuk lebih memahami hubungan baru antara Allah dengan kita sebagai anak-anak-Nya, maka Tuhan Yesus menggunakan gambaran yang diambil dari alam ini. Ia berkata "Aku (Yesus Kristus) adalah Pokok Anggur dan kamulah (orang percaya) ranting-rantingnya." (Yoh. 15:5)
Bila kita memerhatikan Pokok Anggur dan ranting-rantingnya, maka yang terlihat adalah kesatuan. Kehidupan yang mengalir melalui pokok anggur akan mengalir ke ranting-rantingnya. Hal ini mengajarkan kita bahwa kita bersatu dengan Tuhan Yesus. Alkitab mengatakan, "Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Pada saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita telah dipersatukan dengan Dia. Sebagaimana ranting-ranting bersatu dengan pokok anggur, demikian pula kita telah dipersatukan dengan Tuhan Yesus. Kita sekarang adalah satu dengan Dia.
Kalau kita mengamati pohon anggur, maka kita melihat bahwa ranting tidak bisa hidup lepas dari pokok anggurnya. Hal ini mengajar kita bahwa orang percaya tidak bisa hidup tanpa Kristus, bahwa persatuan kita dengan Dia adalah persatuan yang hidup. Sebagaimana ranting bersatu dengan pokok anggur yang hidup, demikian pula kita bersatu dengan Tuhan Yesus Kristus.
Sebelum kita menjadi anak Tuhan, kita berada di dalam Adam, kita bersatu dengan Adam dan kita memiliki sifat-sifat Adam. Puji Tuhan, Tuhan mengeluarkan kita dari Adam dan kita dicangkokkan kepada Kristus. Mencangkokkan sebuah ranting berarti mengeluarkan dari pokok anggur yang satu dan mencangkokkannya ke pokok anggur yang lain. Pertama, ranting itu dipotong dari pokok anggur yang lama. Kemudian pokok anggur yang baru itu dilukai dengan pisau dan potongan ranting itu ditempelkan dan diikatkan dengan baik ke pokok anggur itu. Tak lama kemudian, kehidupan dari pokok anggur yang baru itu mulai mengalir ke ranting yang telah dicangkokkan ke pokok anggur itu. Dan, terbentuklah persatuan yang hidup.
Nah, kita bisa melihat betapa indahnya perkara yang Tuhan telah lakukan bagi kita. Ketika kita dilahirkan kembali, Tuhan telah mengeluarkan kita dari Adam dan Ia mencangkokkan kita kepada Kristus. (2 Ptr. 1:4)
Setelah ranting dicangkokkan pada pokok anggur, maka kehidupan dari pokok anggur yang baru mulai mengalir ke ranting-rantingnya. Inilah yang membuat ranting itu tetap hidup dan akhirnya mengeluarkan buah. Hal ini mengajarkan bahwa Yesus Kristus berada di dalam kita. Kita memiliki kehidupan Kristus yang sejati di dalam kita. Bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Yaitu melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia berjalan dan berbicara dengan murid-murid-Nya. Mereka sungguh menikmati saat-saat yang indah bersama dengan Dia! Namun pada suatu hari, Ia mengatakan sesuatu yang membuat mereka sangat sedih. Ia mengatakan bahwa tak lama lagi Ia akan meninggalkan mereka.
Namun sebelum hal itu terjadi, Tuhan Yesus menyampaikan suatu janji yang indah kepada murid-murid-Nya. Ia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus untuk menyertai mereka selama-lamanya. Ia tidak hanya akan menyertai mereka, melainkan Ia akan berada di dalam mereka. Kemudian, Ia menambahkan perkataan ini: "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu". (Yoh. 14:18) Jadi, kita melihat bahwa kedatangan Roh Kudus itu akan menjadi kedatangan Tuhan Yesus sendiri untuk tinggal di dalam mereka.
Tuhan Yesus berkata, "Aku akan pergi, tetapi Aku akan kembali dan tinggal di dalam kamu melalui Roh Kudus." Perkataan ini sungguh menghibur dan menguatkan para murid-Nya. Kemudian Yesus berkata: "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu." (Yoh. 14:20)
Tak lama kemudian setelah Yesus mengucapkan perkataan ini, Ia disalibkan dan dikuburkan. Namun pada hari yang ketiga, Ia bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya. Empat puluh hari kemudian Ia terangkat kembali ke Surga, ke tempat di mana Ia dipermuliakan. Alkitab mengatakan:
"... dengan membangkitkan Dia (Yesus) dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di Surga. Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang." (Ef. 1:20,21)
Sepuluh hari setelah kenaikan Tuhan Yesus, para murid-Nya berkumpul, berdoa, dan berpuasa. Pada hari Pentakosta itu janji akan kedatangan "Penolong", yaitu Roh Kudus digenapi. Murid-murid-Nya tidak perlu lagi gelisah dan takut karena Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam mereka. Sejak saat itu, setiap kali seseorang dilahirkan kembali, Roh Kristus akan diam bersama mereka. (Gal. 4:6) Kristus tinggal di dalam kita melalui Roh-Nya, supaya kita dapat benar-benar berkata, "Kristus hidup di dalam saya."
Kita sekarang telah menemukan salah satu rahasia terbesar dalam kehidupan Kristen. Rahasia ini adalah: "Kristus hidup di dalam kita!" Rasul Paulus menyebutnya sebagai rahasia yang terbesar. Ia menulis kepada orang-orang Kristen di Kolose dengan perkataan ini,
"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan." (Kol. 1:27)
Apakah kehidupan Kristen itu merupakan usaha untuk menjadi baik? Tidak. Apakah hal itu merupakan usaha untuk meniru orang-orang Kristen yang baik? Tidak. Apakah itu merupakan usaha untuk meniru Tuhan Yesus itu sendiri? Tidak. Kehidupan Kristen itu tidaklah demikian.
Kehidupan Kristen pada hakikatnya adalah Kristus yang hidup di dalam kita. Rasul Paulus mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus." Ia tidak mengatakan, "Bagiku hidup adalah berusaha menjadi seperti Kristus." Tidak. Paulus mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus." Apakah maksud dari perkataan Paulus ini? Maksudnya adalah, "Bagiku hidup itu adalah memiliki Kehidupan Kristus di dalam aku."
Jadi, bagaimanakah kita menjalani kehidupan Kristen itu? Kita menjalaninya dengan memercayai Tuhan Yesus yang hidup di dalam kita. Kita tidak mencoba dan berusaha menjalani kehidupan Kristen dengan segala usaha kita, tetapi kita menikmati Yesus yang hidup di dalam kita. Kehidupan-Nya selalu menyenangkan Bapa. Ia berkata:
"Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (Yoh. 8:29)
Tuhan Yesus tidak pernah berubah. Kepribadian-Nya tidak berubah sejak dahulu hingga sekarang. Ia ingin hidup melalui kita. Ia melakukannya karena kita percaya kepada-Nya. Mari kita mendengarkan sekali lagi perkataan Tuhan Yesus yang indah ini, "Aku adalah Pokok anggur, kamu adalah ranting-rantingnya." Kita tidak harus mencoba menjadi ranting-ranting, karena kita adalah ranting-ranting itu. Kita telah dipersatukan dengan Dia di dalam suatu persatuan yang hidup selama-lamanya.
Ketika kita menjalani kehidupan kita setiap hari, kita harus berpegang kepada kenyataan bahwa kita telah dipersatukan dengan Kristus. Ingatlah, iman terhadap kedudukan di dalam Dia menjadi nyata di dalam kehidupan kita. Artinya, ketika kita memercayai dan berpegang kepada kenyataan bahwa kita berada di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, maka kita menerima kekuatan untuk hidup sebagai anak Tuhan.
DOA
"Tuhan Yesus, Engkau adalah Pokok Anggur dan saya adalah ranting-ranting-Mu. Saya berterima kasih kepada-Mu karena saya boleh hidup yang baru di dalam Engkau. Bekerjalah di dalam kehidupan saya, agar saya menjadi seperti-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus Kritus, saya berdoa." Amin.
[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA