Bagian Yang Lebih Baik dan Bagian Yang Terbaik

"Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." [TB]

"Hanya satu hal yang penting. Maria sudah memilih bagian yang lebih baik, dan bagiannya itu tidak akan pernah diambil darinya.” [[DRAFT AYT]]

(Lukas 10:42)

Allah memanggil kita untuk melayani IA sendiri dan sesama kita. Panggilan kita sebagai anak Allah bukan hanya predikat yang begitu agung namun juga mempunyai tugas yang begitu besar dan tanggungjawab yang begitu serius. Paradoks antara menjadi anak Allah sebagai posisi yang paling tinggi yang dianugerahkan-Nya pada kita dan dalam waktu yang bersamaan pula kita dipanggil untuk menjadi seorang hamba yang secara kedudukan kita berada yang di bawah. Namun inilah fakta yang sama-sama harus kita sadari.

Banyak dari kita (Umat Kristen) begitu menggebu-gebu ketika turut andil dalam suatu pelayanan di gereja, di luar gereja di tempat-tempat tertentu yang membutuhkan bantuan kita, yang ketika kita lakukan akan menimbulkan sukacita tersendiri, kebahagiaan diri, perasaan empati dan lain sebagainya. Bahkan banyak orang kristen akan dengan rela memberikan tenaga, pikiran, maupun harta yang mereka miliki untuk membantu orang lain dan mendukung pelayanan di gereja-gereja maupun dalam lembaga-lembaga pelayanan kristen. Namun hari ini kita harus memikirkan lebih dalam mengenai hal melayani yang mendasar dan kembali pada Alkitab. Di dalam Lukas 10:39-42 sering kita baca, sering kita dengar dalam berbagai kotbah dan dalam berbagai buku renungan harian yang mungkin ada di sekitar kita.

Dalam Alkitab kita akan mengenal, mana hal yang buruk, mana hal yang baik dan mana hal yang benar. Kita juga mengenal mana hal yang penting, mana hal yang lebih penting dan mana hal yang menjadi prioritas utama kita. Dalam pembacaan Lukas 10 ini kita akan belajar dari dua tokoh perempuan yaitu Maria dan Martha, dimana ketika Yesus datang berkunjung dan masuk kedalam rumah mereka, ternyata ada dua hal respon yang berbeda. Martha terlalu sibuk melayani karena ingin menjamuNYA sebagaimana sewajarnya yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat sedang Maria telah mengambil bagian yang seolah-olah hal itu merupakan suatu sikap pasif yang tidak baik. Namun demikian kita belajar dari ayat ini, jika Maria terlebih dahulu menyadari Yesus sebagai Tuhan yang begitu harus ia hormati dan layani dengan baik, dan ketika ia datang ia mengambil posisi yang sebenarnya, duduk di bawah dekat kaki Yesus untuk mendengar kerinduan-Nya menyampaikan pengajaran Firman (ayat 39). Mari kita belajar, untuk mengerti bagian terbaik kita, mengambilnya, yang kemudian hari hal itu tidak akan pernah kembali di ambil daripada kita, yaitu pengenalan akan Allah melalui pengajaran Firman-Nya. Tuhan Memberkati.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA