Pertanyaan 05 | Referensi 05a | Referensi 05b
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Pembaptisan dan Perjamuan Tuhan
Kode Pelajaran : DPA-P05
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
1Korintus 11:26.
Gereja mempunyai dua upacara (sakramen). Yaitu baptisan dan perjamuan Tuhan (Perjamuan Kudus). Baptisan adalah suatu cara untuk menjadi seorang anggota gereja. Sedangkan perjamuan Tuhan adalah untuk para anggota gereja. Keduanya bukan dipikirkan atau di desain oleh manusia; Tuhan Yesus sendiri yang memberikan perintah kepada mereka (para murid). Keduanya diberikan untuk menunjukkan suatu gambaran tentang apa yang sudah diperbuat-Nya bagi kita. Untuk bisa mengikuti bentuk dan cara yang ditunjukkan oleh teladan dan pengajaran-pengajaran Tuhan kita Yesus Kristus, maka perlu untuk melaksanakan kedua sakramen ini sebagai bagian dari ketaatan yang sempurna kepada Kristus.
Suatu kata dalam bahasa Yunani, yaitu "baptidzo" adalah kata yang diserap dalam bahasa Inggris menjadi "baptize" dan dalam bahasa Indonesia menjadi "upacara baptis." Makna sesungguhnya dari kata ini adalah, diletakkan dibawah permukaan air, dicelupkan. Pada jaman literatur Yunani kuno, kata ini digunakan ketika seseorang berbicara tentang sesuatu yang tenggelam. Dibaptiskan, artinya, seseorang di kuburkan di dalam air (dimasukkan ke bawah permukaan air). Kemudian dia di angkat dari air, seperti Yesus bangkit dari kubur. Yesus memberikan tindakan pembaptisan ini sebagai tanda bahwa seseorang sudah dibawa dalam hidup yang baru. Gereja mula-mula mempraktekkan baptisan dengan cara menenggelamkan. "...dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus..." Kisah Para Rasul 8:38- 39. Ini adalah merupakan ilustrasi dari menenggelamkan.
Yohanes Pembaptis adalah yang pertama menggunakan baptisan sebagai suatu sakramen dalam kekristenan: "Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;" Yohanes 1:6. Yohanes mengaku bahwa dia diutus untuk membaptis. "...Tetapi Dia, yang mengutus Aku untuk membaptis dengan air..." Yohanes 1:33.
Yesus memberikan persetujuan-Nya atas pembaptisan dengan memberi diri dibaptis, seperti yang diceritakan dalam Matius 3:13-17. Perintah-Nya yang terakhir pada murid-murid-Nya mengenai semua bangsa adalah; "...baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," Matius 28:19.
Hanya seorang yang sudah mengakui dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya dihadapan jemaat yang bisa dibaptiskan. Jika pembaptisannya tidak menunjukkan imannya sendiri dalam Kristus dan tidak menggambarkan dilaluinya kematian menuju hidup yang kekal, pembaptisan tersebut bukanlah pembaptisan menurut Perjanjian Baru.
Seseorang yang belum mengerti arti pembaptisan belum layak untuk dibaptis. Tidak seorang pun yang dapat dibaptiskan atas nama orang lain, sama seperti juga tidak ada orang yang diselamatkan atas nama orang lain. Seseorang yang belum mencapai usia dimana dia bisa mengerti Alkitab dengan baik tentang keselamatan, tidak bisa dibaptiskan. Perjanjian Baru tidak mengajarkan bahwa bayi bisa dibaptiskan. Pembaptisan adalah merupakan suatu pilihan pribadi, untuk mentaati perintah Kristus. Seseorang yang percaya dalam Kristus harus minta kepada suatu gereja untuk membaptiskan dia sesuai dengan pengakuan kepercayaannya.
Tiga macam kebenaran digambarkan dalam upacara baptisan. Pembaptisan menunjuk kembali pada penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus. Pembaptisan juga menyatakan suatu pengalaman perubahan (perubahan hidup) dalam kehidupan orang percaya: kematian manusia lama dalam dosa dan bangkitnya manusia baru dalam Kristus. Ini menggambarkan kebangkitan tubuh saat kedatangan Tuhan.
Ketika tubuh kita masuk dalam air, hal ini menggambarkan bahwa manusia duniawi kita sudah mati dan dikuburkan bersama-sama dengan kematian kristus. Ketika tubuh kita keluar dari air, hal ini menggambarkan bahwa kita telah bangkit dari kematian bersama-sama dengan kebangkitan Kristus dan menjadi manusia yang baru, yaitu manusia yang lahir baru.
Tuhan kita memulai Perjamuan Kudus di ruang atas sebelum kematian-Nya di kayu salib. Ini dijadikan sebagai peringatan akan kematian-Nya bagi kita. Ketika Dia memberikan roti yang sudah dipecah-pecah kepada murid-murid-Nya, Dia berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Matius 26:26. Kemudian, ketika Dia memberikan kepada mereka cawan, Dia berkata: "Minumlah kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Matius 26:27-28. Sebenarnya tidak ada kekuatan atau kuasa yang tersimpan dalam roti atau anggur itu. Keduanya mengingatkan kita akan tubuh Tuhan yang terpecah-pecah dan darah-Nya yang tercurah.
Perjamuan Kudus merupakan upacara gereja. Ini dilaksanakan oleh gereja dan diikuti oleh mereka yang sudah memenuhi syarat-syarat yang tertulis dalam Perjanjian Baru.
Orang-orang yang tidak percaya tidak boleh mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Ini juga bukan untuk seorang anak yang belum mengerti. Bukan pula untuk orang luar yang ingin ikut hanya untuk kesenangan. Bukan untuk orang kafir yang hanya ingin pamer. Ini adalah untuk orang-orang yang dosanya sudah diampuni oleh Tuhan Yesus Kristus. Biasanya yang mengikuti perjamuan kudus adalah orang-orang yang telah menerima sakramen baptisan kudus.
Perjamuan Kudus memerlukan pengujian yang jujur atas diri sendiri. Kita harus mengoreksi diri kita sendiri untuk melihat apakah kita memiliki dosa dalam diri kita. Ini adalah waktu untuk menyingkirkan semua dosa dan mohon pengampunan Tuhan saat kita ingat apa yang sudah Kristus perbuat bagi kita.
Upacara ini mengingatkan kita akan kematian dan darah Tuhan kita Yesus Kristus yang telah tercurah. Dia mati karena dosa-dosa kita, karena kita memerlukan seorang Juruselamat, dan karena Dia rela untuk menjadi Juruselamat. Sangat penting untuk mengingat apa yang Yesus perintahkan pada para pengikutnya untuk melaksanakan Perjamuan Tuhan. Dia katakan, "Perbuatlah ini sebagai peringatan akan Daku" Yesus juga memberikan arti dari roti dan cawan. Dia mengatakan bahwa cawan adalah simbol dari darah-Nya sebagai darah perjanjian baru. Allah sudah berjanji untuk membuat suatu perjanjian yang baru dengan umatnya Yeremia 31:31-34. Yesus mengumumkan bahwa inilah perjanjian baru tersebut yaitu bahwa hanya melalui darah-Nya yang tercurah seseorang dapat memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya. Dia mati sehingga kita beroleh hidup yang kekal.
DOA
Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau telah memberikan teladan dan perintah kepada kami. Kami bersyukur atas karya penebusan-Mu di kayu salib. Terima kasih Tuhan Yesus, Amin.
Pertanyaan 06 | Referensi 06a | Referensi 06b
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Kedatangan Kembali Tuhan, Kebangkitan Orang Mati, Penghakiman dan Kehidupan yang Kekal
Kode Pelajaran : DPA-P6
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
1Tesalonika 4:17, Ibrani 9:27, Yohanes 3:36.
Kedatangan Yesus untuk kedua kali dan kebangkitan dari kematian adalah sesuatu yang diharapkan bahkan diimani oleh orang Kristen. Alkitab mungkin tidak menceritakan kepada kita apa yang ingin kita ketahui tentang kedatangan Yesus kembali, tetapi ada beberapa hal yang kita bisa yakini.
Beberapa orang percaya akan ada lebih dari satu penghakiman, sementara yang lainnya berpikir bahwa akan ada satu kali. Tetapi, semuanya percaya bahwa akan ada penghakiman. Dalam Perjanjian Baru terdapat firman yang jelas seperti ini. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menerima atau menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.
Setelah kebangkitan manusia, yang kemudian diikuti dengan adanya penghakiman, hanya akan ada satu tempat tinggal yang kekal, surga atau neraka. Setiap manusia akan menjalani kekekalan dalam surga atau neraka. Oleh sebab itu, marilah kita lihat apa yang Firman Allah ajarkan tentang kedua tempat itu.
Tidak ada kebenaran yang lebih jelas dinyatakan dalam firman Tuhan selain daripada ayat di bawah ini. Ketika murid-murid sedang berdiri di Bukit Zaitun, sambil memandang ke langit pada pengangkatan Tuhan, Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga." Kisah Para Rasul 1:10-11. Beberapa ayat lain yang akan membantu kita untuk mengerti hal ini. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 1Tesalonika 4:16. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Yohanes 14:28. Bacalah Matius 24.
Kedatangan-Nya akan bersifat pribadi dan dapat dilihat. Dia akan datang kembali dengan cara yang pribadi sama seperti waktu Dia terangkat. Selain dari itu, kedatangannya akan bisa dilihat oleh semua orang. "Lihat, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia." Wahyu 1:7. Kedatangan-Nya akan lebih dari sekedar suatu hadirat rohani.
Kedatangan-Nya akan bersifat tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Ini adalah suatu gambaran yang diberikan sendiri oleh Tuhan Yesus tentang kedatangan-Nya. Kedatangan-Nya akan cepat seperti kilat: "Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." Matius 24:27. Orang-orang di dunia tidak akan menyangka akan hal itu. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap 2Petrus 3:10.
Kedatangan-Nya akan berada dalam kemuliaan yang agung. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya." Matius 25:31. "Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekayaan dan kemuliaan-Nya." Markus 13:26.
Banyaknya kebingungan tentang Kedatangan yang Kedua dari Kristus muncul karena manusia berusaha untuk menetapkan waktu kedatangan-Nya. Tidak pernah ada suatu masa sejak pengangkatan-Nya dimana orang-orang tidak mengharapkan kedatangan-Nya pada masa generasi mereka atau dengan kata lain semua orang pasti mengharapkan kedatangan Tuhan pada masa generasi mereka; hal ini termasuk juga pada masa rasul Paulus.
Hanya Bapa yang tahu waktu kedatangan Yesus dari surga. "Tetapi tentang hari atau saat itu, tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." Markus 13:32. Tidak perlu kita berusaha mencari tahu rahasia-rahasia yang sudah diputuskan Allah untuk tidak diberitahukan kepada kita. Sikap kita hanyalah mengharapkan dan berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya. "Karena itu berjaga- jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." Matius 24:42.
Kedatangan-Nya dan orang-orang yang tidak diselamatkan. "Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam surga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya."2Tesalonika 1:7-9.
Kedatangan-Nya dan orang-orang yang diselamatkan. "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum" Yohanes 5:28-29. "Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa, demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." 1Tesalonika 4:17.
Orang benar dan orang fasik keduanya akan dibangkitkan dari kematian. Hal ini di ajarkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Daniel 12:2, kita menjumpai pernyataan: "Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal." Paulus mengatakan: "aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar." Kisah Para Rasul 24:15.
Fakta tentang kebangkitan Yesus adalah sebagai berikut. Tak dapat disangkal lagi bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib. Dia disalibkan di muka umum, di hadapan orang banyak yang berkumpul untuk menyaksikan. Musuh-musuhnya yakin bahwa Dia sudah mati. Para prajurit yang sudah terlatih untuk membunuh, memeriksa untuk mengetahui apakah Dia mati. Sebatang tombak ditusukkan ke pinggang-Nya untuk meyakinkan bahwa Ia meninggal. Darah dan air mengalir keluar. Demikian juga kebangkitan-Nya adalah sesuatu yang pasti terjadi. "Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup." Kisah Para Rasul 1:3. Baca juga 1Korintus 15:3-8. Pengharapan kebangkitan kita adalah kenyataan akan kebangkitan Yesus dan janji-Nya kepada kita; "Tinggal sesaat lagi, dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yohanes 14:19.
Bentuk kebangkitan Kristus. Kita tidak mengetahui banyak hal tentang bentuk tubuh Yesus setelah dibangkitkan. Namun beberapa hal sudah dinyatakan dalam Alkitab dan kita akan merenungkan hal-hal tersebut:
Tubuh Yesus dikuburkan di dalam kuburan yang kemudian dibangkitkan. "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya." Matius 28:6.
Tubuh yang sudah dibangkitkan tersebut adalah benar-benar tubuh manusia. Lukas 24:39.
Tubuh yang sudah dibangkitkan berbeda dengan tubuh kita secara dunia. "Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka." Lukas 24:31.
Tubuh Yesus yang sudah dibangkitkan diangkat ke surga. "... terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." Kisah Para Rasul 1:9.
Tubuh yang sudah dibangkitkan akan sama seperti tubuh yang mati secara nyata. Tubuh Yesus keluar dari kubur. Dia menunjukkan dirinya pada murid-murid-Nya bahwa Ia hidup dan menunjukkan kepada mereka bekas paku di tangan-Nya. Mungkin kita juga akan kelihatan seperti diri kita sendiri nantinya saat dibangkitkan supaya dapat mengenali satu dengan yang lain.
Tubuh yang sudah dibangkitkan juga berbeda dengan tubuh yang sudah mati. "Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa 1Korintus 15:50. Tubuh yang sudah dibangkitkan akan tidak dapat binasa, berkuasa, mulia dan bersifat rohani. Itu akan seperti tubuh Kristus yang sudah dimuliakan.
Alasan mengapa diadakan penghakiman adalah karena manusia bertanggung jawab kepada Allah sebagai pencipta dunia dan manusia. Manusia bertanggung jawab kepada Allah. Allah menciptakan dan memelihara manusia dengan keberadaan yang baik dan memberikan kepadanya segala sesuatu yang dimilikinya dalam hidup. Manusia hidup dalam dunia milik Allah. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan oleh para pujangga-pujanggamu: "Sebab kita ini dari keturunan Allah juga" Kisah Para Rasul 17:28. Dia sudah membebaskan kita. Manusia dapat memilih untuk menolak Allah. Oleh sebab itu, kita bertanggung jawab akan hidup kita kepada-Nya.
Karunia berupa anugerah Allah untuk manusia yang berdosa tidak membuat manusia menjadi tidak bertanggung jawab kepada Allah. Justru hal ini memperbesar tanggung jawabnya. Karena Allah sudah memberikan kepada manusia dengan kasih karunia, maka cara setiap manusia dalam menerima atau menolak anugerah-Nya akan dipertanggungjawabkan dalam penghakiman. "Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Yesus Kristus." Roma 2:16.
Firman Allah mengatakan kepada kita bahwa akan datang suatu hari dimana Allah akan menghakimi semua orang. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Kisah Para Rasul 17:31
Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus yang akan menjadi hakim. Hal ini jelas dalam ayat yang tersebut di atas, Kisah Para Rasul 17:31.
Seseorang yang telah menjadi Juruselamat, adalah orang yang dihadapan-Nya manusia harus berdiri untuk dihakimi. Dulu Yesus Kristus berdiri di hadapan Pilatus. Suatu hari, Pilatus pasti berdiri di hadapan Yesus Kristus.
Apakah tujuan penghakiman? Kita dapat mengatakannya sebagai berikut:
Tujuannya adalah untuk membuktikan kenyataan tentang kebenaran Allah. Untuk menunjukkan bahwa Dia menggenapi segala Firman-Nya. Selain itu, Dia akan memberi upah kepada orang-orang percaya sesuai dengan kesetiaan mereka. Penghakiman juga akan membuktikan bahwa Dia akan menghukum orang-orang jahat dan yang tidak percaya.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana sesungguhnya keadaan setiap manusia. Hal ini akan membuktikan semua firman dan perbuatan Allah seperti yang tertulis dalam Alkitab. Penghakiman akan menunjukkan bagaimana manusia berbuat kepada orang lain. Dengan kata lain, penghakiman akan menunjukkan perbuatan yang sudah dilakukannya dalam hidup orang lain.
Tujuan dari penghakiman adalah untuk menunjukkan kepada setiap manusia suatu "nasib" yang sesuai dengan cara dia hidup di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu sampai saat penghakiman terakhir untuk mengetahui apakah dia diselamatkan atau tidak. Hal ini juga tidak berarti bahwa seorang manusia harus menunggu penghakiman terakhir supaya dia dapat menikmati hasil dari kehidupannya yang baik atau yang jahat. Ini berarti bahwa dalam penghakiman terakhir manusia dapat mendapatkan hak milik yang penuh akan upah selama hidupnya di dunia.
Manusia berada dalam penghukuman Allah karena dosanya. Dia tetap tinggal dalam penghukuman karena menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya. Ketika manusia menolak kasih dan anugerah Allah dalam Yesus Kristus, maka tidak ada lagi pertolongan baginya. Mereka yang hidup dan mati dengan menolak Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka akan dihukum pada saat penghakiman. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum, barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Yohanes 3:18-19. "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." Wahyu 20:15.
Tak seorang pun yang akan diselamatkan karena kebenaran atau kehidupannya yang baik namun karena dia sudah bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan berdiri di hadapan Allah dalam kebenaran yang sudah diberikan Yesus Kristus dengan kematian-Nya. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum." Yohanes 3:18.
"Dan yang tidak mengenal dosa, telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 2Korintus 5:21.
Surga berarti berada selama-lamanya dalam hadirat Allah. Tidak akan ada lagi pemisahan dengan Allah. Setiap orang Kristen akan sampai pada kehidupannya yang terakhir sebagai seorang anggota dari orang-orang yang telah ditebus, dan Kristus sebagai kepalanya. Kita akan mengalami berkat dari penebusan di surga.
Di manakah letak surga? Surga bukanlah semata-mata sebuah tempat, melainkan suatu keadaan dimana setiap orang Kristen akan berada setelah meninggal. Surga adalah merupakan kebebasan dari dosa dan persekutuan yang penuh dengan Allah. "Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru dimana terdapat kebenaran" 2Petrus 3:13. Surga adalah sebuah tempat juga merupakan suatu keberadaan. Apakah surga akan berada di atas bumi? Tak seorang pun yang tahu.
Surga akan merupakan kebebasan total dari dosa. Surga adalah suatu keberadaan seperti Kristus. "Kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya" 1Yohanes 3:2b.
Surga akan merupakan suatu kehidupan persekutuan dengan Allah. Persekutuan orang Kristen dengan Allah adalah sukacita yang utama dalam kehidupan di surga. Kehidupan ini akan membawa sukacita, pengharapan dan kuasa. Ini adalah persekutuan yang lebih penuh dengan Allah yang diinginkan setiap orang Kristen dalam kehidupan selanjutnya. Paulus berkata bahwa jauh lebih baik untuk meninggal dan bersama-sama dengan Tuhan. Bacalah Filipi 1:23. Penjelasan ini adalah diberikan bagi mereka yang memiliki pengharapan yang besar akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua yang kita jumpai dalam Perjanjian Baru.
Surga akan merupakan suatu tempat yang bebas dari penderitaan dunia, seperti kesengsaraan, sakit, dan kematian. "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" Wahyu 21:4. "Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh" Yesaya 51:11b. Akan ada kemenangan yang total atas segala bentuk kejahatan dan penderitaan.
Surga akan merupakan pelayanan yang terus menerus kepada Allah. Surga bukanlah sebuah tempat untuk seorang manusia yang malas. Ini merupakan tempat kehidupan yang berkelimpahan, dan kehidupan merupakan aktivitas. Makhluk ciptaan akan melayani pencipta mereka.
Terlebih lagi, surga akan merupakan tempat pertumbuhan yang terus menerus. Paulus menunjukkan bahwa iman, pengharapan dan kasih tak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen 1Korintus 13:13.
Neraka adalah suatu tempat yang nyata. Beberapa orang menyangkal akan keberadaan dari suatu tempat penderitaan yang kekal yang disebut neraka. Manusia dapat juga menyangkal keberadaan matahari, tetapi matahari itu sendiri masih ada. Alkitab mengajarkan bahwa neraka adalah suatu tempat yang nyata dan Yesus mati supaya kita tidak perlu menderita di sana. Bacalah dengan seksama Lukas 16:19-31. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. 2Tesalonika 1:9 sekarang.
Neraka adalah sebuah tempat di mana tidak ada jalan keluar sama sekali. Allah sudah menawarkan anugerah secara cuma-cuma dalam Yesus Kristus untuk semua orang. Tetapi, ketika seseorang hidup dan mati dengan menolak anugerah Allah, maka tidak akan ada lagi pengharapan baginya. Tidak ada kesempatan kedua untuk lepas dari neraka. "Selain daripada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang." Lukas 16:26.
Neraka adalah suatu tempat bagi mereka yang menolak anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Allah tidak menginginkan siapapun juga masuk neraka. "Karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" 2Petrus 3:9b.
Karena kasih-Nya kepada kita, Allah membuat jalan keselamatan dengan mengutus Yesus untuk mati demi kita. Kalau seseorang menyenangi jalan-jalannya yang berdosa sehingga dia menolak untuk bertobat dan percaya kepada Yesus, maka dia harus menerima upah dari dosanya sendiri. "Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat" Yohanes 3:18-19. "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya" Yohanes 1:4-5.
DOA
Tuhan Yesus, saya sudah belajar tentang keajaiban-keajaiban Mu Saya mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya pribadi, dan saya mengundang Yesus untuk masuk dalam hati saya. Terima kasih Tuhan, dalam nama-Mu saya berdoa, Amin
Pertanyaan 03 | Referensi 03a | Referensi 03b | Referensi 03c
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Setan, Dosa dan Keselamatan
Kode Pelajaran : DPA-P03
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
Roma 3:23, Ibrani 2:3.
Ada banyak pertanyaan yang diajukan tentang setan yang tidak bisa dijawab karena Allah memilih tidak mengatakannya pada kita. Tetapi keterangan yang cukup telah diberikan dalam Alkitab untuk menjawab beberapa pertanyaan yang umum dan memberikan pengertian pada kita tentang musuh rohani kita tersebut.
Manusia, karena pilihannya sendiri, telah berdosa kepada Allah. Dia memerlukan keselamatan. Melalui hidup, kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah membuka jalan keselamatan untuk semua manusia. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa semua manusia akan diselamatkan. Beberapa syarat tertentu harus dipenuhi sebelum seseorang dapat diselamatkan.
Alkitab mengatakan bahwa ia adalah kepala dari roh-roh jahat, yang jumlahnya banyak sekali. Dari mana mereka berasal, kita hanya memiliki sedikit keterangan. Dari beberapa bagian Alkitab yang menjelaskan segala sesuatu tentang mereka, kita percaya bahwa mereka diciptakan pertama kali tanpa dosa. Dibawah kepemimpinan setan, mereka memberontak melawan Allah dan diusir dari hadirat-Nya.
Alkitab berbicara tentang kejatuhan mereka: "Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar." Yudas 1:6. Petrus berkata, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman." 2Petrus 2:4.
Setan menjadi musuh Allah dan memimpin tentaranya untuk melawan Allah dengan berbagai cara yang mungkin. Karena itu, ketika Allah menciptakan manusia, iblis berusaha untuk menghancurkan manusia.
Namanya berarti bahwa dia adalah seorang musuh. Dia menentang Allah dan semua yang mau mengikuti Allah. Dia mencobai, dia menipu, dan dia mencari orang-orang yang bisa ditarik ke neraka bersama-sama dia. Dia bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
Hukuman yang kekal adalah merupakan akhir dari setan dan semua yang mengikuti dia. "Dan iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya." Wahyu 20:10. Dan Ia akan berkata juga pada mereka yang ada di sebelah kiri-Nya, ‘Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya" Matius 25:41.
Sebelum kita belajar tentang permulaan dosa, kita perlu melihat jawaban dari satu pertanyaan yang umum. Mengapa Allah yang Mahakuasa, yang membenci dosa, mengijinkan dosa masuk ke dalam dunia? Jika Allah hendak menciptakan manusia yang bisa memberikan pada-Nya kasih dan ketaatan yang sejati, manusia tersebut pasti juga diberi kuasa untuk memilih, yaitu membenci dan tidak taat kepada Allah atau mengasihi dan mentaati Allah.
Allah tidak memberikan kesempatan pada dosa di Taman Eden, tetapi memberikan kesempatan pada manusia untuk memilih menjadi taat atau tidak taat kepada-Nya. Dia melakukan demikian supaya manusia dapat memilih untuk mengasihi dan mentaati Dia. Tetapi ketika manusia memilih untuk tidak taat, maka dosa masuk ke dalam dunia.
Bacalah dengan seksama Kejadian 2:8 sampai Kejadian 3:24. Ayat-ayat tersebut, yang menceritakan tentang dosa yang pertama, membantu kita untuk mengerti berbagai hal tentang dosa.
Apakah dosa itu? Dosa adalah penolakan terhadap kehendak Allah sehingga seseorang tidak melakukan apa yang seharusnya menjadi kehendak Allah. Inilah apa yang sesungguhnya dilakukan Adam dan Hawa. Mereka mengetahui kehendak Allah tetapi mereka memilih untuk menolaknya sehingga mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Segala sesuatu yang menghalangi antara Allah dan kita adalah dosa.
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita membaca bahwa semua orang telah berbuat dosa. Salomo mengatakan, "Karena tidak ada manusia yang tidak berdosa." 1Raja-raja 8:46. Yohanes berkata: "Jika kita berkata bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita." 1Yohanes 1:10. Roma 3:23 berkata: "Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah"
"Semua" adalah sebuah kata yang pendek, tapi kata ini mencakup semua manusia dari semua generasi yang dikenal dunia. Kata ini menjangkau seberang lautan dan benua dan termasuk seluruh umat manusia di dunia pada saat ini. Kata ini juga menjangkau sampai akhir jaman dan mencakup seluruh generasi yang belum datang.
Ini bukan hanya kesaksian dari Alkitab. Ini juga merupakan hal yang kita alami. Tidak pernah terdapat seorang pria atau wanita yang betul-betul murni dan benar. Tak seorang pun kecuali Yesus yang pernah hidup tanpa dosa. Mereka yang sudah mencapai pertumbuhan Kristiani yang paling tinggi sekalipun, pasti masih bisa mengakui kegagalan dan dosa mereka. Tidak semua orang telah berbuat dosa yang sama. Beberapa orang telah masuk ke dalam dosa yang lebih dalam dari yang lain. Meskipun demikian, tidak ada seorang pun yang tanpa dosa.
Satu kata yang paling sesuai untuk menyebutkan akibat dosa adalah kematian. Dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah. Hukum Allah disertai dengan hukuman kematian/maut. Kepada Adam dan Hawa Dia berkata, "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:17. Ada dua macam kematian, dan keduanya adalah merupakan akibat dosa.
Kematian Jasmani.
Salah satu bagian dari hukuman atas dosa adalah kematian tubuh. Seandainya tidak ada dosa, maka tidak akan ada kematian jasmani. Allah sudah menyediakan sesuatu yang luar biasa, seandainya mereka lepas dari maut dan tidak berbuat dosa. Allah menempatkan pohon kehidupan di taman Eden. Sesungguhnya mereka bisa memakan buahnya dan mendapat hidup kekal. Tetapi, mereka malah makan buah dari pohon yang terlarang. Mulai saat itu dan sampai hari ini, maut menguasai dunia. Semua yang tinggal di bumi akan mati.
Kematian Rohani.
Maut bukanlah suatu kepunahan, melainkan suatu pemisahan dengan kebinasaan yang menyertainya. Kematian fisik berarti pemisahan antara jiwa dan raga. Kematian jasmani ini berakhir dengan pemisahan yang kekal dengan Allah, hukuman yang kekal atas jiwa, jika manusia tidak datang kepada Allah. "dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Allah dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." 2Tesalonika 1:8-9.
Kebinasaan yang kekal dari jiwa ini disebut sebagai kematian yang kedua. Ada satu kematian pertama dan ada satu kematian kedua, seperti juga ada satu kelahiran yang pertama dan satu kelahiran yang kedua. Ada satu kelahiran jasmani dan satu kelahiran rohani. Keduanya yaitu kelahiran tubuh kita dan kelahiran baru bagi jiwa kita. Seperti juga kelahiran, ada satu kematian yang pertama dan satu kematian yang kedua yaitu kematian tubuh dan kematian jiwa. Keduanya adalah akibat dosa. Kelahiran secara rohani adalah lebih mulia daripada kelahiran jasmani. Tetapi kematian jiwa (secara rohani) adalah lebih mengerikan dari pada kematian jasmani.
Ada dua bagian dalam keselamatan: bagian ilahi dan bagian manusiawi; bagian Allah dan bagian manusia. Bagian ilahi adalah kelahiran baru yang diberikan oleh Roh Allah dalam hati orang percaya. Kita menyebutnya pengakuan iman yang baru dan ini sebagai bagian manusia. Pengakuan iman yang baru berarti perubahan arah. Ketika seseorang mengalami pengakuan iman yang baru, jalan hidupnya berubah. Ada dua tahap pengakuan iman:
Pertobatan
Sebelum seseorang dapat diselamatkan, dia harus bertobat atas dosa-dosanya. Apakah pertobatan itu?
Pertobatan adalah lebih dari sekedar kesadaran. Tak seorang pun dapat diselamatkan sampai dia merasa sadar akan dosa-dosanya dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Lihatlah perbedaan antara orang Farisi dengan pemungut cukai. Orang Farisi tersebut tidak melakukan apa-apa. Dia seorang yang berdosa, tetapi dia tidak merasa sadar akan dosa-dosanya. Pemungut cukai itu berteriak: "Ya, Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa." Lukas 18:13. Dia menyadari keadaannya yang berdosa dihadapan Allah.
Pertobatan adalah lebih daripada perasaan berdukacita, menderita karena dosa. Banyak orang yang merasa berdukacita karena dosa mereka, namun mereka tidak bertobat. Alkitab berkata tentang dua macam dukacita; yaitu dukacita ilahi dan dukacita dunia: Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. 2Korintus 7:10.
Pertobatan adalah perubahan pikiran tentang dosa dan dalam hubungannya dengan Allah, dan tentu saja, perubahan hidup. Pertobatan adalah berbalik dari dosa dalam takut akan Allah. Meskipun demikian, sekedar perubahan bukanlah berarti pertobatan yang sejati. Seseorang mungkin berubah karena berbagai alasan. Pertobatan yang sejati adalah merupakan pengalaman batin yang nampak dalam perubahan yang bisa dilihat dari cara hidup seseorang.
Pertobatan adalah penting. Ini bukanlah keselamatan, tetapi merupakan sesuatu yang menyertai keselamatan. Keselamatan tidak akan terjadi tanpa pertobatan.
Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat, dia tidak hanya memutuskan untuk tidak melanjutkan berbuat dosa, tetapi juga memperbaiki dosa-dosanya di masa lampau seperti yang dilakukan Zakheus dalam Lukas 19:8. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Bagian yang kedua, setelah pertobatan adalah:
Iman
Iman yang membawa keselamatan bukanlah iman terhadap sebuah buku, bahkan meskipun buku tersebut adalah Alkitab. Juga bukanlah iman kepada sebuah syahadat, bagaimanapun bagusnya syahadat tersebut. Ini bukanlah iman kepada sebuah lembaga, meskipun lembaga tersebut adalah gereja. Iman yang menyelamatkan adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus Anak Allah.
Ada beberapa unsur iman.
Adanya kepercayaan. Ini disebut bagian intelektual dari iman. Supaya dapat diselamatkan, seseorang harus percaya sesuatu. Selanjutnya, karena imannya adalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dia harus percaya sesuatu tentang Kristus. Dia harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang sejati yang datang ke dunia untuk hidup tanpa dosa, mati karena dosa-dosa kita dan bangkit kembali dari antara orang mati untuk menjadi Juruselamat bagi semua orang berdosa yang mau percaya. Sebagai contoh, ada seseorang yang terjatuh ke jurang, kemudian tim sar menawarkan pertolongan dengan cara mengulurkan tali kepada orang tersebut. Pada saat itu, orang yang terjatuh ke jurang harus membuat pilihan, apakah percaya bahwa tim sar dapat menyelamatkan dia melalui tali, atau tidak percaya dan menolak pertolongan tim sar. Begitu juga dengan orang yang ingin diselamatkan, apakah memilih untuk percaya pada Yesus yang menawarkan keselamatan atau menolak-Nya.
Harus ada penerimaan. Agar diselamatkan, seseorang harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi. Dia harus mengakui sendiri karya keselamatan Kristus. Seseorang mungkin percaya bahwa makanan dapat menjaga tubuh tetap hidup, tetapi dia akan kelaparan sampai mati jika tidak memakan makanan tersebut.
Iman termasuk di dalamnya penyerahan. Iman yang menyelamatkan bukan hanya kepercayaan kepada Kristus dan penerimaan Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga penyerahan kepada Kristus. Seseorang yang sadar akan dosanya, sadar juga bahwa dia adalah seseorang yang terhilang. Dia mencari Yesus Kristus, harapan keselamatan satu- satunya dan menyerahkan dirinya sendiri kepada Dia sebagai Tuhan atas hidupnya.
Untuk hal yang sangat penting ini perlu adanya pemikiran yang jernih dan perhatian yang serius pada Alkitab, karena dalam hal ini banyak orang yang membuat kesalahan.
Keselamatan adalah suatu karunia.
"tetapi karunia Allah, ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita" Roma 6:23. Perbuatan yang baik tidak akan menyelamatkan kita. Kita diselamatkan untuk melakukan perbuatan yang baik. Perbuatan baik adalah wujud ucapan syukur kita pada Allah karena telah memberikan keselamatan pada kita. Hal ini sudah menjadi suatu pelajaran yang sulit dipelajari bagi orang-orang. Mereka sudah berusaha keras untuk mendapatkan keselamatan dengan perbuatan baik atau kehidupan mereka yang baik.
Seseorang harus memiliki pengalaman keselamatan secara pribadi.
Banyak orang yang mungkin diselamatkan pada waktu yang sama, tetapi setiap orang harus mengalami keselamatan untuk dirinya sendiri. "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah." Roma 14:12. Setiap orang bisa berbicara secara pribadi kepada Allah. Orang tersebut tidak perlu seorang pendeta atau sponsor untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap orang harus bebas untuk membaca dan mengerti firman Tuhan untuk dirinya sendiri. Dia harus bebas menyembah Tuhan sesuai dengan bimbingan Tuhan dalam hatinya.
Keselamatan ada Tiga Tahap.
Ada tahap permulaan, tahap pertumbuhan dan kemudian ada pengalaman akhir yang membawa kita untuk hidup bersama Allah. Ada keselamatan dari rasa bersalah karena dosa, keselamatan dari kuasa dosa, dan akhirnya, keselamatan dari kehadiran dosa.
Keselamatan Berlangsung Selama-lamanya.
Ketika seseorang sungguh- sungguh diselamatkan, keselamatannya itu berlangsung untuk selama- lamanya. Hal ini benar oleh karena Allah telah menjanjikannya; lebih dari itu, arti dari kata-katanya menyatakannya juga. Keselamatan berarti kelahiran baru. Pada waktu orang diselamatkan, ia lahir dari Allah. Ini merupakan suatu pengalaman bagi setiap orang. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita menerima karunia hidup yang kekal, sebab kita sudah menjadi anak- anak Allah.
Keselamatan Disediakan Bagi Setiap Orang.
Kasih Allah akan isi dunia ini membuat Dia mengirim Anak-Nya ke dunia. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16.
DOA
"Tuhan Yesus, saya ingin sekali menjadi bagian dalam kerajaan-Mu yang kekal dan menikmati keselamatan dari Engkau. Oleh sebab itu, saya mau untuk bertobat, meninggalkan kehidupan saya yang lama dan menuju pada kehidupan yang baru bersama Engkau. Terima kasih atas perlindungan dari-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, AMIN."
Pertanyaan 04 | Referensi 04a | Referensi 04b
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Gereja dan Pengabdian
Kode Pelajaran : DPA-P04
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
Matius 16:18, Lukas 12:42.
Ketika seorang ahli bangunan membangun sebuah rumah, dia harus mengikuti rencana yang sudah di gambar. Allah dalam Perjanjian Baru telah menunjukkan kepada kita rencana-Nya tentang gereja. Kita harus mengikuti rencana-Nya dengan benar jika kita akan membangun sebuah gereja yang dapat menyenangkan hati Allah.
Dalam Perjanjian Baru kata "gereja" ditulis seratus empat belas kali. Seringkali kata tersebut menunjuk kepada suatu kelompok orang Kristen yang tinggal dan berbakti di suatu tempat tertentu. Tetapi beberapa kali kata tersebut digunakan untuk mengartikan semua orang percaya yang sungguh-sungguh dan sudah dilahirkan kembali. Kalau kata "gereja" digunakan dengan cara ini, maka kita berpikir bahwa gereja adalah sebagai kerajaan Allah.
Waktu kita mempelajari tentang gereja, kita akan berpikir tentang gereja setempat, atau para orang percaya di suatu tempat yang diatur secara organisasi.
Dalam pelajaran ini, kita juga akan melihat pada apa yang Allah harapkan dari seorang Kristen. Kita akan mempelajari tentang apa yang Dia ingin kita lakukan dengan hidup kita. Kita tidak akan melupakan apa yang sudah Dia berikan di dunia untuk membuat hidup kita lebih baik. Sebagai seorang kristen, seharusnya kita memberikan uang, diri, waktu dan segala hal dalam hidup kita kepada Tuhan, sebagai wujud pengabdian kita pada Tuhan.
Gereja setempat bisa didefinisikan (local) sebagai kelompok dari orang-orang percaya yang dibaptiskan, yang bergabung bersama-sama secara sukarela, diatur berdasarkan pola Perjanjian Baru, dan hidup dalam ketaatan kepada Kristus.
Secara umum ada tiga tugas gereja yaitu Koinonia, Diakonia dan Marturia. Koinonia berarti gereja dipanggil untuk bersekutu, diakonia berarti gereja dipanggil untuk melayani dan marturia berarti gereja dipanggil untuk menjadi saksi.
Ada beberapa syarat yang disebutkan dalam Perjanjian Baru tentang keanggotaan gereja.
Para anggota harus sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat. Seluruh anggota gereja mengakui bahwa sudah dilahirkan kembali dan sudah pindah dari maut ke dalam hidup melalui Yesus Kristus. Anggota gereja berbeda dengan orang-orang yang lain, dalam hal mereka telah memiliki jaminan hidup yang kekal. Tidak ada seorang pun yang pernah dilahirkan ke dalam gereja. "Dan setiap hari Allah menambahkan jumlah orang-orang yang diselamatkan." Kisah Para Rasul 2:47.
Para anggota harus dibaptis. Dari inilah suatu gereja dibentuk yaitu dari suatu kelompok orang-orang percaya yang sudah dibaptiskan! Tidak ada catatan dalam Perjanjian Baru dimana para anggota gereja tidak dibaptiskan. "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis" Kisah Para Rasul 2:41.
Para anggota harus taat. Tuhan Yesus berkata, "Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu." Yohanes 14:15. Anggota gereja bukan hanya mau untuk mempelajari apa yang Tuhan Yesus ajarkan, tapi mereka juga harus bersedia mentaati perintah- perintah-Nya.
Apakah pola Perjanjian Baru bagi organisasi gereja? Ada dua sifat yang pokok:
Gereja Perjanjian Baru bersifat demokratis.Gereja Perjanjian Baru memiliki keanggotaan yang bersifat sukarela. Gereja terbentuk dari orang-orang yang bergabung dalam persekutuan gereja tersebut karena mereka ingin. Tidak ada seorang pun yang menjadi anggota gereja karena kelahiran. Tak seorang pun yang menjadi anggota gereja karena bertentangan dengan kehendaknya.
Setiap anggota dari gereja Perjanjian Baru mempunyai kesempatan yang sama. Setiap orang memiliki hak yang sama juga. Yang tua dan yang muda, yang kaya dan yang miskin, yang berpendidikan dan yang tidak semua adalah sama. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk memegang kekuasaan gereja.
Kepala gereja Perjanjian Baru adalah Tuhan Yesus Kristus. Kristus melalui Roh Kudus akan memimpin setiap orang Kristen dan mengarahkan tubuh gereja.
Gereja Perjanjian Baru bersifat mengatur dirinya sendiri. Tidak ada kekuasaan di atas satu gereja. Setiap satu gereja, dibawah pimpinan Allah, mengatur urusannya sendiri.
Gereja Perjanjian Baru adalah sebuah organisasi yang bebas.Bebas dalam hubungannya dengan gereja lain. Tidak ada gereja, yang meskipun kuat dan berpengaruh, mempunyai wewenang atas gereja lain yang mungkin kecil.
Bebas dalam hubungannya dengan pemerintah. Pemerintah tidak dapat mengendalikan suatu gereja. Tidak ada gereja yang mencoba mempunyai wewenang atas pemerintah.
Kata gembala, penatua, dan pendeta, digunakan secara bergantian dalam Perjanjian Baru. Dalam Kisah Para Rasul 20:17, Paulus memanggil para penatua gereja di Efesus. Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Dalam ayat 28 dia mengatakan kepada mereka bahwa Roh Kudus telah membuat mereka sebagai penjaga (pendeta).
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak- Nya sendiri. Dia juga mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan memberi makan (menggembalakan) gereja. Mungkin pertanyaan ini akan muncul, "Siapa yang seharusnya menjadi gembala gereja?" Seorang gembala haruslah seorang yang merasa dipimpin oleh Allah untuk tanggung jawab semacam ini. Kita menjumpai syarat-syarat yang diberikan Allah dalam 1Timotius 3:1-7 dan Titus 1:7-9.
Diaken.
Gereja Perjanjian Baru juga memiliki diaken-diaken. Syarat-syarat dari diaken terdapat dalam 1 Timotius 3:8-13. Mereka pertama kali dipilih dalam Kisah Para Rasul 6. Para diaken akan menjadi pelayan yang membantu melaksanakan pekerjaan Kristus di dalam dan melalui gereja. Sebagai pemimpin rohani, mereka dihormati tetapi hal ini sama sekali tidak memberi mereka wewenang untuk mencoba menguasai gereja.
Hal pertama yang hendak kita lakukan adalah melihat arti dari kata ini, yaitu pengabdian. Sebenarnya, seorang abdi adalah penjaga atau pengatur sebuah rumah, atau pengawas dari sebuah bangunan. Dia adalah orang yang mempekerjakan para pembantu, yang bertanggung jawab jika ada acara resepsi, dan yang mewakili tuannya dalam urusan bisnis atau dalam pengadilan.
Fakta yang mengatakan bahwa Allah adalah pencipta dan pemilik segala sesuatu dan bahwa manusia adalah seorang abdi sudah disebutkan secara jelas dalam Alkitab. Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, semua hukum, Kitab Injil, dan perintah-perintah Allah mengajarkan kebenaran-kebenaran ini.
Pelayanan Kristen menjadi berarti apabila seorang Kristen setuju dengan ketiga hal berikut ini:
Allah memiliki segala sesuatu, termasuk hidupnya.
Dia bertanggung-jawab kepada Tuhan tentang bagaimana dia menggunakan hidup dan kepunyaannya.
Dia bersedia mencari petunjuk Tuhan jika dia ingin mencoba untuk menjadi abdi yang baik.
Pengabdian dalam Perjanjian Lama adalah suatu hal terpenting dalam agama Yahudi. Umat harus menjadi abdi-abdi yang baik dari suatu hukum dan hal-hal yang lain. "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan dirumah-Ku, dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." Maleakhi 3:8-10.
Pengabdian yang diajarkan oleh Yesus. Tentu saja, Yesus membayar persepuluhan, karena Dia menggenapi hukum sebelumnya. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." Matius 5:17. Yesus setuju dengan adanya persepuluhan, tetapi pada saat yang sama Dia mengingatkan orang- orang bahwa ada satu hal yang lebih penting dalam melaksanakan ibadah yang sejati yang lebih dari sekedar memberikan persembahan persepuluhan. Dia mengatakan, "Tetapi celakalah kamu, hai orang- orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, minggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." Lukas 11:42.
Pengabdian seperti yang diajarkan dalam surat-surat yang ditulis para rasul. Orang-orang Kristen hendaknya mendukung gembala mereka sehingga dia bisa memberikan seluruh waktunya mengerjakan pekerjaan dimana dia dipanggil Tuhan untuk hal itu. "Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu." 1Korintus 9:14. Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita dan Dia akan memberkati mereka. Bacalah 2Korintus 9:7-8. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Ketika seorang Kristen memberikan persembahan persepuluhannya, persembahan ini merupakan suatu pemberian kepada Bapa di surga."Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup." Ibrani 7:8.
Allah mengajarkan kepada kita banyak hal tentang pengabdian. Namun, kita tidak punya cukup tempat untuk menyebutkan semua hal tersebut. Kita akan mencoba mendaftar beberapa diantaranya di sini.
Kita harus menjadi abdi-abdi yang baik dari diri kita sendiri. "...Sebab bukan hartamu yang Kucari..." 2Korintus 12:14. Tujuan dari pengabdian Kristen adalah untuk memberikan hidup kita sepenuhnya sehingga kita tidak jatuh dalam dosa karena mementingkan diri sendiri. Cara yang terbaik bagi kita adalah menceritakan tentang Kristus kepada orang lain.
Kita harus menjadi abdi-abdi yang baik dari waktu. "Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Efesus 5:16. Seorang penemu dan penulis berkebangsaan Amerika yang terkenal, Benjamin Franklin, mengatakan, "Apakah Anda mengasihi hidup Anda? Jika demikian, janganlah memboroskan waktu, karena hidup terbentuk dari waktu. Sadarlah akan pengabdian Anda kepada waktu. Carilah setiap hari bimbingan Ilahi dalam menggunakan waktu Anda sehingga setiap hari biarlah terlihat sesuatu yang bernilai yang dapat dicapai."
Kita harus menjadi abdi-abdi yang baik dari kecakapan/kemampuan yang kita miliki. "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh oleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah" 1Petrus 4:10. Seorang Kristen yang tulus adalah seseorang yang bukan hanya percaya kepada Kristus untuk keselamatannya, tetapi juga menggunakan kecakapan dan keahliannya untuk kemuliaan Tuhan.
Kita harus menjadi abdi yang baik untuk uang kita. Kita sudah banyak mendengar tentang persembahan persepuluhan. Kata ini berarti sepersepuluh. Allah ingin supaya kita memberikan sepersepuluh dari uang kita pada-Nya. Kalau Anda mempunyai Rp.10.000,00, maka berarti Anda berhutang Rp. 1.000,00 kepada Tuhan. "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku, dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." Maleakhi 3:10. Uang ini menunjukkan seberapa banyak waktu, pikiran dan kerja keras Anda. Memberikan uang yang sudah Anda dapatkan berarti memberikan sebagian dari diri Anda sendiri.
Kita harus menjadi abdi-abdi yang baik dari Injil. "...Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah Para Rasul 1:8. Pengabdian terhadap Injil berarti suatu kewajiban dari setiap orang Kristen untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya tentang Kristus kepada orang lain. Memang, menjadi abdi yang baik dari Injil seharusnya menjadi pekerjaan yang utama dari setiap anak Tuhan.
Anda bisa melihat bahwa pengabdian mencakup sikap Anda. Hal ini mencakup bagaimana Anda menggunakan hak milik Anda. Lebih dari pada itu, hal ini juga mencakup bagaimana Anda hidup setiap hari. Abdi seperti apa Anda? Berdoalah dan mintalah supaya Tuhan menolong Anda menjadi seorang abdi yang baik.
DOA
Bapa, menjadi abdi-Mu yang taat dan setia adalah kerinduan hamba. Ajarilah hamba untuk mengerti kehendak-Mu dalam hidup hamba, supaya semakin hari semakin terpancar kemuliaan-Mu melalui kehidupan hamba-Mu ini. Dalam nama Yesus, Amin.
Pertanyaan 02 | Referensi 02a | Referensi 02b | Referensi 02c
Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus
Kode Pelajaran : DPA-P02
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Doa
Bacaan Alkitab
Kejadian 1:1, Matius 1:21, Kisah Para Rasul 1:8
Dalam pelajaran ini kita akan mendiskusikan tentang beberapa hal yang sudah kita pelajari tentang Allah dari Alkitab. Kita akan mempelajari nama-Nya, sifat Allah dan tiga pribadi dari satu Allah kita.
Pelajaran ini juga membahas tentang beberapa hal penting tentang Yesus. Kita akan mempelajari Kristus sebagai Tuhan, keberadaan Kristus secara fisik, mempelajari kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Kita akan melihat Yesus sebagai manusia dan sebagai Allah.
Kita juga akan membahas tentang pribadi ketiga dari Trinitas yaitu Roh Kudus. Kadang-kadang banyak hal yang salah dimengerti tentang Roh Kudus, tetapi ketika kita mempelajari pelajaran ini, kita akan melihat beberapa hal yang dikatakan Alkitab tentang Roh Kudus.
Ketika kita menggunakan kata Allah, tidak ada pertanyaan tentang artinya. Kita langsung berpikir tentang Allah yang besar, pencipta segala sesuatu.
Allah memberikan diri-Nya sendiri sebuah nama yang dengan nama itu Dia ingin dikenal, "Aku inilah Tuhan. Inilah nama-Ku." Yesaya 42:8. Nama Tuhan adalah suatu nama yang bersifat pribadi. Banyak ilah dengan berbagai nama yang berbeda di sembah di dunia pada saat ini. Tetapi nama Allah yang benar adalah Tuhan. Kata Tuhan dalam bahasa Ibrani, yaitu Yahweh, adalah suatu nama yang menggambarkan sifat Allah. Dalam nama ini, terdapat suatu maksud yang bersifat kekal dan tidak pernah berubah.
Nama Allah adalah kudus. Perintah ketiga dari sepuluh perintah Allah mengatakan, "Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan" Keluaran 20:7.Kita harus berhati-hati dengan tidak menggunakan nama Allah dengan sembarangan seperti dalam bersumpah. Kita bertanggung jawab kepada Allah dalam hal ini.
Di dalam Alkitab kita menemukan beberapa pernyataan mengenai sifat Allah itu.
ALLAH ADALAH ROH
Yesus berkata demikian dalam Yohanes 4:24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Allah bukanlah manusia dengan tubuh daging. Dia adalah roh yang hidup. Dia terbebas dari semua hal yang dibutuhkan oleh tubuh jasmani. Hal ini sulit bagi pikiran kita untuk mengerti tentang keberadaan Allah.
ALLAH ADALAH TERANG
Ini adalah penjelasan tentang Allah yang diberikan Yohanes: "Allah adalah terang dan di dalam Dia tidak ada kegelapan." 1Yohanes 1:5. Kegelapan adalah suatu gambaran dari ketidakpedulian, kesalahan dan dosa. Terang adalah gambaran dari hikmat dan kemurnian. Allah bijaksana dalam segala hal dan sempurna adanya.
Ada beberapa hal dalam kehidupan kita yang mungkin menyebabkan kita ragu-ragu akan kasih Allah. Tetapi jika Anda mengerti mengapa Allah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal, Anda tidak akan mempunyai keragu-raguan lagi. Baca Yohanes 3:16 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Yesus Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Roma 5:8. Kasih Allah adalah sempurna, tidak ada satu orang pun di dalam dunia ini yang mau memberikan nyawanya untuk menggantikan dosa orang lain, selain Yesus.
"Allah itu kekal. Allah itu tak berawal dan tak berakhir. Dia adalah Allah yang kekal. "dari selama-lamanya dan untuk selama-lamanya Engkaulah Tuhan." Mazmur 90:2.
Allah berada di segala tempat dalam waktu yang sama. Hal ini tidak berarti bahwa Dia terpisah secara samar-samar di seluruh dunia, tetapi bahwa Allah secara utuh berada di mana pun dalam waktu yang sama. "Dia tidak jauh dari kita masing-masing sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada." Kisah Para Rasul 17:27-28.
Allah mengetahui semua hal. Dia mengetahui semua di masa lalu, di masa sekarang dan semua hal di masa datang. Dia tahu tentang segala sesuatu dan setiap makhluk. "Sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya semua telah Engkau ketahui, ya Tuhan." Mazmur 139:4.
Allah memiliki semua kuasa. "Satu kali Allah berfirman, dua hal yang kudengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya." Mazmur 62:12. Lebih dari sekali Alkitab berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Ada satu pengertian bahwa Allah adalah Bapa untuk semua orang. Allah adalah Bapa untuk semua orang hanya dalam pengertian bahwa Ia adalah pencipta dan pemelihara semua orang. Ada beberapa orang yang menafsirkan kebenaran ini sebagai bukti bahwa semua orang akan diselamatkan dan masuk Kerajaan Allah. Hal itu tidak benar.
Ketika seseorang masuk ke dalam kelahiran baru bersama Allah, melalui Yesus Kristus, maka Allah menjadi seperti Bapa mereka di surga. "Tetapi semua orang yang menerimanya diberikannya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah." Yohanes 1:12.
Ada tiga pribadi dalam satu Allah yang disebut Trinitas. Hal ini berarti bahwa Allah dinyatakan sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Masalah ini sulit dimengerti, tetapi hal ini diajarkan dengan jelas dalam Alkitab. Kita jangan pernah berpikir bahwa sesuatu tidak bisa benar hanya karena kita tidak bisa mengertinya secara utuh. Pengajaran-pengajaran tentang Trinitas mungkin tidak bisa sepenuhnya dimengerti, tetapi bisa sepenuhnya diterima dan dipercayai, karena diajarkan dengan jelas dalam Alkitab.
Kita diajarkan bahwa Yesus dan Bapa adalah satu: "Aku dan Bapa adalah satu" Yohanes 10:30. "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau; berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?" Yohanes 14:9.
Kita diajarkan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah satu. Ketika Yesus mengajarkan tentang kedatangan Penghibur, yaitu Roh Kudus, Dia membuat keberadaan Roh Kudus sama dengan keberadaan-Nya sendiri. "Dan aku akan meminta kepada Bapaku dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu yaitu Roh Kebenaran." Yohanes 14:16-17.
Kita diajarkan bahwa Allah dan Roh Kudus adalah satu. Petrus mengajar bahwa dusta terhadap Roh Kudus berarti dusta kepada Allah: "Tetapi Petrus berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian hasil dari penjualan tanahmu? Engkau bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah." Kisah Para Rasul 5:3-4.
Ketika kita merenungkan ayat-ayat di atas, kita melihat Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu. Mungkin ilustrasi berikut ini dapat menjelaskan bagaimana seseorang bisa menjadi tiga dan tiga bisa menjadi satu. Bayangkan seorang pria. Adalah sesuatu yang mungkin jika seorang pria bisa menjadi seorang anak, suami dan ayah pada waktu yang sama. Namun dia tetap satu. Pria tersebut dinyatakan (diketahui) dengan tiga cara. Allah adalah satu Allah, namun Dia telah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
Keberadaan Kristus tidak dimulai dari kelahiran-Nya. Dia sudah ada pada masa lampau yang kekal.
Fakta yang menyebutkan bahwa Kristus ada sebelum Dia datang ke dunia dinyatakan dalam Perjanjian Baru. Hanya ada sedikit bagian yang dapat di kutip di sini. Kita mulai dengan Yohanes 1:1-2 "Pada mulanya adalah firman; firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah." Paulus menyatakan dalam Kolose 1:16-17, bahwa segala sesuatu diciptakan oleh-Nya: "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu... Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."
Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia ada sebelum Dia datang ke dunia. Lebih dari sekali Yesus berbicara mengenai keberadaan-Nya pada masa lampau yang kekal. Pada orang-orang Yahudi yang tidak percaya Dia berkata: Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada." Yohanes 8:58. Abraham hidup sekitar 2.000 tahun sebelum Yesus lahir, meskipun demikian, Yesus tetap membuat pernyataan tersebut. Juga, dalam salah satu doa-Nya, Yesus berkata, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" Yohanes 17:5.
Yesus, Anak Allah yang Kekal, datang ke dunia dan mengambil rupa seorang manusia. "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita" Yohanes 1:14. Dua natur Yesus adalah :
YESUS ADALAH MANUSIA SEJATI
Yesus menyebut diri-Nya sendiri seringkali dengan sebutan "Anak Manusia." Seluruh cerita Alkitab menampilkan Dia sebagai manusia. Dia hidup seperti manusia. Tubuh-Nya bertumbuh: "Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Lukas 2:52.
YESUS ADALAH ALLAH YANG SEJATI
Yesus bukan hanya Anak Manusia, Dia juga Anak Allah. Dia sendiri mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah: "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa." Yohanes 14:9b. "Aku dan Bapa adalah satu." Yohanes 10:30.
Yesus bersifat ilahi karena kelahiran-Nya adalah bersifat ilahi. Tidak pernah ada kelahiran bayi seperti bayi Yesus di Betlehem. Matius mengatakan: "Kelahiran Yesus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri." Matius 1:18. Barangsiapa menyangkal kelahiran Yesus dari seorang perawan, dia menyangkal kebenaran Firman Allah.
Kita mengetahui bahwa Yesus adalah bersifat ilahi karena hidup-Nya. Yesus hidup dalam kehidupan yang sempurna. Penulis kitab Ibrani berkata tentang Dia: "...sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" Ibrani 4:15.
Kita mengetahui bahwa Yesus bersifat ilahi karena hal-hal yang diajarkan-Nya. Ketika orang-orang dikirim dari Yerusalem untuk menangkap Yesus dan membawa Dia di hadapan para hakim, mereka kembali tanpa mendapatkan Yesus. Ketika mereka ditanya mengenai kegagalan mereka, mereka menjawab: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu." Yohanes 7:46.
Kita mengetahui bahwa Yesus adalah bersifat ilahi karena kemuliaan kebangkitan-Nya. Paulus menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah merupakan bukti yang nyata dari keilahian-Nya: "tentang anak-Nya yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Dia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita." Roma 1:3-4.
Penyaliban Kristus adalah merupakan kejahatan yang terburuk sepanjang masa. Tetapi, hal ini adalah merupakan pernyataan yang luar biasa akan kasih Allah: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih- Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Roma 5:8.
Kematian Kristus di kayu salib menunjukkan kasih Allah. Yesus tidak disalibkan karena Dia tidak berdaya di tangan musuh-musuh-Nya. "oleh karena Aku memberikan nyawaku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri." Yohanes 10:17-18.
Yesus Kristus mati untuk kita, dan menggantikan tempat kita. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 2Korintus 5:21.
Yesus mati sekali untuk seluruh umat manusia. Tidak akan ada Juruselamat yang lain karena dunia tidak akan perlu Juruselamat yang lain. "Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada jaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban- Nya.... demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang." Ibrani 9:26-28.
Yesus mati di atas kayu salib dan dikuburkan di kuburan milik Yusuf Arimatea. Tetapi Dia tidak mati hari ini! Pada hari yang ke tiga dia bangkit dari kubur dan hidup selamanya. "Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia." Roma 6:9.
Kebangkitan Kristus melengkapi pekerjaan di atas kayu salib. Kristus yang mati tidak bisa menjadi Juruselamat. Kebangkitan-Nya memberikan jaminan bahwa Allah sudah menerima karya-Nya yang dahsyat di atas kayu salib. Paulus mengatakan: "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu." 1Korintus 15:17.
Kebangkitan Kristus memberikan bukti tentang kehidupan di atas kematian. Selama bertahun-tahun seluruh manusia mencoba menemukan bukti yang nyata tentang kekekalan. Paulus berkata, "dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa." 2Timotius 1:10.
Kebangkitan Kristus memberikan janji tentang bagaimana cara orang- orang yang mengikut Kristus nantinya dibangkitkan. "Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya" Filipi 3:20- 21.
Alkitab menyatakan Roh Kudus sebagai suatu pribadi dan bukan hanya sebagai pengaruh atau kuasa atas pekerjaan di dunia. Roh Kudus dinyatakan seperti suatu pribadi yang sedang melakukan pekerjaan. Dia memberi kesaksian, Dia membetulkan, Dia menghibur, Dia mengajar, Dia membimbing, Dia berusaha keras, dan Dia menolong. Kata-kata seperti tersebut di atas hanya dapat digunakan dalam hubungannya dengan suatu pribadi. Sebagai suatu pribadi, Roh Kudus dipengaruhi oleh perbuatan orang lain. Oleh sebab itu, jika orang percaya hidup dalam kebenaran Firman Tuhan maka Roh Kudus aktif berkarya dalam diri orang tersebut, tetapi jikalau tidak maka Roh Kudus berperan pasif, atau biasa disebut "mendukakan Roh Kudus", Efesus 4:30.
Roh Kudus adalah Allah. Ketika menegur Ananias, Petrus berkata: "Mengapa hatimu dikuasai Iblis sehingga kamu mendustai Roh Kudus?" Kisah Para Rasul 5:3. Dikatakan bahwa Roh Kudus ada di mana-mana. Digambarkan memiliki kuasa yang besar dalam 1Korintus 12:11. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Roh Kudus mengerjakan pekerjaan Allah. Dia menginsyafkan akan dosa. Dia membawa kehidupan yang baru ketika Dia masuk ke dalam hati. Dalam Roma 8:11 mengatakan bahwa kebangkitan adalah merupakan karya dari Roh Kudus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus di antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Sebelum dunia diciptakan, Roh Kudus sudah ada.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air" Kejadian 1:1-2."Kita mempunyai catatan tentang kejadian yang besar ini dalam Kisah Para Rasul 2:1-4. "Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah- lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya"
Karya Roh Kudus dalam setiap pribadi adalah sebagai berikut:
Roh Kudus menginsyafkan akan dosa seseorang. Dia menyatakan dosa dan hukuman atas dosa tersebut pada seseorang. Dia membuat seseorang tahu bahwa dia telah bersalah di hadapan Allah.
Roh Kudus memimpin orang yang berdosa pada jalan keselamatan. Ketika seseorang diinsyafkan akan dosanya, dia mungkin akan melakukan satu atau dua hal: dia mungkin mengeraskan hatinya dan menolak Roh Kudus, atau dia mungkin membuka hatinya dengan iman dan mengijinkan Roh Kudus masuk. Ketika seseorang membuka hatinya, maka Roh Kudus akan masuk dan melakukan pekerjaan anugerah yang disebut kelahiran baru.
Roh Kudus menolong orang Kristen untuk bertumbuh dengan kuat dan menjadi seperti Yesus. Dia menolong orang Kristen untuk menjadi semakin kudus. Pertumbuhan ini hanya terjadi jika kita mendengar Roh Kudus dan melakukan apa yang Dia katakan kepada kita untuk melakukannya.
Roh Kudus adalah penolong yang agung bagi hati manusia. Dia tidak pernah berhenti berusaha untuk membimbing dan menghibur.
Roh Kudus menyatakan kebenaran pada akal dan hati orang percaya.
Roh Kudus memberikan jaminan bagi orang-orang Kristen bahwa mereka adalah anak Allah.
Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Roh Kudus tinggal di hati para orang percaya. Tubuh orang percaya disebut bait Roh Kudus. Roh Kudus membangun gereja yang terdiri dari orang-orang percaya. Roh Kudus membimbing gereja untuk melakukan hal-hal yang lebih besar bagi Allah. Yesus berjanji pada para murid bahwa mereka akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas mereka. Tanpa Roh Kudus, gereja merupakan suatu organisasi yang lemah dan tak berdaya.
Roh Kudus bekerja di hati orang yang tidak percaya juga. Dia datang ke dunia untuk menginsyafkan akan dosa. "Akan dosa karena mereka tetap tidak percaya kepadaku" Yohanes 16:9. Roh Kudus menerangkan kepada orang yang tidak percaya akan kenyataan dosa. Dia menunjukkan bahwa dosa yang terbesar dari semuanya adalah dosa karena ketidakpercayaan. Roh Kudus menginsyafkan kebenaran. "Akan kebenaran, karena aku pergi kepada Bapa, dan kamu tidak melihat aku lagi." Yohanes 16:10. Tidak ada seorang pun yang mengakui adanya kebenaran dalam dirinya, karena semua orang telah berbuat dosa.
Roh Kudus memberitahukan seseorang akan penghakiman Allah yang akan datang. "Akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum" Yohanes 6:11. Dosa membawa penghakiman. Hal ini dibuktikan dengan penghakiman yang dijatuhkan atas Setan.
Buah-buah Roh Kudus disebutkan dalam Galatia 5:22-23.
Buah-buah yang pertama nampak dalam kehidupan batin: kasih, sukacita, dan damai sejahtera. Kasih yang dibicarakan di sini bukanlah perasaan nafsu yang sering disebut cinta. Ini adalah sesuatu yang lebih dalam, lebih luas dan lebih tinggi daripada cinta. Ini adalah hal yang mendasar dalam kehidupan, sesuatu yang hanya dapat diberikan oleh Roh Kudus.
Buah-buah yang kedua nampak dalam kehidupan yang bisa dilihat: kesabaran, kebaikan, kemurahan. Kesabaran berarti tetap tenang pada saat mengalami sesuatu yang tidak benar atau ketidakadilan. Ini adalah suatu kemampuan untuk menerima penghinaan tanpa merasa sakit hati, dan tetap menjaga sikap kita ketika ejekan dan fitnah diberikan.
Buah-buah yang ketiga nampak dalam hubungan seseorang dengan dirinya sendiri: kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Kesetiaan berarti ketaatan kepada Allah dan kepada manusia. Kelemahlembutan tidak berarti kelemahan. Tuhan Yesus lemah lembut, tetapi Dia bukanlah seorang yang lemah. Hal yang terakhir adalah penguasaan diri. Merupakan hal yang sulit untuk mengendalikan diri sendiri. Kita harus melawan nafsu dan hal-hal yang jahat dalam sifat alamiah kita. Kita sering kalah. Satu-satunya kuasa yang dapat memberikan kemenangan atas kejahatan adalah Roh Kudus.
DOA
"Bapa, kami sadar bahwa keberadaan-Mu sempurna. Engkau selalu ada bagi kami, manusia yang Kau tebus ini. Engkau memperhatikan, menyelamatkan dan menghibur kami. Kami ingin lebih dekat lagi pada-Mu Tuhan. Amin."