DIK-Pertanyaan 01

Pelajaran 01 | Referensi 01a | Referensi 01b | Referensi 01c

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Penciptaan Alam Semesta
Kode Pelajaran : DIK-T01

Pertanyaan 01 - PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

INSTRUKSI

Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb:

  1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 01 dengan teliti.
  2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
  3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

Selamat mengerjakan!

Perhatian:

Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

Pertanyaan (A):

  1. Kapan dan berapa lamakah Tuhan sudah ada dan akan ada?
  2. Dari manakah orang Kristen dapat mengetahui dengan pasti tentang penciptaan segala sesuatu?
  3. Apakah arti kata "Kejadian"?
  4. Dengan apakah Tuhan mencipta langit dan bumi serta segala isinya?
  5. Bagaimanakah keadaan segala sesuatu sesudah diciptakan oleh Tuhan?
  6. Untuk tujuan apakah Tuhan menciptakan segala sesuatu?
  7. Apakah artinya penyembahan kepada Tuhan?
  8. Apakah yang disebut dengan faham "Deisme"?
  9. Ibrani 1:3 menjelaskan bahwa Kristus menopang segala yang ada dengan firman- Nya yang penuh kuasa. Apakah arti kata "menopang"?
  10. Apakah yang terjadi jika Tuhan menarik diri dan tidak lagi memelihara ciptaan-Nya?

Pertanyaan (B):

  1. Apakah pentingnya meyakini pengajaran bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu?
  2. Bagaimana cara Allah memelihara ciptaan-Nya? Berikan contoh-contohnya.

DIK-Pertanyaan 07

Pelajaran 07 | Referensi 07a | Referensi 07b

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Kelahiran Baru
Kode Pelajaran : DIK-T07

Pertanyaan 07 - KELAHIRAN BARU


INSTRUKSI

Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:

  1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 07 dengan teliti.
  2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
  3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

Selamat mengerjakan!

Perhatian:

Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

Pertanyaan (A):

  1. Apakah "kelahiran baru" itu?
  2. Mengapa kelahiran baru begitu penting bagi manusia?
  3. Apakah maksudnya, "kelahiran baru itu bukan dari darah"?
  4. Apakah maksudnya, "kelahiran baru itu bukan dari keinginan daging"?
  5. Apakah maksudnya, "kelahiran baru itu bukan dari keinginan seorang laki-laki"?
  6. Siapakah yang berperan dalam karya kelahiran baru?
  7. Perpindahan kedudukan seperti apakah yang terjadi ketika kita lahir baru?
  8. Apakah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita agar bisa mengalahkan sifat-sifat lama kita?
  9. Jaminan apakah yang diberikan bagi seseorang yang telah dilahirkan baru?
  10. Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa kita telah dilahirkan baru?

Pertanyaan (B):

  1. Kalau kelahiran baru adalah semata-mata karya Tuhan saja, lalu apa gunanya usaha manusia menginjili orang lain yang belum mengenal Tuhan?
  2. Dapatkah seseorang yang sudah dilahirkan baru tetap memiliki kehidupan rohani yang tidak bertumbuh?

DIK-Pertanyaan 08

Pelajaran 08 | Referensi 08a | Referensi 08b | Referensi 08c

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Di Dalam Kristus
Kode Pelajaran : DIK-T08

Pertanyaan 08 - DI DALAM KRISTUS


INSTRUKSI

Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:

  1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 08 dengan teliti.
  2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
  3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

Selamat mengerjakan!

Perhatian:

Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

Pertanyaan (A):

  1. Apakah artinya "di dalam Kristus"?
  2. Siapakah yang menempatkan kita di dalam Kristus?
  3. Berkat-berkat apakah yang kita dapatkan di dalam Kristus?
  4. Apakah artinya "dibenarkan"?
  5. Bila tidak diperdamaikan dengan Allah, apakah posisi kita di hadapan Allah?
  6. Bagaimanakah Tuhan menyebut nama yang baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya?
  7. Apakah yang kita peroleh setelah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus?
  8. Apakah artinya "kedudukan kita"?
  9. Apakah artinya "keadaan kita"?
  10. Apakah artinya bahwa kita harus "berjalan" dengan iman?

Pertanyaan (B):

  1. Di dalam Kristus, semua dosa kita diampuni dan kita dibenarkan. Tetapi mengapa setiap hari kita masih minta pengampuan untuk dosa- dosa yang kita?
  2. Iman bagaimanakah yang menjadi dasar pembenaran kita dalam Kristus?

DIK-Pelajaran 09

Pertanyaan 09 | Referensi 09a | Referensi 09b | Referensi 09c

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Suatu Hubungan Yang Baru
Kode Pelajaran : DIK-P09

Pelajaran 09 - SUATU HUBUNGAN YANG BARU

Daftar Isi

Ayat Alkitab

Ayat Kunci

  1. Pokok Anggur Dan Ranting-rantingnya Adalah Satu
  2. Ranting itu Berada Pada Pokok Anggur
  3. Pokok Anggur Bersatu Dengan Rantung
  4. Janji Kedatangan Roh Kudus
  5. Kedatangan Roh Kudus
  6. Rahasia Kehidupan Kristen
  7. Apakah Arti Kehidupan Kristen itu?

Doa

TEKS ALKITAB

Yohanes15:1-5

AYAT KUNCI

Yohanes 15:5

Dalam pelajaran yang lalu, kita telah belajar tentang kebenaran yang indah mengenai keberadaan kita DALAM KRISTUS. Kita tidak lagi berada di dalam Adam, melainkah kita sekarang telah berada di dalam Kristus. Karena kita telah berada di dalam Kristus, maka kita memiliki kedudukan yang baru di hadapan Tuhan. Tuhan memandang kita sempurna di dalam Kristus.

Dalam pelajaran ini kita akan belajar lebih banyak tentang apa yang terjadi ketika kita dilahirkan kembali. Kita tidak hanya memiliki kedudukan yang baru di hadapan Tuhan, melainkan kita juga telah memiliki hubungan yang baru dengan Tuhan Yesus Kristus. Hubungan yang baru ini dapat diungkapkan dalam dua kalimat yang sederhana:

  1. Saya berada dalam Kristus.
  2. Kristus berada dalam saya.

Untuk lebih memahami hubungan baru ini antara Diri-Nya sendiri dengan kita sebagai orang percaya, maka Tuhan Yesus menggunakan gambaran yang di ambil dari alam ini. Ia berkata "Aku adalah Pokok Anggur dan kamulah ranting-rantingnya." Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur, dan orang-orang percaya adalah ranting-rantingnya.

Jadi dalam pelajaran ini setiap kali "Pokok Anggur" itu disebutkan, maka hal itu menunjuk kepada Tuhan Yesus; apabila "ranting-ranting" disebutkan, maka hal itu menunjukkan tentang diri kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya.

1. POKOK ANGGUR DAN RANTING-RANTINGNYA ADALAH SATU

Bila kita memperhatikan Pokok Anggur dan ranting-rantingnya, maka yang terlihat adalah kesatuannya. Keduanya terjalin dalam satu kehidupan. Kehidupan yang mengalir melalui pokok anggur juga mengalir kepada ranting-rantingnya. Hal ini mengajarkan kita bahwa kita bersatu dengan Tuhan Yesus. Alkitab mengatakan, "Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." Pada saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, kita telah dipersatukan dengan Dia. Sebagaimana ranting-ranting bersatu dengan pokok anggur, demikian pula kita telah dipersatukan dengan Tuhan Yesus. Kita sekarang adalah satu dengan Dia.

2. RANTING ITU BERADA PADA POKOK ANGGUR

Kalau kita mengamati lebih dalam tentang pokok anggur dan ranting- rantingnya, maka kita juga akan melihat hal yang lain. Kita bisa melihat bahwa ranting itu berada atau telah menyatu dengan pokok anggur. Hal ini mengajar kita bahwa kita berada dan telah menyatu dengan KRISTUS. Kita telah mempelajari kebenaran yang utama - bahwa kita berada dalam Kristus dan persatuan kita dengan Dia adalah persatuan yang hidup. Sebagaimana ranting itu bersatu dengan pokok anggur yang hidup, demikian pula kita telah dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus yang hidup. Kita berada di dalam Kristus. Sebelum kita menjadi anak Tuhan, kita berada di dalam Adam. Kita berhubungan dengan dia. Kita memperoleh kehidupannya, dan kita memiliki sifatnya di dalam kita.

Apa yang terjadi ketika kita diselamatkan? Tuhan mengeluarkan kita dari Adam dan kita dicangkokkan kepada Kristus. Mencangkokkan sebuah ranting berarti mengeluarkan dari pokok anggur yang satu dan mencangkokkannya ke pokok anggur yang lain. Pertama ranting itu dipotong dari pokok anggur yang lama. Kemudian pokok anggur yang baru itu dilukai dengan pisau dan potongan ranting itu ditempelkan dan diikatkan dengan baik ke pokok anggur itu. Tak lama kemudian kehidupan dari pokok anggur yang baru itu mulai mengalir ke ranting yang telah dicangkokkan ke pokok anggur itu. Dan terbentuklah persatuan yang hidup.

Nah, kita bisa melihat betapa indah perkara yang Tuhan telah lakukan bagi kita. Ketika kita dilahirkan kembali, Tuhan telah mengeluarkan kita dari Adam dan Ia mencangkokkan kita kepada Kristus. Alkitab mengatakan,

"Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus........" 1 Korintus 1:30.

Kita sekarang ini telah dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam suatu persatuan yang hidup. Ia adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting yang hidup di dalam Dia. Kita telah memiliki hubungan dengan kehidupan-Nya dan kita juga telah memiliki sifat- sifat-Nya di dalam kita. Alkitab mengatakan, bahwa kita adalah "mengambil bagian dalam kodrat ilahi...." 2 Petrus 1:4

3. POKOK ANGGUR BERSATU DENGAN RANTING

Bukan hanya ranting yang bersatu dengan pokok anggur, melainkan pokok anggur itupun telah bersatu dengan ranting. Setelah ranting dicangkokkan pada pokok anggur, maka kehidupan dari pokok anggur yang baru mulai mengalir melalui rantingnya. Inilah yang membuat ranting itu tetap hidup dan akhirnya mengeluarkan buah.

Hal ini mengajarkan kita bahwa Yesus Kristus berada di dalam kita. Bukan hanya kita yang berada di dalam Kristus, melainkan Kristus juga berada di dalam kita. Kita memiliki kehidupan Kristus yang sejati di dalam kita. Bagaimanakah hal ini bisa terjadi? Melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.

4. JANJI KEDATANGAN ROH KUDUS

Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Ia berjalan dan berbicara dengan murid-murid-Nya. Mereka sungguh menikmati saat-saat mereka yang indah bersama dengan Dia! Namun pada suatu hari, Ia mengatakan sesuatu yang membuat mereka sangat sedih. Ia mengatakan bahwa tak lama lagi Ia akan meninggalkan mereka. Namun Yesus menenangkan mereka dengan menyampaikan perkataan ini,

"Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu; "Yaitu Roh kebenaran....Kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." Yohanes 14:16,17

Tuhan Yesus menyampaikan suatu janji yang indah kepada murid-murid Nya. Ia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus untuk menyertai mereka selama-lamanya. Dan ia tidak hanya akan menyertai mereka, melainkah Ia akan berada di dalam mereka. Kemudian Ia menambahkan perkataan ini: "Aku tidak akan meninggalkan kamu dalam keadaan tidak tenang: Aku akan datang kepadamu." Jadi kita melihat bahwa kedatangan Roh Kudus itu akan menjadi kedatangan Tuhan Yesus sendiri untuk tinggal di dalam mereka.

Dengan perkataan lain Tuhan Yesus berkata, "Aku akan pergi, tetapi Aku akan kembali dan tinggal di dalam kamu melalui Roh Kudus." Perkataan ini sungguh menghibur dan menguatkan para murid-Nya. Kemudian Yesus berkata: "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu." Yohanes 14:20

Tak lama kemudian setelah Yesus mengucapkan perkataan ini, Ia disalibkan dan dikuburkan. Namun pada hari yang ketiga, Ia bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya. Empat puluh hari kemudian Ia terangkat kembali ke Surga ke tempat di mana Ia dipermuliakan. Alkitab mengatakan,

"... dengan membangkitkan Dia (Yesus) dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di Surga. Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang." Efesus 1:20, 21

5. KEDATANGAN ROH KUDUS

Sepuluh hari setelah kenaikan Tuhan Yesus, para murid-Nya berkumpul, berdoa dan berpuasa. Pada hari Pentakosta itu Tuhan Yesus kembali kepada murid-murid-Nya dalam bentuk yang indah dan baru. Ia datang untuk tinggal di dalam mereka.

Mulai sejak itu, setiap kali seseorang dilahirkan kembali, Roh Kristus langsung datang mendiami mereka. Alkitab mengatakan,

"Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak- Nya ke dalam hati kita...." Galatia 4:6

Kristus tinggal di dalam kita melalu Roh-Nya supaya kita dapat benar-benar berkata, "Kristus hidup di dalam saya."

6. RAHASIA KEHIDUPAN KRISTEN

Kita sekarang telah menemukan salah satu rahasia terbesar dalam kehidupan Kristen. Rahasia ini adalah: Kristus hidup di dalam kita!!

Rasul Paulus menyebutnya rahasia yang terbesar. Ia menulis kepada orang-orang Kristen di Kolose perkataan ini,

"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan." Kolose 1:27

7. APAKAH ARTI KEHIDUPAN KRISTEN ITU?

Apakah kehidupan Kristen itu merupakan usaha untuk menjadi baik? Tidak. Apakah hal itu merupakan usaha untuk meniru orang-orang Kristen yang baik? Tidak. Apakah itu merupakan usaha untuk meniru Tuhan Yesus itu sendiri? Tidak, Kehidupan Kristen itu tidaklah demikian.

Kalau begitu, apakah sebenarnya Kehidupan Kristen itu? Kehidupan Kristen itu pada hakekatnya adalah Kristus yang hidup di dalam kita. Rasul Paulus mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus." Ia tidak mengatakan, "Bagiku hidup adalah berusaha menjadi seperti Kristus." Tidak. Paulus mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus." Apakah maksud dari perkataan Paulus ini? Maksudnya adalah, "Bagiku hidup itu adalah memiliki Kehidupan Kristus di dalam aku."

Jadi, bagaimanakah kita menjalani Kehidupan Kristen itu? Kita menjalaninya dengan mempercayai Tuhan Yesus yang hidup di dalam kita. Daripada kita coba berusaha menjalani kehidupan Kristen dengan segala usaha kita, marilah kita membiarkan Yesus itu hidup melalui kita. Kehidupan-Nya selalu menyenangkan Bapa. Ia berkata:

"Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Yohanes 8:29.

Tuhan Yesus itu tidak pernah berubah. Kepribadian-Nya tidak berubah sejak dahulu hingga sekarang. Ia ingin hidup melalui kita. Ia akan melakukannya pada saat kita percaya kepada-Nya. Mari kita mendengarkan sekali lagi perkataan Tuhan Yesus yang indah ini, "Aku adalah Pokok anggur, kamu adalah ranting-rantingnya." Kita tidak harus mencoba menjadi ranting-ranting, karena kita adalah ranting- ranting itu. Kita telah dipersatukan dengan Dia di dalam suatu persatuan yang hidup selama-lamanya.

Ketika kita menjalani kehidupan kita setiap hari, kita harus berpegang kepada kenyataan bahwa kita telah dipersatukan dengan Kristus. Ingatlah, iman terhadap kedudukan di dalam Dia menjadi nyata di dalam kehidupan kita.

Apakah artinya? Artinya adalah bahwa ketika kita mempercayai dan berpegang kepada kenyataan bahwa kita berada di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, maka kita menerima kekuatan untuk hidup sebagai anak Tuhan.


Akhir Pelajaran (DIK-P09)


DOA

"Tuhan Yesus, saya adalah ranting di dalam-Mu. Saya berterima kasih kepada-Mu karena saya telah berada di dalam Engkau dan Engkau berada di dalam saya. Saya tidak akan coba berusaha lagi untuk hidup sama seperti seharunya orang Kristen hidup, melainkan saya akan mempercayai Engkau untuk hidup di dalam saya setiap hari." Amin

[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

DIK-Pertanyaan 02

Pelajaran 02 | Referensi 02a | Referensi 02b | Referensi 02c

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Penciptaan Manusia
Kode Pelajaran : DIK-T02

Pertanyaan 02 - PENCIPTAAN MANUSIA


INSTRUKSI

Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:

  1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 02 dengan teliti.
  2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
  3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

Selamat mengerjakan!

Perhatian:

Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

Pertanyaan (A):

  1. Menurut Alkitab, siapakah yang menciptakan manusia?
  2. Apakah artinya, "manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah"?
  3. Bagaimanakah manusia pertama diciptakan?
  4. Sebutkan tiga teori pembagian natur manusia dalam teologia.
  5. Teori apakah yang mengatakan bahwa ketika Allah menciptakan manusia, Allah memberikan tiga unsur utama di dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh?
  6. Apakah dasar ayat yang dipakai oleh Teori Dikotomi dalam membagi manusia menjadi 2 bagian?
  7. Mengapa teori Monokotomi menganggap bahwa manusia merupakan pribadi yang utuh?
  8. Bagaimanakah kondisi Adam pada waktu diciptakan?
  9. Mengapa manusia disebut sempurna?
  10. Untuk tujuan apakah manusia diciptakan Tuhan?

Pertanyaan (B):

  1. Apakah pandangan tentang asal usul manusia menurut teori Evolusi (Darwin) bertentangan dengan ajaran Alkitab? Mengapa?
  2. Apakah yang menyebabkan perbedaan pendapat dari teori-teori tentang natur manusia?

DIK-Pelajaran 10

Pertanyaan 10 | Referensi 10a | Referensi 10b | Referensi 10c

Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging
Kode Pelajaran : DIK-P10

Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING

Daftar Isi

Ayat Kunci

  1. Apa "Keinginan Daging" Itu?
  2. Dari Manakah Datangnya Keinginan Daging itu?
  3. Apa yang Terjadi Ketika Keinginan Daging Berkuasa?
  4. Bagaimana Tindakan Tuhan Terhadap Keinginan Daging ini?
    1. Tuhan Menyalibkan Kita Bersama Kristus.
    2. Tuhan Memberi Kuasa Yang Baru Kepada Kita, yaitu Roh Kudus.
      1. Siapakah Roh Kudus itu?
      2. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus?
  • Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging ?
    1. Pikiran
    2. Berserah
    3. Percaya
  • Doa

    TEKS ALKITAB

    Galatia 5:16-25, Roma 7:15 - 8:13

    AYAT KUNCI

    Galatia 5:16

    Setiap orang Kristen menghadapi dua kuasa atau kekuatan yang berlawanan di dalam dirinya yaitu keinginan daging dan keinginan Roh. Roh Kudus ingin kita melakukan kehendak Tuhan tetapi keinginan daging ingin kita melakukan kehendak kita sendiri. Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa sifat lama mereka telah dimusnahkan atau disingkirkan ketika mereka dilahirkan baru/diselamatkan. Namun sebenarnya tidaklah demikian keadaannya. Tuhan tidak memusnahkan atau menyingkirkan sifat lama kita yang berdosa ketika Ia menyelamatkan kita. Sebaliknya, Ia memberikan Roh-Nya untuk menakhlukkannya. Selama kita hidup di dunia ini, kita tetap akan memiliki keinginan daging dan keinginan daging ini akan selalu berlawanan dengan keinginan Roh Tuhan yang tinggal di dalam diri kita. Galatia 5:17 berkata:

    "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ...."

    Ketika kita dilahirkan baru, suatu perkara yang indah terjadi. Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita. Dengan demikian setiap orang Kristen memiliki "daging" dan "Roh", sedangkan orang yang belum diselamatkan hanya memiliki satu sifat saja yaitu sifat "daging".

    Dalam pelajaran ini, kita akan menyelidiki musuh yang ada di dalam kita yaitu keinginan daging. Kita akan melihat dari manakah asalnya, apa yang terjadi ketika keinginan daging itu menguasai kita dan bagaimana kita dapat beroleh kemenangan atasnya.

    1. APA "KEINGINAN DAGING" ITU?

    Keinginan daging adalah sifat manusia yang hidup tanpa Tuhan. Hal itu menggambarkan keadaan manusia di luar Tuhan. Di dalam Alkitab, Tuhan mengatakan banyak perkara mengenai kedagingan dan tidak ada satupun yang baik yang dijelaskan tentang sifat itu! Di bawah ini ada lima ciri tentang sifat kedagingan itu:

    1. Keinginan daging itu adalah sangat berdosa.
    2. Keinginan daging itu tidak mau mentaati Tuhan.
    3. Keinginan daging itu tidak dapat mengenal Tuhan.
    4. Keinginan daging itu tidak dapat menyenangkan Tuhan.
    5. Keinginan daging itu tidak dapat diubah menjadi baik.

    Contoh dari bentuk perwujudan keinginan daging itu ialah kehendak diri sendiri yang membuat kita selalu ingin menuruti kehendak kita sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh. Walaupun kita telah berusaha menyingkirkan semua itu dari hati kita dan menjadikan Kristus sebagai Raja kita, namun kita masih selalu digoda oleh mereka.

    2. DARI MANAKAH DATANGNYA KEINGINAN DAGING ITU?

    Keinginan daging kita datang dari Adam. Tuhan ingin agar Adam dikuasai atau diperintah oleh Roh-Nya. Namun Adam tidak mentaati Tuhan. Ketika ia melanggar perintah-Nya, ia mengalami kematian secara rohani. Ia telah terpisah dari Roh Tuhan. Jiwa dan tubuh Adam telah menjadi berdosa. Adam yang seharusnya dikendalikan oleh Roh Tuhan, kini telah dikendalikan oleh jiwa dan tubuhnya yang berdosa yang disebut oleh Alkitab sebagai "keinginan daging.". Oleh karena Adam adalah kepala bagi semua umat manusia maka ia telah mewariskan sifat yang telah berdosa ini kepada seluruh umat manusia.

    3. APA YANG TERJADI KETIKA KEINGINAN DAGING BERKUASA?

    Tahukah Anda apa yang akan terjadi ketika keinginan daging menguasai manusia? Tubuhnya akan menjadi seperti "pabrik dosa." Setiap orang tahu apa yang disebut "pabrik." Pabrik adalah gedung yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu.

    Ketika dosa menguasai manusia, maka tubuhnya menjadi seperti "pabrik dosa." Tuhan Yesus sendiri menyatakan tentang hal-hal yang diproduksi oleh pabrik ini. Ia berkata, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:21-23).

    4. BAGAIMANA TINDAKAN TUHAN TERHADAP KEINGINAN DAGING INI?

    Kita telah mempelajari bahwa keinginan daging itu tidak dimusnahkan atau disingkirkan ketika kita diselamatkan. Keadaan daging itu tetap berdosa sebagaimana keadaannya sebelum kita diselamatkan. Sifat itu tidak akan dapat diubah menjadi sesuatu yang baik. Apakah yang Tuhan lakukan?

    1. Tuhan menyalibkan kita bersama Kristus

      Mengapa Ia menyalibkan kita bersama dengan Kristus? Jawabnya adalah supaya KITA TIDAK LAGI DIKUASAI OLEH KEINGINAN DAGING. Roma 6:6 menyatakan: "Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Kristus supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."

      Tuhan telah menghukum dosa di dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita tetapi ia tidak lagi berhak menguasai atau memerintah di dalam hidup kita. Kuasanya atas kita telah dipatahkan. Kita mungkin masih akan berbuat dosa lagi namun kita tidak harus melakukannya. Kita dapat berkata "Tidak" kepada keinginan daging. Alkitab mengatakan,

      "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging." Roma 8:12

      "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." Roma 6:12

    2. Tuhan memberi Kuasa yang Baru kepada kita, yaitu Roh Kudus

      Tuhan bukan saja menghukum daging itu di kayu salib melainkan Ia juga melakukan sesuatu yang lain. Ia memberikan kita kuasa yang baru yaitu Roh Kudus. Alkitab mengatakan:

      "Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak- Nya ke dalam hati kita...." Galatia 4:6

    1. Siapakah Roh Kudus itu?

      Roh Kudus itu adalah Tuhan. Ia bukanlah sekedar pengaruh atau kuasa untuk kebaikan. Ia adalah Pribadi yang hidup. Jangan sekali-kali kita mengartikan Roh Kudus itu hanya sebagai alat atau benda. Roh Kudus adalah Pribadi yang hidup dan Ia adalah Tuhan. Kita perlu selalu ingat akan kebenaran ini yaitu, "Roh Tuhan yang tinggal di dalam saya adalah Pribadi yang hidup. Ia adalah Tuhan yang diam di dalam hati saya." Roh Kudus adalah Karunia Tuhan kepada setiap anak-Nya atau orang percaya. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam dia. Sekali Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam hati kita, Ia tidak akan meninggalkan kita lagi. Tuhan Yesus berkata:

      "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran." Yohanes 14:16-17

    2. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus?

      Ada dua hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita:

      1. Roh Kudus berperang melawan keinginan daging.
      2. Roh Kudus memproduksikan kehidupan Kristus di dalam kita.

      Marilah kita melihat lebih lanjut mengenai kedua pekerjaan Roh Kudus ini:

      1. Roh Kudus berperang melawan keinginan daging. Kuasa daging di dalam diri kita itu sangatlah kuat. Terkadang keinginan daging ini sedemikian kuat sehingga ia sering mengalahkan kehendak kita. Kita melakukan sesuatu yang sebenarnya kita tidak ingin lakukan. Bahkan Rasul Paulus sendiri tidak dapat melawan keinginan daging ini dengan kekuatannya sendiri. Ia berkata,

        "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." Roma 7:19

        Meskipun demikian, Tuhan tidak membiarkan kita menaklukkan keinginan daging ini dengan kekuatan kita sendiri. Ia telah memberi kepada kita suatu kuasa yang baru yaitu Roh Kudus yang akan berperang melawan sifat kedagingan itu bagi kita. Ia membenci dosa. Ia melawan setiap dosa di dalam kehidupan kita. Daging selalu ingin agar kita berdosa tetapi Roh Kudus berperang melawan dosa itu. Alkitab mengatakan,

        "Sebab keinginan daging berlawanan (berperang) dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ......" (Galatia 5:17).

        Yang manakah lebih berkuasa - sifat kedagingan itu atau Roh? Pasti Roh. Namun Roh Kudus itu tidak akan melepaskan kita kalau kita sendiri tidak ingin dan rela untuk dilepaskan. Kita harus MEMILIH untuk dilepaskan dari perbuatan daging itu.

        Sebagai contoh, andai kata kita memiliki sifat pemarah. Ini jelas adalah perbuatan daging. Apakah kita membiarkan sifat itu terus menguasai kita atau memilih untuk dibebaskan darinya. Tuhan mengatakan bahwa keinginan daging tidak boleh menguasai kita. Sebaliknya keinginan daging itu perlu dimatikan. Apakah kita setuju dengan Tuhan mengenai hal ini? Apakah kita akan memilih untuk dilepaskan dari perbuatan daging ini? Jika demikian sebagaimana kita percaya dan berpegang kepada perihal kematian kita bersama Kristus, maka kita patut memohon agar Roh Kudus mematikan keinginan daging itu dan percaya bahwa Ia dapat melakukannya. Alkitab mengatakan:

        ".......jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." Roma 8:13

      2. Roh Kudus memproduksikan Kehidupan Kristus di dalam kita. Roh Kudus bukan saja berperang melawan keinginan daging tetapi juga melakukan perkara yang lain. Ia menghasilkan kehidupan Kristus di dalam kita. Tuhan Yesus berkata: "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya daripada-Ku." (Yohanes 16:14). Kristus adalah kudus, lemah lembut, pengasih, suci, benar, baik hati, sabar, murah hati, setia. Roh Kudus membantu mewujudkan secara nyata sifat-sifat Kristus ini di dalam kehidupan kita. Roh Kudus menjadikan sifat- sifat dalam kehidupan Kristus ini menjadi bagian dari kehidupan kita juga. "Buah Roh" itu pada hakekatnya adalah kehidupan Kristus di dalam kita. Alkitab menyatakan kita bagaimana kehidupan itu dinyatakan:

        "Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri....." (Galatia 5:22, 23).

      5. BAGAIMANA KITA DAPAT MENGALAHKAN KEINGINAN DAGING?

      Sebagai orang Kristen, ada dua kuasa yang bekerja di dalam kita, sehingga kita pun akan menghadapi dua jalan pula. Kita dapat berjalan di dalam daging atau di dalam Roh.

      Hidup atau berjalan di dalam daging berarti dikuasai oleh keinginan daging sedangkan berjalan di dalam Roh berarti dikuasai oleh Roh. Kita telah melihat apa yang terjadi bila kedagingan menguasai manusia. Dosa-dosa yang dahsyat yang diakibatkan oleh keinginan daging ini terjadi di dalam kehidupan setiap orang yang belum diselamatkan. Hal yang sama pula dapat terjadi di dalam kehidupan orang Kristen. Tak ada seorang Kristen yang kebal terhadap dosa kedagingan ini. Karena itu Alkitab menasihatkan kepada kita:

      "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12).

      Untuk terhindar dari menuruti atau memenuhi hawa nafsu daging, maka kita harus hidup atau berjalan di dalam roh. Artinya, kita harus senantiasa dikuasai oleh Roh Kudus. Rasul Paulus menulis,

      "Maksudku ialah: Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Bagaimanakah kita dapat berjalan di dalam Roh? Untuk dapat hidup atau berjalan di dalam Roh, maka ada tiga perkara yang perlu dilakukan.

      1. Kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh.
      2. Kita harus berserah kepada Roh.
      3. Kita harus percaya kepada Roh. Mari kita menyelidiki mengenai ketiga perkara ini:

        1. Pikiran

          Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh. Kita harus memuliakan kegiatan setiap hari dengan mengadakan saat teduh bersama Tuhan dengan membaca Firman-Nya dan berbicara dengan Dia di dalam doa. Setiap hari, kita patut memusatkan pikiran kita kepada Kristus dan Firman-Nya. Pada saat pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara yang dari Roh, maka kita akan menyadari pimpinan Roh Kudus itu di dalam kehidupan kita. Sebaliknya apabila pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara daging, maka hal itu akan memimpin kita kepada perbuatan dosa dan akhirnya mengakibatkan pemisahan dari Tuhan yaitu kematian. Alkitab mengatakan,

          "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal daripada Roh itu." Galatia 6:8

          Perkara-perkara apakah yang memenuhi pikiran kita selama ini? Untuk perkara apakah kita menghabiskan waktu dan uang kita? Apakah perkara yang berasal dari Roh atau daging?

        2. Berserah

          Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus berserah kepada-Nya. Perkataan "berserah" berarti memberi diri kepada "Tuhan". Kita harus berkata "Ya" kepada Roh dan "Tidak" kepada daging. Jangan sekali-kali kita menyerah kepada daging. Daging itu perlu dimatikan. Alkitab mengatakan,

          "Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).

        3. Percaya

          Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita perlu percaya kepada-Nya. Kita tidak dapat mengalahkan daging itu dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kuduslah yang akan mengalahkan keinginan daging itu dan Ia dapat melakukannya bila kita mempercayai-Nya. Bila kita bergantung penuh kepada-Nya, maka Ia akan memproduksikan kehidupan Kristus di dalam kita dan kehidupan Kristus itu akan mengalahkan keinginan daging.


      Akhir Pelajaran (DIK-P10)


      DOA

      "Ya Tuhan Yesus, saya berterima kasih untuk Roh Kudus yang sekarang tinggal di dalam saya. Biarlah saya selalu sadar akan kehadiran-Mu. Biarlah saya percaya dan mentaati-Mu setiap saat agar saya tidak menuruti keinginan hawa nafsu daging saya." Amin

      [Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

    DIK-Pertanyaan 03

    Pelajaran 03 | Referensi 03a | Referensi 03b | Referensi 03c

    Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
    Nama Pelajaran : Setan
    Kode Pelajaran : DIK-T03

    Pertanyaan 03 - SETAN


    INSTRUKSI

    Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb:

    1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 03 dengan teliti.
    2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
    3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

    Selamat mengerjakan!

    Perhatian:

    Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

    Pertanyaan (A):

    1. Siapakah makhluk ciptaan Tuhan yang pertama kali memberontak melawan Tuhan?
    2. Mengapa malaikat tidak boleh disembah?
    3. Mengapa Lucifer dicampakkan dari kedudukannya?
    4. Apakah arti nama Setan?
    5. Siapakah yang disebut sebagai "malaikat-malaikat yang telah jatuh"?
    6. Selain malaikat-malaikat yang telah jatuh, siapa lagi yang disebut sebagai pengikut Setan?
    7. Apakah nama 2 kerajaan yang saling bertentangan di dunia ini?
    8. Apakah yang dilakukan Setan terhadap Firman Tuhan untuk menghancurkan manusia?
    9. Bagaimanakah akhir hidup Setan dan pengikut-pengikutnya?
    10. Bagaimanakah cara kita agar terhindar dari segala tipu daya Setan?

    Pertanyaan (B):

    1. Mengapa Tuhan mengijinkan Lucifer memberontak kepada Tuhan? Apakah berarti Tuhan tidak berkuasa atas Lucifer?
    2. Apakah Setan memiliki kuasa? Sampai dimanakah kuasa Setan? Bagaimana kita mengalahkan Setan?

    DIK-Pertanyaan 04

    Pelajaran 04 | Referensi 04a | Referensi 04b | Referensi 04c

    Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
    Nama Pelajaran : Kejatuhan Manusia
    Kode Pelajaran : DIK-T04

    Pertanyaan 04 - KEJATUHAN MANUSIA


    INSTRUKSI

    Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:

    1. Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 04 dengan teliti.
    2. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.
    3. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:

    Selamat mengerjakan!

    Perhatian:

    Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentuk attachment ke:

    Pertanyaan (A):

    1. Mengapa Adam dapat berbuat dosa?
    2. Mengapa Hawa bisa tertipu oleh Setan?
    3. Dengan cara apakah Setan membuat Adam juga jatuh dalam dosa?
    4. Apakah sebenarnya dosa yang dilakukan Adam?
    5. Apakah yang dimaksud dengan kematian rohani?
    6. Bagaimana perasaan Adam dan Hawa setelah mereka jatuh dalam dosa?
    7. Janji apakah yang Tuhan berikan kepada manusia supaya manusia bisa kembali kepada Allah?
    8. Melalui siapakah janji keselamatan itu akan digenapi?
    9. Pelajaran apakah yang ingin Tuhan sampaikan pada manusia saat Ia menyembelih binatang yang tidak bersalah dan mengambil kulitnya untuk membuatkan pakaian bagi mereka?
    10. Mengapa Tuhan mau menerima korban persembahan binatang sebagai penebusan dosa pada masa Perjanjian Lama?

    Pertanyaan (B):

    1. Mengapa Tuhan memberikan "kehendak bebas" kepada manusia?
    2. Bagaimanakah dosa menyebar ke seluruh umat manusia?

    GSM-Referensi 05a

    Pelajaran 05 | Pertanyaan 05 | Referensi 05b

    Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu (GSM)
    Nama Pelajaran : Teknik Memimpin Kebaktian Sekolah Minggu
    Kode Pelajaran : GSM-R05a

    Referensi GSM-R05a diambil dari:

    Nama situs : http://www.sabda.org
    Alamat URL : http://www.sabda.org/pepak/23/aug/2001/

    REFERENSI PELAJARAN 05a - TEKNIK MEMIMPIN KEBAKTIAN SM

    MUSIK DAN PUJIAN DI SEKOLAH MINGGU

    Musik dan pujian yang mengarah kepada Tuhan dapat membawa perubahan dalam diri seseorang. Musik dan pujian tsb. jika tepat dibawakan juga akan sanggup memenuhi hati yang mendengar dengan kedamaian, kegembiraan, semangat, dan sukacita yang melimpah. Demikian pula musik dan pujian yang benar dapat membuat suasana Sekolah Minggu menjadi lebih hidup untuk siap menghadap hadirat Tuhan.

    Dalam situasi dan kondisi yang terbatas, dimana penggunaan alat musik tidak memungkinkan, pujian masih tetap memegang peran yang sangat penting dalam susunan acara kebaktian anak. Pujian bukan sekedar "acara pembukaan" melainkan salah satu bagian penting dalam susunan / liturgi sebuah kebaktian karena pujian adalah untuk mempersiapkan jemaat memuliakan Tuhan. Tapi hal yang lebih penting dari semuanya adalah bahwa pujian ditujukan kepada Tuhan dan Tuhan berkenan atas pujian dari manusia. Ulasan di bawah ini akan memaparkan arti penting Musik dan Pujian di Sekolah Minggu.

    A. Latar Belakang Alkitab

    Apa kata Firman Tuhan mengenai musik dan pujian? Firman Tuhan mengungkapkan banyak hal mengenai musik dan pujian. Tuhan sendirilah yang menaruh pujian pada setiap mulut manusia, ciptaan-Nya yang tertinggi. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam Mazmur 40:4, yang berbunyi, "Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku, untuk memuji Allah kita." Tuhan juga menaruh pujian dalam mulut bayi-bayi dan anak-anak menyusu (lihat Matius 21:17 dan Mazmur 8:3). Tuhan juga menaruh pujian pada semua ciptaan-Nya, baik itu malaikat, matahari, bulan, bintang, air, api, hujan, binatang, buah-buahan dan sebagainya (lihat Mazmur 148). Tuhan berkenan pada pujian dan nyanyian setiap umat-Nya, bahkan Dia bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya (lihat Mazmur 22:4).

    Puji-pujian dalam Alkitab dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan menyanyi, mengangkat tangan, bertepuk tangan, bersorak-sorai, menari, maupun dengan memainkan alat musik.

    Mari kita perhatikan beberapa ayat berikut ini:

    1. Menyanyi
      "Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi- Nya." (Mazmur 30:5)

    2. Mengangkat Tangan
      "Angkatlah tanganmu ke tempat Kudus dan pujilah Tuhan.(Mazmur 134:2)

    3. Bertepuk Tangan
      "Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai." (Mazmur 47:2)

    4. Bersorak-sorak
      "Biarkanlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat Aku dibenarkan." (Mazmur 35:27)

    5. Menari
      "Biarkanlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi." (Mazmur 149:3).

    6. Memainkan Alat Musik
      "Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan permainan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!" (Mazmur 150:3-5)

    Masih ada banyak ayat lain yang mengungkapkan betapa Tuhan berkenan pada puji-pujian setiap umat-Nya. Banyak tokoh yang dicatat dalam Alkitab dikisahkan senang memuji-muji Tuhan, seperti: Miryam, Daud, Salomo, Habakuk, Debora, Barak, Nehemia, Yesaya, Ezra dansebagainya.

    B. Tujuan Musik dan Pujian di Sekolah Minggu

    Musik dan pujian di Sekolah Minggu tidak hanya sekedar membuat suasana Sekolah Minggu lebih semarak. Namun lebih dari itu, musik dan pujian memiliki tujuan khusus yang lebih dalam dan penting.

    Adapun tujuan musik dan pujian di Sekolah Minggu adalah:

    1. Mengajak Anak Memuji dan Menyembah Tuhan
      Tuhan mau segala yang bernafas memuji Dia (lihat Mazmur 148 dan Mazmur 150), setiap mulut mengakui Dia adalah Tuhan (lihat Roma 10:9), dan setiap lutut bertekuk menyembah Tuhan (lihat Yesaya 45:23 dan Roma 14:11).

    2. Membantu Mengajarkan Kebenaran Alkitab pada Anak-anak
      Bagi anak-anak, pujian/lagu/nyanyian lebih mudah diingat daripada sebuah ayat hafalan yang panjang, sebuah perikop dalam Alkitab, atau sebuah konsep kebenaran Alkitab. Sehingga seringkali kebenaran Alkitab dapat lebih efektif bila disampaikan melalui nyanyian. Misalnya lagu: "Demikian Allah Mengasihi Dunia" (Yohanes 3:16),
      "Orang Pandai dan Orang Bodoh" (Matius 7:24-27), dan
      "Yesus Sayang Padaku",
      "Alkitab Mengajarku", dst.
      (Untuk mengajarkan bahwa Tuhan mengasihi kita).

    3. Membangun Suasana Ibadah yang Hidup dan Terarah, khususnya Penyembahan Kepada Tuhan
      Hadirnya musik dan pujian dapat membawa perubahan suasana hati anak-anak yang mengikutinya. Lagu yang riang gembira mengenai alam ciptaan Tuhan akan membawa anak menyadari kuasa dan pemeliharaan Tuhan atas seisi dunia, lagu yang lembut mengenai Kasih Tuhan akan membawa anak menyadari pengorbanan Kristus bagi jiwa mereka, dsb.

    4. Membina Persekutuan yang Penuh Kasih
      Ibadah memiliki dua aspek penting, pertama, persekutuan dengan Tuhan (hubungan vertikal), kedua persekutuan dengan sesama orang percaya (hubungan horisontal). Dengan musik dan pujian, anak-anak dapat dikondisikan untuk saling berinteraksi, baik dengan sesama anak-anak SM maupun dengan guru SM. Misalnya: menyanyikan lagu sambil berjabat tangan, melakukan gerakan secara berpasangan, menyanyi bersahutan, dsb.

    C. Fungsi Musik dan Pujian di Sekolah Minggu

    Hadirnya musik dan pujian di kelas Sekolah Minggu membawa beragam manfaat praktis bagi guru SM dalam menyusun acara ibadah yang baik, antara lain:

    1. Sebagai Waktu Persiapan
      Sebelum anak-anak masuk ke dalam kelas atau sewaktu anak masih sibuk dengan berbagai urusannya sendiri, musik dan lagu pujian bisa digunakan sebagai "tanda" bahwa kelas akan segera dimulai. Jadi, setiap mendengar lagu pembukaan tersebut anak-anak dapat dipersiapkan hati, jiwa, dan pikirannya untuk mengikuti acara kebaktian. Demikian pula musik dan pujian dapat membantu memusatkan perhatian anak-anak untuk mendengarkan Firman-Nya.
    2. Alat Bantu Mengajar
      Musik dan pujian dapat membantu anak-anak memahami kebenaran Alkitab yang diajarkan guru SM. Sebaliknya, melalui lagu pujian yang dinyanyikan, guru juga dapat membahas kebenaran Alkitab yang terdapat dalam syair lagunya.

    3. Sebagai Penyembahan
      Musik dan pujian yang lembut dapat mempersiapkan suasana hati, jiwa, pikiran dan perasaan anak untuk masuk hadirat Allah, untuk menyembah dan memuliakan Allah. Musik dan pujian juga dapat membawa anak pada suasana khidmat, sehingga anak dapat menaruh segala rasa hormat, pujian dan syukur kepada Allah.

    4. Sebagai Ungkapan Perasaan
      Musik dan pujian dapat membantu seseorang dalam mengungkapkan perasaan terdalamnya pada Tuhan, betapa dia mengasihi Allah, berterima kasih, bersyukur akan kasih Allah, menyesali dosanya, dan memohon ampun pada Allah.

    5. Sebagai Pemersatu
      Musik dan pujian dapat berfungsi sebagai alat pemersatu diantara anak-anak Sekolah Minggu dan guru Sekolah Minggu, sehingga tercipta suasana persekutuan, persahabatan dan persaudaraan yang indah di dalam Tuhan. Dan setiap anak merasa bahwa mereka adalah satu keluarga.

    Dengan demikan, tentunya guru Sekolah Minggu perlu melakukan persiapan khusus untuk memilih dan menentukan lagu yang cocok serta merancangnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Lagu disesuaikan dengan tema kebaktian agar sejalan dengan Firman Tuhan yang disampaikan hari itu, sehingga seluruh rangkaian acara kebaktian Sekolah Minggu dapat berlangsung dengan baik dan terarah. Mengenai perencanaan, persiapan dan pemilihan lagu menurut fungsinya akan kita bahas secara lebih mendalam pada edisi berikut.

    Taxonomy upgrade extras: 

    GSM-Referensi 05b

    Pelajaran 05 | Pertanyaan 05 | Referensi 05a |

    Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu (GSM)
    Nama Pelajaran : Teknik Memimpin Kebaktian Sekolah Minggu
    Kode Pelajaran : GSM-R05b

    Referensi GSM-R05b diambil dari:

    Judul Buku : Pembaruan Mengajar
    Judul Artikel : Selayang Pandang Tentang Teknik Bercerita
    Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
    Halaman : 92 - 94

    REFERENSI PELAJARAN 05b - TEKNIK MEMIMPIN KEBAKTIAN SM

    SELAYANG PANDANG TENTANG TEKNIK BERCERITA

    Bercerita merupakan metode mengajar yang paling sering dipakai oleh guru-guru Sekolah Minggu dalam proses mengajar. Tuhan Yesus juga sering memakai metode bercerita untuk mengajarkan kebenaran. Sepanjang sejarah, banyak guru besar memakai metode bercerita, untuk menyampaikan pesan-pesan dan pembicaraan mereka yang penting kepada para pendengarnya. Pasal ini akan mengetengahkan secara ringkas hal- hal penting yang harus diperhatikan para pembawa cerita, dan menganalisis teknik-teknik dasar bercerita. Semoga pasal ini dapat menolong para guru menggunakan teknik bercerita dengan lebih efisien.

    ORANG YANG BERCERITA

    1. Cara berpakaian: harus rapi, bersih, anggun, leluasa, wajar, dan sesuai dengan keadaan/situasi.
    2. Sikap: sikap yang baik adalah mengendalikan tubuh dengan wajar, misalnya mimik, nafas dan lain-lain harus santai, jangan tegang. Usahakan penampilan yang sopan dan leluasa.
    3. Gerak-gerik: segalanya harus wajar, hindari gerak-gerik yang berlebihan. Jangan selalu mengulang gerakan yang sama. Jangan menjadi terkenal karena suatu gerakan yang aneh. Tenang dan jangan tergesa-gesa.
    4. Pandangan mata: harus memperhatikan semua murid, juga reaksi mereka. Jangan hanya menatap pada satu arah yang sama saja.
    5. Suara: jangan terlalu diperhatikan, tapi juga jangan melalaikan penggunaan suara. Pada waktu berbicara, longgarkanlah bagian tenggorokan, tarik nafas yang dalam, kemudian kumpulkanlah suara. Karena hanya dengan berbuat demikian, barulah dapat diperoleh hasil yang paling ideal.
    6. Nada suara: perhatikan saat kapan nada suara harus tinggi, rendah, besar, kecil, cepat, lambat, berubah, berhenti dan sebagainya. Adakalanya perlu memakai suara tiruan.
    7. Ekspresi: harus dapat mengekspresikan perasaan suka, marah, sedih, gembira, takut, murung, dan lain-lain yang terdapat dalam cerita.
    8. Penggunaan istilah: pilihlah penggunaan istilah yang sesuai dengan usia murid, supaya mereka dapat mengerti isi pelajaran. Boleh menggunakan banyak bentuk dialog langsung, dan usahakan sedikit mungkin pemakaian orang ketiga atau pernyataan yang tidak langsung.

    KESELURUHAN CERITA

    1. Pendahuluan: harus menarik, jangan selalu mengulang ucapan yang sama: "Hari ini cerita yang akan Bapak sampaikan adalah ...", "Apakah kalian suka mendengar cerita", "Dahulu, dahulu kala". Pilihlah pendahuluan dengan cermat, carilah yang baru, menyenangkan dan menarik. Jangan terlalu cepat membocorkan isi atau akhir cerita.
    2. Penyampaian cerita: harus jelas, terinci dan cukup menawan hati. Isi cerita adalah bagian yang penting, baik sikap maupun gerak- gerik jangan terlalu dibuat-buat, agar murid jangan hanya terpaku pada gerak-gerik kita dan melalaikan isi cerita itu sendiri.
    3. Perubahan: harus ada perubahan yang tidak diduga-duga, jangan selalu menyampaikan dengan cara yang datar dam tak ada, liku- likunya.

    4. Klimaks: Sebaiknya akhirilah cerita pada klimaksnya. Bila tidak, bukan saja akan menjemukan, tetapi juga membuat pendengar letih.
    5. isipan: jangan menyisipkan ajaran moral di tengah-tengah cerita. Sebenarnya tokoh dalam cerita itu sendiri, sudah cukup menjadi contoh yang dapat diteladani oleh murid, atau menjadi peringatan bagi mereka. Bila disisipkan ajaran yang membosankan, cerita itu akan kehilangan daya tariknya.
    6. Kesimpulan: cerita harus diakhiri dengan seru dan penuh kekuatan. Berikan kesan yang mendalam pada murid, jangan mengulang ucapan yang sama, atau mendadak berubah jadi datar dan membosankan: "Sampai di sini cerita hari ini! Maka ... demikian ...begin ..."

    PADA SAAT BERCERITA

    1. Usahakan untuk memegang Alkitab di tangan: materi bacaan berupa buku-buku dongeng, mitos, novel, dan cerita-cerita fiktif lainnya telah membanjiri toko-toko buku. Untuk menghindari anak-anak yang masih kecil menganggap mujizat sebagai cerita fiktif, guru harus memegang Alkitab pada saat bercerita. Dengan demikian anak-anak akan mengerti bahwa Alkitab adalah firman Allah dan cerita-cerita yang terdapat dalamnya adalah cerita nyata.
    2. arus sungguh-sungguh dan bersemangat: menyampaikan cerita Alkitab harus penuh semangat. Kesungguhan hati dan sikap yang berkobar- kobar akan membuat murid merasakan pentingnya cerita Alkitab.
    3. Harus menekankan penerapannya: hanya menyampaikan cerita Alkitab saja masih belum cukup sempurna, guru harus menghubungkan kebenaran dengan kehidupan murid setiap hari, agar mereka belajar bagaimana melaksanakan kebenaran.
    4. Pada saat menyampaikan cerita Alkitab harus mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang, bagaikan berhadapan dengan orang yang sudah berada di pinggir neraka. Berupaya meyakinkannya dengan bijaksana agar ia terlepas dari tempat yang berbahaya itu dan jiwanya diselamatkan. Sebab itu, pada saat guru menyampaikan cerita Alkitab, bukan saja harus menarik, tapi juga harus mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang.
    Taxonomy upgrade extras: