Pertanyaan 03 | Referensi 03a | Referensi 03b | Referensi 03c
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Setan, Dosa dan Keselamatan
Kode Pelajaran : DPA-P03
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
Roma 3:23, Ibrani 2:3.
Ada banyak pertanyaan yang diajukan tentang setan yang tidak bisa dijawab karena Allah memilih tidak mengatakannya pada kita. Tetapi keterangan yang cukup telah diberikan dalam Alkitab untuk menjawab beberapa pertanyaan yang umum dan memberikan pengertian pada kita tentang musuh rohani kita tersebut.
Manusia, karena pilihannya sendiri, telah berdosa kepada Allah. Dia memerlukan keselamatan. Melalui hidup, kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah membuka jalan keselamatan untuk semua manusia. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa semua manusia akan diselamatkan. Beberapa syarat tertentu harus dipenuhi sebelum seseorang dapat diselamatkan.
Alkitab mengatakan bahwa ia adalah kepala dari roh-roh jahat, yang jumlahnya banyak sekali. Dari mana mereka berasal, kita hanya memiliki sedikit keterangan. Dari beberapa bagian Alkitab yang menjelaskan segala sesuatu tentang mereka, kita percaya bahwa mereka diciptakan pertama kali tanpa dosa. Dibawah kepemimpinan setan, mereka memberontak melawan Allah dan diusir dari hadirat-Nya.
Alkitab berbicara tentang kejatuhan mereka: "Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar." Yudas 1:6. Petrus berkata, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman." 2Petrus 2:4.
Setan menjadi musuh Allah dan memimpin tentaranya untuk melawan Allah dengan berbagai cara yang mungkin. Karena itu, ketika Allah menciptakan manusia, iblis berusaha untuk menghancurkan manusia.
Namanya berarti bahwa dia adalah seorang musuh. Dia menentang Allah dan semua yang mau mengikuti Allah. Dia mencobai, dia menipu, dan dia mencari orang-orang yang bisa ditarik ke neraka bersama-sama dia. Dia bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
Hukuman yang kekal adalah merupakan akhir dari setan dan semua yang mengikuti dia. "Dan iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya." Wahyu 20:10. Dan Ia akan berkata juga pada mereka yang ada di sebelah kiri-Nya, ‘Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya" Matius 25:41.
Sebelum kita belajar tentang permulaan dosa, kita perlu melihat jawaban dari satu pertanyaan yang umum. Mengapa Allah yang Mahakuasa, yang membenci dosa, mengijinkan dosa masuk ke dalam dunia? Jika Allah hendak menciptakan manusia yang bisa memberikan pada-Nya kasih dan ketaatan yang sejati, manusia tersebut pasti juga diberi kuasa untuk memilih, yaitu membenci dan tidak taat kepada Allah atau mengasihi dan mentaati Allah.
Allah tidak memberikan kesempatan pada dosa di Taman Eden, tetapi memberikan kesempatan pada manusia untuk memilih menjadi taat atau tidak taat kepada-Nya. Dia melakukan demikian supaya manusia dapat memilih untuk mengasihi dan mentaati Dia. Tetapi ketika manusia memilih untuk tidak taat, maka dosa masuk ke dalam dunia.
Bacalah dengan seksama Kejadian 2:8 sampai Kejadian 3:24. Ayat-ayat tersebut, yang menceritakan tentang dosa yang pertama, membantu kita untuk mengerti berbagai hal tentang dosa.
Apakah dosa itu? Dosa adalah penolakan terhadap kehendak Allah sehingga seseorang tidak melakukan apa yang seharusnya menjadi kehendak Allah. Inilah apa yang sesungguhnya dilakukan Adam dan Hawa. Mereka mengetahui kehendak Allah tetapi mereka memilih untuk menolaknya sehingga mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Segala sesuatu yang menghalangi antara Allah dan kita adalah dosa.
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita membaca bahwa semua orang telah berbuat dosa. Salomo mengatakan, "Karena tidak ada manusia yang tidak berdosa." 1Raja-raja 8:46. Yohanes berkata: "Jika kita berkata bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita." 1Yohanes 1:10. Roma 3:23 berkata: "Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah"
"Semua" adalah sebuah kata yang pendek, tapi kata ini mencakup semua manusia dari semua generasi yang dikenal dunia. Kata ini menjangkau seberang lautan dan benua dan termasuk seluruh umat manusia di dunia pada saat ini. Kata ini juga menjangkau sampai akhir jaman dan mencakup seluruh generasi yang belum datang.
Ini bukan hanya kesaksian dari Alkitab. Ini juga merupakan hal yang kita alami. Tidak pernah terdapat seorang pria atau wanita yang betul-betul murni dan benar. Tak seorang pun kecuali Yesus yang pernah hidup tanpa dosa. Mereka yang sudah mencapai pertumbuhan Kristiani yang paling tinggi sekalipun, pasti masih bisa mengakui kegagalan dan dosa mereka. Tidak semua orang telah berbuat dosa yang sama. Beberapa orang telah masuk ke dalam dosa yang lebih dalam dari yang lain. Meskipun demikian, tidak ada seorang pun yang tanpa dosa.
Satu kata yang paling sesuai untuk menyebutkan akibat dosa adalah kematian. Dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah. Hukum Allah disertai dengan hukuman kematian/maut. Kepada Adam dan Hawa Dia berkata, "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:17. Ada dua macam kematian, dan keduanya adalah merupakan akibat dosa.
Kematian Jasmani.
Salah satu bagian dari hukuman atas dosa adalah kematian tubuh. Seandainya tidak ada dosa, maka tidak akan ada kematian jasmani. Allah sudah menyediakan sesuatu yang luar biasa, seandainya mereka lepas dari maut dan tidak berbuat dosa. Allah menempatkan pohon kehidupan di taman Eden. Sesungguhnya mereka bisa memakan buahnya dan mendapat hidup kekal. Tetapi, mereka malah makan buah dari pohon yang terlarang. Mulai saat itu dan sampai hari ini, maut menguasai dunia. Semua yang tinggal di bumi akan mati.
Kematian Rohani.
Maut bukanlah suatu kepunahan, melainkan suatu pemisahan dengan kebinasaan yang menyertainya. Kematian fisik berarti pemisahan antara jiwa dan raga. Kematian jasmani ini berakhir dengan pemisahan yang kekal dengan Allah, hukuman yang kekal atas jiwa, jika manusia tidak datang kepada Allah. "dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Allah dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." 2Tesalonika 1:8-9.
Kebinasaan yang kekal dari jiwa ini disebut sebagai kematian yang kedua. Ada satu kematian pertama dan ada satu kematian kedua, seperti juga ada satu kelahiran yang pertama dan satu kelahiran yang kedua. Ada satu kelahiran jasmani dan satu kelahiran rohani. Keduanya yaitu kelahiran tubuh kita dan kelahiran baru bagi jiwa kita. Seperti juga kelahiran, ada satu kematian yang pertama dan satu kematian yang kedua yaitu kematian tubuh dan kematian jiwa. Keduanya adalah akibat dosa. Kelahiran secara rohani adalah lebih mulia daripada kelahiran jasmani. Tetapi kematian jiwa (secara rohani) adalah lebih mengerikan dari pada kematian jasmani.
Ada dua bagian dalam keselamatan: bagian ilahi dan bagian manusiawi; bagian Allah dan bagian manusia. Bagian ilahi adalah kelahiran baru yang diberikan oleh Roh Allah dalam hati orang percaya. Kita menyebutnya pengakuan iman yang baru dan ini sebagai bagian manusia. Pengakuan iman yang baru berarti perubahan arah. Ketika seseorang mengalami pengakuan iman yang baru, jalan hidupnya berubah. Ada dua tahap pengakuan iman:
Pertobatan
Sebelum seseorang dapat diselamatkan, dia harus bertobat atas dosa-dosanya. Apakah pertobatan itu?
Pertobatan adalah lebih dari sekedar kesadaran. Tak seorang pun dapat diselamatkan sampai dia merasa sadar akan dosa-dosanya dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Lihatlah perbedaan antara orang Farisi dengan pemungut cukai. Orang Farisi tersebut tidak melakukan apa-apa. Dia seorang yang berdosa, tetapi dia tidak merasa sadar akan dosa-dosanya. Pemungut cukai itu berteriak: "Ya, Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa." Lukas 18:13. Dia menyadari keadaannya yang berdosa dihadapan Allah.
Pertobatan adalah lebih daripada perasaan berdukacita, menderita karena dosa. Banyak orang yang merasa berdukacita karena dosa mereka, namun mereka tidak bertobat. Alkitab berkata tentang dua macam dukacita; yaitu dukacita ilahi dan dukacita dunia: Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. 2Korintus 7:10.
Pertobatan adalah perubahan pikiran tentang dosa dan dalam hubungannya dengan Allah, dan tentu saja, perubahan hidup. Pertobatan adalah berbalik dari dosa dalam takut akan Allah. Meskipun demikian, sekedar perubahan bukanlah berarti pertobatan yang sejati. Seseorang mungkin berubah karena berbagai alasan. Pertobatan yang sejati adalah merupakan pengalaman batin yang nampak dalam perubahan yang bisa dilihat dari cara hidup seseorang.
Pertobatan adalah penting. Ini bukanlah keselamatan, tetapi merupakan sesuatu yang menyertai keselamatan. Keselamatan tidak akan terjadi tanpa pertobatan.
Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat, dia tidak hanya memutuskan untuk tidak melanjutkan berbuat dosa, tetapi juga memperbaiki dosa-dosanya di masa lampau seperti yang dilakukan Zakheus dalam Lukas 19:8. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Bagian yang kedua, setelah pertobatan adalah:
Iman
Iman yang membawa keselamatan bukanlah iman terhadap sebuah buku, bahkan meskipun buku tersebut adalah Alkitab. Juga bukanlah iman kepada sebuah syahadat, bagaimanapun bagusnya syahadat tersebut. Ini bukanlah iman kepada sebuah lembaga, meskipun lembaga tersebut adalah gereja. Iman yang menyelamatkan adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus Anak Allah.
Ada beberapa unsur iman.
Adanya kepercayaan. Ini disebut bagian intelektual dari iman. Supaya dapat diselamatkan, seseorang harus percaya sesuatu. Selanjutnya, karena imannya adalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dia harus percaya sesuatu tentang Kristus. Dia harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang sejati yang datang ke dunia untuk hidup tanpa dosa, mati karena dosa-dosa kita dan bangkit kembali dari antara orang mati untuk menjadi Juruselamat bagi semua orang berdosa yang mau percaya. Sebagai contoh, ada seseorang yang terjatuh ke jurang, kemudian tim sar menawarkan pertolongan dengan cara mengulurkan tali kepada orang tersebut. Pada saat itu, orang yang terjatuh ke jurang harus membuat pilihan, apakah percaya bahwa tim sar dapat menyelamatkan dia melalui tali, atau tidak percaya dan menolak pertolongan tim sar. Begitu juga dengan orang yang ingin diselamatkan, apakah memilih untuk percaya pada Yesus yang menawarkan keselamatan atau menolak-Nya.
Harus ada penerimaan. Agar diselamatkan, seseorang harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi. Dia harus mengakui sendiri karya keselamatan Kristus. Seseorang mungkin percaya bahwa makanan dapat menjaga tubuh tetap hidup, tetapi dia akan kelaparan sampai mati jika tidak memakan makanan tersebut.
Iman termasuk di dalamnya penyerahan. Iman yang menyelamatkan bukan hanya kepercayaan kepada Kristus dan penerimaan Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga penyerahan kepada Kristus. Seseorang yang sadar akan dosanya, sadar juga bahwa dia adalah seseorang yang terhilang. Dia mencari Yesus Kristus, harapan keselamatan satu- satunya dan menyerahkan dirinya sendiri kepada Dia sebagai Tuhan atas hidupnya.
Untuk hal yang sangat penting ini perlu adanya pemikiran yang jernih dan perhatian yang serius pada Alkitab, karena dalam hal ini banyak orang yang membuat kesalahan.
Keselamatan adalah suatu karunia.
"tetapi karunia Allah, ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita" Roma 6:23. Perbuatan yang baik tidak akan menyelamatkan kita. Kita diselamatkan untuk melakukan perbuatan yang baik. Perbuatan baik adalah wujud ucapan syukur kita pada Allah karena telah memberikan keselamatan pada kita. Hal ini sudah menjadi suatu pelajaran yang sulit dipelajari bagi orang-orang. Mereka sudah berusaha keras untuk mendapatkan keselamatan dengan perbuatan baik atau kehidupan mereka yang baik.
Seseorang harus memiliki pengalaman keselamatan secara pribadi.
Banyak orang yang mungkin diselamatkan pada waktu yang sama, tetapi setiap orang harus mengalami keselamatan untuk dirinya sendiri. "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah." Roma 14:12. Setiap orang bisa berbicara secara pribadi kepada Allah. Orang tersebut tidak perlu seorang pendeta atau sponsor untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap orang harus bebas untuk membaca dan mengerti firman Tuhan untuk dirinya sendiri. Dia harus bebas menyembah Tuhan sesuai dengan bimbingan Tuhan dalam hatinya.
Keselamatan ada Tiga Tahap.
Ada tahap permulaan, tahap pertumbuhan dan kemudian ada pengalaman akhir yang membawa kita untuk hidup bersama Allah. Ada keselamatan dari rasa bersalah karena dosa, keselamatan dari kuasa dosa, dan akhirnya, keselamatan dari kehadiran dosa.
Keselamatan Berlangsung Selama-lamanya.
Ketika seseorang sungguh- sungguh diselamatkan, keselamatannya itu berlangsung untuk selama- lamanya. Hal ini benar oleh karena Allah telah menjanjikannya; lebih dari itu, arti dari kata-katanya menyatakannya juga. Keselamatan berarti kelahiran baru. Pada waktu orang diselamatkan, ia lahir dari Allah. Ini merupakan suatu pengalaman bagi setiap orang. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita menerima karunia hidup yang kekal, sebab kita sudah menjadi anak- anak Allah.
Keselamatan Disediakan Bagi Setiap Orang.
Kasih Allah akan isi dunia ini membuat Dia mengirim Anak-Nya ke dunia. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16.
DOA
"Tuhan Yesus, saya ingin sekali menjadi bagian dalam kerajaan-Mu yang kekal dan menikmati keselamatan dari Engkau. Oleh sebab itu, saya mau untuk bertobat, meninggalkan kehidupan saya yang lama dan menuju pada kehidupan yang baru bersama Engkau. Terima kasih atas perlindungan dari-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, AMIN."