Kesaksian Peserta SYK Oktober/November 2006

Tidak Mudah Terombang-Ambing (Meilisa)

Saya mengikuti kursus PESTA setelah mendapatkan informasi dari milis BinaGuru yang saya ikuti selama ini. Hingga saat ini saya telah mengikuti dua kelas, yaitu Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Siapakah Yesus Kristus (SYK). Sebelumnya, saya telah beberapa kali mengikuti kursus Alkitab yang diselenggarakan oleh berbagai denominasi gereja, yang materinya sering kali saling bertentangan. Sehingga saya sering kali bingung, yang mana yang benar. Saya sangat bersyukur, akhirnya bisa mengikuti PESTA. Melalui kursus ini, berbagai pertanyaan saya mulai terjawab. Terutama saat ini, di mana saya tinggal di daerah yang mana orang Kristen merupakan golongan yang sangat minoritas, saya sebagai orang Kristen harus mempunyai dasar dan pengetahuan akan iman Kristen yang kuat, agar tidak mudah terombang-ambing.

Semakin Mengenal Allah (Luki F. Hardian)

Kursus SYK merupakan kursus yang sangat membantu saya untuk mengerti dengan jelas siapa Yesus Kristus dan mengerti akan pengorbanan-Nya bagi umat manusia. Sehingga membuat hati saya menjadi lebih mantap, bahwa Allah yang saya sembah adalah benar-benar Allah yang Hidup, Allah yang Adil, dan Allah yang penuh Kasih. Kursus ini sangat baik bagi orang yang ragu akan Kristus. Saya rasa jika setiap orang mengerti siapa Kristus itu dengan benar (dengan iman) maka tidak akan ada lagi orang yang meninggalkan Kristus hanya sekedar mengejar kedudukan dalam karir ataupun demi cinta kepada pasangannya yang berbeda iman kepercayaannya.

Berkhotbah Dengan Bahan-Bahan SYK (Roditus Mangunsaputro)

Memasuki bulan Desember 2006, umumnya perayaan Natal telah dimulai. Sebagai pengkhotbah di Ibadah Raya maupun di Persekutuan Kantor, saya diundang untuk menyampaikan khotbah Natal. Puji Tuhan, melalui Kelas SYK yang saya ikuti sejak Oktober/November 2006, saya diberkati dengan pelajaran ini untuk saya sampaikan pada khotbah-khotbah Natal saya di beberapa persekutuan Doa Kantor. Dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, rencana agung Allah untuk keselamatan hingga pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, saya renungkan dan saya bagikan. Terima kasih PESTA. Tuhan Yesus memberkati.

Pelajaran Pada Waktunya (Dedy P. Widjaja)

Mengikuti Kursus PESTA Kelas SYK mengingatkan kembali pada saat Yesus mengenalkan diri-Nya kepada saya sehingga saya bertobat menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, kira-kira 30 tahun yang lalu. Memang saya dilahirkan dalam keluarga Kristen. Dari kecil orang tua membawa saya ke sekolah minggu. Tetapi menjelang remaja, saya lari dari Tuhan dan tidak pernah pergi ke gereja lagi. Saya lari karena realita kehidupan banyak orang yang mengaku orang Kristen yang ke gereja tetapi tidak tampak kasih Tuhan di dalam perbuatannya. Dengan perkataan lain secara moral orang-orang yang mengaku Kristen tidak lebih baik perilakunya dari orang-orang yang tidak percaya Kristus, bahkan harus diakui orang-orang yang beragama tertentu lebih baik tingkah lakunya berdasarkan moral yang berlaku universal. Kondisi tersebut menyebabkan saya lari dari lingkungan kehidupan orang-orang yang mengaku Kristen.

Saya berusaha untuk mengenal Yesus dengan membaca Alkitab, tetapi tambah dibaca tambah tidak mengerti. Siapa yang dapat mengerti kalimat yang menyatakan ada Bapa, ada Anak, dan ada Roh Kudus tanpa bimbingan Roh Kudus. Saya lari dari Tuhan karena praanggapan saya tentang Tuhan dibangun berdasarkan pikiran sendiri yang telah tercemar oleh dosa. Maka meskipun saya mengenal siapa Yesus sejak kecil, saya tidak mengenal-Nya dengan pengertian yang benar. Saya anggap Yesus hanya manusia biasa yang mati dikayu salib.

Bila hari Minggu, di rumah saya diadakan kebaktian sekolah minggu, saya pergi keluar untuk latihan silat. Atau kadang-kadang main di kelenteng atau vihara. Meskipun banyak kawan yang bersembahyang di kelenteng atau vihara, saya merasakan pada waktu itu ada suara hati agar saya tidak ikut menyembah patung dan bersembahyang ditempat tersebut.

Sampai suatu saat saya sakit secara jasmani, tidak dapat bangun dari tempat tidur. Kebanggaan fisik yang saya kira dapat diandalkan tercampak sedemikian rupa, yang menimbulkan stres dan depresi. Dalam keputusasaan tersebut saya menjerit kepada Tuhan. Maka dalam keadaan putus asa terkapar tak berdaya ditempat tidur, Tuhan mengirim seorang penginjil untuk memperkenalkan Kristus kepada saya. Roh Kudus bekerja dan mempertobatkan saya sehingga saya menyadari bahwa saya ini seorang yang berdosa yang memerlukan pengampunan-Nya.

Puji syukur Tuhan telah memberi saya pelajaran pada waktunya. Mungkin bila Tuhan tidak bertindak pada saat itu, saya akan berlari jauh sekali dari-Nya. Mungkin satu tahap lagi saya akan masuk ke dalam dunia okultisme. Tapi Tuhan dengan setia-Nya memanggil saya dengan peristiwa yang memang sangat menyakitkan. Kesetiaan Tuhan tampak meskipun saya mencampakkan-Nya, pemeliharaan-Nya sejak saya kecil sampai bertobat nyata dalam kehidupan saya.

Demikian peristiwa yang pernah saya alami yang meskipun menyakitkan, tetapi pada akhirnya indah karena saya telah dibenarkan dihadapan Bapa oleh karena karya Kristus dikayu salib.

Maka dengan mengikuti kursus SYK ini, saya telah lebih banyak mengerti siapakah Yesus Kristus itu secara tepat dan benar yang tentunya tidak terlepas dari bimbingan Roh Kudus. Sehingga saya dapat mengucap syukur kepada-Nya meskipun di dalam penderitaan sekalipun. Oleh karena dalam penderitaan menimbulkan kesulitan dan tahan uji yang menghasilkan iman dan pengharapan di dalam Kristus.

Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA