Pelajaran 04 | Pertanyaan 04 | Referensi 04a | Referensi 04b
Nama Kursus | : | Training Guru Sekolah Minggu (GSM) |
Nama Pelajaran | : | Hakekat Mengajar |
Kode Pelajaran | : | GSM-R04c |
Referensi GSM-R04c diambil dari: | ||
Judul Buku | : | Mereformasi Sekolah Minggu |
Penulis | : | Pdt. Drs. Paulus Lie |
Penerbit | : | PBMR ANDI, Yogyakarta |
Halaman | : | 87 - 92 |
Referensi Situs | ||
Nama Situs | : | www.sabda.org |
Alamat URL | : | http://www.sabda.org/pepak// |
Setiap orang yang dipanggil-Nya untuk menjadi guru sekolah minggu pasti akan dipanggil-Nya secara khusus. Perhatikan bagaimana Tuhan telah memanggil Anda dengan cara yang khusus? Perhatikan Roma 10:14-15.
"Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Setiap guru dipanggil pada misi penyelamatan anak. Dengan meyakini panggilan ini, guru akan semakin bertambah semangat untuk melayani. Teliti sekali lagi, mengapa hari ini Anda berada di lingkungan sekolah minggu? Bagaimana cara Allah memanggil Anda? Sudahkah Anda sekarang meyakini bahwa Tuhan ternyata memanggil Anda menjadi utusan surgawi?
Panggilan adalah karunia dan kepercayaan dari Tuhan. Perhatikan: "... karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" (Filipi 2:13). Allah rela memercayakan sebuah pelayanan kepada kita. Hal ini merupakan karunia yang mahaindah, sebuah kepercayaan dari Tuhan! Kita jangan menyia-nyiakan kesempatan emas melayani Tuhan.
Jika kita menjadi guru sekolah minggu, itu karena kita diutus Tuhan. Bukan karena kehendak kita sendiri, teman, dorongan pendeta, bukan karena siapa-siapa, melainkan karena diutus-Nya! Jika demikian, betapa tugas dan tanggung jawab itu diberikan oleh Tuhan sendiri dan bagi kemuliaan Tuhan sajalah pelayanan kita, serta kepada Tuhanlah kita mempertanggungjawabkan pelayanan kita sebagai guru. Kita tidak dipanggil dan bertanggung jawab kepada manusia saja (baik kepada gereja, pendeta/pemimpin jemaat, komisi/departemen anak, sesama guru dan anak), tetapi terutama kepada Dia yang mengutus kita, yaitu Tuhan.
Tuhan dapat memakai seribu satu macam cara untuk memanggil kita menjadi guru di ladang pelayanan anak. Tuhan dapat memanggil Anda melalui:
Roh Kudus memakai cara-cara di atas sebagai alat bantu atau media untuk memanggil seorang guru sekolah minggu. Roh Kudus juga yang berbicara langsung dalam hati setiap guru yang dipanggil untuk bersedia ikut ambil bagian dalam pelayanan anak ini.
"(aku) berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Filipi 3:14). Jika Paulus mengejar panggilan surgawi sebagai hadiah, bagaimana sikap kita? Sudahkah kita mengejar, dan memenuhi panggilan surgawi dari Tuhan itu?
Sering kali, kita perlu diyakinkan oleh Tuhan tentang panggilan-Nya. Oleh karena itu, Tuhan sering kali berulang-ulang memanggil kita dalam berbagai kesempatan. Cara Tuhan memanggil berbeda-beda. Tujuan dari panggilan yang berkali-kali supaya seseorang benar-benar meyakini panggilan-Nya. Karena itu, Roh Kudus memakai banyak cara sampai seseorang meyakini panggilan surgawi itu, dan masuk dalam ladang pelayanan anak. Berbahagialah Anda jika menaati panggilan Tuhan pada panggilan pertama, seperti Abraham, Filipus, dan Saulus yang langsung taat ketika diperintahkan Tuhan.
Ketika seseorang sudah dipanggil, Roh Kudus dengan sabar menantikan pelayanannya. Terkadang seseorang mengeraskan hati untuk beberapa lama. Namun, Tuhan tidak segera menutup panggilan itu.
Seseorang yang menunda panggilan Tuhan sebenarnya rugi besar, karena:
Banyak orang beralasan "aku tidak mampu menjadi guru sekolah minggu", ia berpikir Tuhan memanggil orang yang siap pakai menjadi guru. Ia berpikir Tuhan memanggil yang sempurna, atau yang berbakat bercerita atau memimpin pujian, kreatif, dan sebagainya. Tidak! Allah memanggil orang yang bersedia memenuhi panggilan-Nya, betapapun terbatasnya orang itu. Sebab Tuhan menyertai dan membentuk serta melatih seseorang, sehingga menjadi guru yang baik bagi anak-anak. Allah melihat hati dan tidak "penampilan luar".
Samuel begitu terpesona dengan penampilan Eliab (kakak Daud), tetapi kata Allah, "Jangan pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat mata yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati" (1 Samuel 16:6-7).
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Setiap guru dipanggil menjadi guru penuh waktu. Hal ini diartikan bahwa kita diminta secara serius dan dengan sepenuh hati memikirkan anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Setiap Minggu kita harus mendampingi mereka.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Jika kita tidak sedang bertugas, kita dapat membantu guru yang bertugas, dan mendampingi anak-anak dalam berbakti, serta ikut berperan membuat kebaktian anak menjadi berkat bagi mereka. Setiap ada waktu, kita perlu menyediakan waktu untuk mengunjungi dan mengikuti persiapan mengajar dengan guru-guru lainnya. Tugas pelayanan kita di sekolah minggu akan disesuaikan Tuhan dengan talenta yang Dia berikan kepada kita.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Terkadang, ada guru yang tidak melayani dengan sepenuh hati. Ia cenderung mengajar asal-asalan, kurang bersemangat, dan suka meninggalkan pelayanannya karena kecewa. Salah satu penyebabnya karena ia kurang menghayati panggilan Tuhan kepadanya sebagai utusan surgawi bagi anak-anak.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Belum terlambat jika Anda hendak memenuhi panggilan surgawi itu. Jika hari ini Anda diberkati Tuhan dengan kesehatan, maka belum terlambat untuk memenuhi panggilan Tuhan menjadi guru sekolah minggu.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Tuhan yang memanggil tidak pernah hanya memanggil, tetapi Dia juga memperlengkapi orang yang dipanggil-Nya. Dia juga yang memberikan kemampuan untuk dapat ambil bagian dalam pelayanan anak, bahkan kuasa Tuhan mengiringi pelayanannya. Tuhan juga yang akan mencukupkan berbagai kebutuhan dan keperluan dalam pelayanannya. Tuhan juga yang akan memberikan pertumbuhan dan kemajuan dalam pelayanan.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Apakah Anda punya kelemahan atau keterbatasan untuk menjadi guru sekolah minggu? Percayakan hal tersebut pada Tuhan. Tugas kita adalah berlatih, berlatih, dan berlatih.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Memenuhi panggilan sebagai guru sekolah minggu, berarti ikut ambil bagian bersama Tuhan untuk mengembangkan Kerajaan Allah di dunia ini. Setiap orang Kristen yang terbentuk karena pelayanan kita mungkin akan menjadi pendeta, guru sekolah minggu, majelis jemaat, aktivis gereja, penginjil, guru agama, dan orang Kristen yang berdampak pada lingkungannya. Mereka diharapkan memberi kontribusi yang berharga bagi perkembangan Kerajaan Tuhan di bumi ini. Jadi, tidak ada yang sia-sia dalam melayani Tuhan. Setiap pelayanan berarti menabur "benih" yang akan dipanen suatu saat nanti.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Begitu banyak jiwa yang dihasilkan dari jaringan pelayanan yang berantai dan terus-menerus. Belum lagi jika kita aktif melayani sebagai guru sekolah minggu selama 20 tahun. Berapa jiwa yang kita persembahkan bagi Tuhan? Secara langsung atau tidak, oleh pelayanan anak-anak kita di kemudian hari, "buahnya" begitu banyak!
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Jadi, penuhilah panggilan pelayanan Anda. Lihatlah benih yang ditaburkan, yang akan menjadi panen yang terus berkesinambungan dan secara luar biasa menjadi berkat untuk kemuliaan Tuhan.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Rasul Filipus pernah berkata, "Sekali-kali aku pantang kembali ke Yerusalem sebelum aku mempersembahkan jiwa-jiwa bagi Kristus, sekalipun hanya satu." Sebab Filipus sadar, yang satu (satu murid) dapat membawa panen besar di masa depan, setiap murid berharga di mata Tuhan, walau hanya satu.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Jika Anda hari ini memiliki lebih dari satu murid, sungguh berharganya murid-murid itu bagi Tuhan. Betapa kita sangat bersyukur kalau Tuhan telah memercayakan kepada kita satu murid atau lebih.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Lukas 1:1 dan Kisah Para Rasul 1:1. Demi seorang Teofilus, Lukas bersedia membuat dua kitab, dengan sangat serius dan sangat teliti. Semua itu pastilah disertai pengorbanan yang besar dan jerih lelah. Pengorbanan besar itu dilaluinya dengan sukacita, sebab ia sadar karya pelayanannya pastilah membawa panen tidak hanya satu! Buktinya? Dalam Kisah Para Rasul, Teofilus dipanggil dengan sebutan yang lebih akrab. Kemungkinan besar Teofilus sudah semakin dekat dengan kekristenan (atau bahkan sudah menjadi seorang percaya). Dan yang pasti, dua kitab yang ditulisnya sudah menjadi berkat bagi jutaan, bahkan mungkin miliaran orang karena tulisannya (yang diilhami dan dipimpin Roh Kudus). Sungguh, pelayanan Lukas menjadi berkat bagi begitu banyak orang!
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Edward Kimball, seorang guru sekolah minggu, tidak pernah menyangka bahwa hidupnya memberi pengaruh besar bagi perkembangan kekristenan di dunia. Ia hanya berhasil membawa seorang karyawan toko sepatu menjadi pengikut Kristus pada tahun 1858. Tapi siapa sangka, karyawan itu, yang bernama Dwight L. Moody, menjadi seorang penginjil. Tahun 1879, Moody membawa FB Meyer untuk menjadi penginjil di kampus, dan Meyer berhasil membawa J. Wilbur Chapman menjadi percaya. Chapman berhasil membawa Billy Sunday, dan bersama-sama mengadakan kebaktian penginjilan. Dalam salah satu pertemuan, seorang anak muda bernama Billy Graham menyerahkan hidupnya untuk Kristus. Melalui Billy Graham, berjuta-juta orang mendengar Injil dan menerima Kristus. Kimball telah mengawali sebuah rangkaian pengaruh yang luar biasa! Anda pun dapat melakukannya! Mari kita mulai langkah awal rangkaian pengaruh itu dengan menjadi guru sekolah minggu.
Jadi siapa yang dipanggil-Nya? Orang yang hatinya mengasihi Tuhan, yang penuh kerendahan hati bersedia menerima panggilan Tuhan dengan penuh ucapan syukur.
Setiap orang yang bersedia memberi diri untuk melayani Tuhan, pastilah diberkati Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga janji: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat. 6:33), akan menjadi kenyataan. Berkat hidup cukup dari Tuhan akan mengiringi langkah dan hidup para pelayan-Nya. Dan berkat terbesar adalah kita merasakan kehadiran-Nya dan pemeliharaan-Nya mengiringi kehidupan kita sehari-hari. Amin, haleluya