Nama Kursus | : | Pengantar Perjanjian Lama |
Nama Pelajaran | : | Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru |
Kode Pelajaran | : | PPL-P06 |
Pelajaran 06 - HUBUNGAN PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU
Daftar Isi
Doa
Hubungan Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru
Kitab Suci gereja Kristen terdiri dari dua perjanjian, yaitu PL dan Perjanjian Baru (selanjutnya akan disingkat PL dan PB). Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan satu Alkitab, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sekalipun PL dan PB memiliki rentang waktu tersendiri, tetapi keduanya berorientasi kepada Yesus Kristus sebagai Mesias yang dinubuatkan dalam PL, telah datang dalam PB. Perjanjian Lama tetap merupakan bagian yang terpenting dari Alkitab Kristen karena kedua perjanjian itu membentuk satu catatan dari wahyu penebusan yang progresif dari Allah kepada umat manusia. Janji dari perjanjian yang terdahulu atau PL telah digenapi, seperti yang dituliskan oleh penulis Surat Ibrani yang disebut dengan perjanjian yang "lebih mulia" (Ibrani 8:6).
Satu pertanyaan penting akan timbul ketika kita mulai mempelajari Alkitab PL secara serius, yaitu apa hubungan PL dengan PB? Memang PL adalah bagian dari Alkitab, yang berotoritas, namun bagaimana menempatkannya dalam keseluruhan kebenaran Firman Tuhan? Apakah PL dan PB mempunyai nilai dan arti yang sama? Hal ini sering kali membingungkan, karena seringkali peranan PL dalam iman dan kehidupan tidak begitu ditekankan dan dipahami oleh gereja. Sebaliknya PB kelihatan lebih sering ditonjolkan karena dianggap maksud-maksud dan pernyataan Allah bagi gereja-Nya lebih nyata diungkapkan di dalam PB.
Meskipun alasan di atas tidak seluruhnya salah, namun sangat tidak tepat kalau kita hanya mendasarkan diri pada pengetahuan PB saja untuk mengerti dan memahami keseluruhan kebenaran Alkitab, karena pengenalan tentang Allah dalam Alkitab dimulai dari PL. Oleh karena itu dalam pelajaran ini kita akan secara khusus melihat hubungan antara PL dan PB, supaya dalam mempelajari Alkitab kita dapat mengerti dan memahami sistematika keutuhan kebenaran berita Alkitab.
Perbedaan Dan Persamaan Antara Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru
Perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Apakah ada perbedaan antara PL dan PB? Ya ada, tetapi ketika kita membicarakan tentang perbedaan PL dan PB, perlu dimengerti bahwa perbedaan di sini bukan berarti adanya pertentangan. Kita melihat ada perbedaan dalam hal jangkauan dan keluasan pembahasan antara PL dan PB, namun demikian hal-hal tersebut tidak saling bertentangan.
Misalnya:
Perjanjian Lama bercerita tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel, tetapi PB lebih banyak bercerita tentang hubungan Allah (melalui Yesus dan Para Rasul) dengan jemaat-Nya (gereja-Nya).
Perjanjian Lama menolong kita mengerti sifat-sifat Allah yang suci, adil dan benar, tetapi PB lebih menekankan kepada sifat-sifat Allah yang kasih, sabar dan pemurah.
Perjanjian Lama memberikan panggilan keselamatan dari satu orang (Abraham) kepada satu bangsa (Israel). Tetapi, PB memberikan panggilan keselamatan dari satu bangsa (Israel) kepada bangsa-bangsa lain.
Persamaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Persamaan antara PL dan PB tidak dimaksudkan untuk menyejajarkan kedudukan dan nilai antara PL dan PB, namun persamaan di sini untuk menyatakan bahwa tidak ada pertentangan antara PL dan PB. Sebaliknya kita melihat bahwa PL dan PB adalah dua perjanjian yang kebenarannya saling menguatkan satu dengan yang lain.
Misalnya:
Perjanjian Lama percaya pada Allah sebagai Pencipta alam semesta dan isinya demikian juga PB.
Perjanjian Lama menceritakan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa, PB menegaskan bahwa dosa telah menguasai manusia.
Perjanjian Lama mencatat bagaimana Allah menyatakan Diri-Nya dan kehendak-Nya dan PB secara konsisten melihat penyataan Diri Allah itu secara lebih luas dan lengkap.
Perjanjian Lama melihat bayang-bayang janji keselamatan, PB melihat fakta janji keselamatan itu dengan jelas.
Perjanjian Lama membicarakan nubuat Mesias yang akan datang sedangkan PB menggenapkan nubuat datangnya Mesias di dalam Yesus Kristus.
Perjanjian Lama adalah Bagian Dari Keseluruhan Kebenaran Alkitab
Untuk mengerti hubungan antara PL dan PB, perlu terlebih dahulu dipahami bahwa PL dan PB adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perjanjian Lama dan PB yang berdiri sendiri adalah seperti satu bagian cerita yang belum selesai atau seperti satu pembahasan yang tidak memiliki kesimpulan (konklusi). Namun, PL adalah sepenuhnya firman Allah yang berisi penyataan Allah tentang Diri-Nya dan rencana-Nya dan yang secara progresif terus menerus dibukakan menjadi lebih dalam dan lebih lengkap sampai kepada puncaknya yaitu ketika Ia menyatakan Diri-Nya dalam Yesus Kristus di PB. Sebab itu, sebagai Penyataan Allah yang progresif, baik PL dan PB adalah Firman Allah dan masing-masing adalah bagian dari Kebenaran Allah. Namun demikian bagian bukanlah keseluruhan. Masing-masing bagian tidak lengkap tanpa bagian yang lain. Perjanjian Baru jelas tidak lengkap tanpa PL. Ketergantungan PB pada PL ditunjukkan bahkan dari pertama halaman kitab PB dimulai, yaitu Matius 1:1 "Inilah silsilah Yesus ...." Seluruh urutan dan nama-nama dalam silsilah Tuhan Yesus tersebut hanya akan dipahami kalau kita terlebih dahulu mempelajari PL.
Perjanjian Lama adalah Bayang-Bayang dari Apa Yang Akan Datang (Perjanjian Baru)
Seperti telah dibahas pada pelajaran sebelumnya bahwa dalam PL, Allah telah menyatakan tentang Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia melalui sejarah bangsa Israel. Dari bagaimana Allah berhubungan dengan bangsa Israel kita bisa memahami sifat-sifat Allah. Juga dari hal-hal yang Allah nyatakan kita dapat melihat kerinduan dan rencana Allah untuk memanggil bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain untuk kembali kepada-Nya dan bersekutu dengan-Nya. Namun demikian tidak mudah memahami secara penuh PL, baik yang menceritakan sifat-sifat, kerinduan atau rencana Allah, karena PL banyak sekali dipenuhi dengan simbol-simbol, gambaran-gambaran dan nubuat-nubuat yang tidak dapat secara langsung dimengerti maksudnya. Banyak dari simbol-simbol, gambaran-gambaran, nubuat-nubuat, dan hukum-hukum dan upacara-upacara yang ditujukan sebagai janji dan menjadi bayang-bayang untuk hal-hal yang akan Allah lakukan dan genapi di masa PB (Ibrani 10:1). Untuk mengerti hal-hal yang Allah nyatakan dalam PL, kita perlu sekali mendapatkan penerangan dari PB. Tanpa diterangi oleh PB, maka PL akan selamanya menjadi kitab-kitab yang misterius yang tidak akan dipahami beritanya.
Yesus Kristus Adalah Puncak dari Berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Sebenarnya, kemana PL ingin memimpin pembacanya? Perjanjian Lama ingin mengarahkan setiap pembacanya kepada Kristus! Kristus adalah puncak berita yang ingin disampaikan oleh Alkitab, karena Ia adalah Pengantara bagi Perjanjian yang baru (Ibrani 9:15). Seluruh inti pemberitaan Alkitab, baik PL maupun PB adalah Yesus Kristus, sehingga dapat dikatakan bahwa Alkitab bersifat Kristosentris. Seluruh rangkaian peristiwa PL, juga termasuk pengajaran-pengajaran hukum dan nubuat-nubuat yang disampaikan oleh para nabi-nabi PL, semuanya itu (baik secara langsung maupun tidak langsung) menunjuk kepada gambaran akan kedatangan, hidup dan misi Kristus di dunia ini, yaitu melaksanakan rencana keselamatan Allah kepada manusia.
Bukti-bukti Alkitab
Yesus adalah pusat dari sejarah Perjanjian Lama
Ketika berjalan dengan dua murid di jalan Emaus, Lukas mencatat bahwa "Ia (Yesus) menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."
Yesus adalah penggenapan Hukum Taurat
Dalam Matius 5:17 Yesus berkata, "jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
Yesus adalah penggenapan dari nubuat-nubuat Perjanjian Lama
Tuhan Yesus berkata kepada 10 murid-Nya yang dicatat dalam Lukas 24:44- 47, "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab-kitab Nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem."
Namun, suatu teguran yang sangat ironis karena sekalipun Allah telah menyatakan maksud rencana-Nya dalam Yesus Kristus melalui para nabi dan utusan-utusan-Nya, bangsa Israel tetap saja menolak Yesus dan tidak mau menerima Dia. Seperti yang dikatakan dalam Yohanes 5:39 dan 40, ketika Yesus sedang bercakap-cakap dengan orang-orang Yahudi, Ia berkata: "Kamu menyelidiki kitab-kitab suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu."
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama-sama memiliki tema perjanjian. Tema-tema teologis dalam PL merupakan sebuah kerangka dasar yang dikembangkan dalam PB. Mesias yang dinubuatkan dan dijanjikan dalam PL, telah digenapi dalam sosok Tuhan Yesus Kristus. Maka, PB adalah menggenapi nubuat dalam PL mengenai sosok Mesias yang dijanjikan. Selain itu, dengan jelas bahwa Tuhan Yesus menggunakan kitab-kitab PL dalam berkhotbah dan sering kali Tuhan Yesus mengutip perkataan nabi Yesaya. Berdasarkan keterangan ini, kita bisa memperoleh pelajaran yang berharga bahwa PL dan PB adalah Alkitab yang sama-sama berotoritas.
Oleh sebab itu, pada pelajaran Pengantar Perjanjian Lama yang terakhir ini, marilah kita menyadari betapa pentingnya menempatkan Kristus sebagai pusat sejarah PL dan PB karena di dalam Kristuslah kita dapat melihat kepenuhan Allah dinyatakan. Biarlah mulai saat ini kita bisa melihat PL dengan terang PB untuk kita dapat menggali kekayaan Firman Tuhan (Alkitab) ini dengan sebaik mungkin. Seperti teladan penulis-penulis PB yang menggunakan PL untuk menjelaskan tentang Yesus dan juga menggunakan Yesus untuk menjelaskan PL.
Pentingnya Mempelajari Perjanjian Lama
Perjanjian Lama adalah serangkaian buku-buku yang ditulis lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Oleh sebab itu, beberapa bahkan banyak orang bertanya apakah PL itu masih perlu dipelajari pada masa sekarang ini. Jika kita membeli baju yang baru, maka baju yang lama akan dibuang. Jika kita memasuki orde baru, maka tatanan yang lama tidak dipakai lagi. Bagaimana dengan PL? Apakah masih relevan? Atau sudah usang?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan beberapa pokok di bawah ini:
Perjanjian Lama merupakan Alkitab Tuhan Yesus
Yesus mengenal sejarah PL
Yesus mendasarkan pengajaran-Nya pada PL
Yesus menggunakan PL untuk melawan percobaan dari Iblis (Matius 4:1-11)
Yesus menyatakan bahwa nubuat-nubuat dalam PL digenapi dalam diri-Nya (Lukas 4:16-21, Yohanes 15:25)
Perjanjian Lama sering dikutip oleh Perjanjian Baru
Terdapat kurang lebih 2560 kutipan dari PL dalam PB, yaitu kurang lebih 350 kutipan langsung, dan 2300 kutipan tidak langsung serta persamaan bahasa. Dengan kata lain, terdapat rata-rata satu kutipan PL dalam setiap tiga ayat dalam PB. Kitab dalam PL yang paling banyak dikutip dalam PB adalah Kitab Yesaya dan Kitab Mazmur.
Perjanjian Lama merupakan dasar pengertian Perjanjian Baru
Dari segi bahasa (PB ditulis dalam Yunani yang banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasa dalam PL)
Dari segi sejarah (sejarah PL dilanjutkan oleh sejarah PB)
Dari segi teologi (tema-tema teologi PL, seperti penciptaan, dosa, hukuman, pertobatan, kurban, keselamatan dan sebagainya menjadi dasar teologi PB)
Allah yang Esa dinyatakan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Allah Israel adalah Allah yang sama dengan Yesus Kristus:
Sifat-Nya sama (Mahakuasa, Mahakudus, Mahapengasih, dll.)
Rencana-Nya sama (menyelamatkan manusia dan penyempurnaan dunia yang diciptakan-Nya)
tuntutan-Nya sama (hidup yang suci, kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia)
Perjanjian Lama mengandung sastra yang indah
Kitab-kitab dalam PL mengandung sastra yang indah, termasuk cerita yang termasyhur, seperti cerita Yusuf, Rut, Daud, Elisa, Yunus, Ester dan sebagainya. Terdapat juga puisi-puisi yang bagus yang terdapat dalam kitab Ayub, Mazmur, Yesaya, dll..
DOA
"Kami bersyukur Tuhan karena Engkau berkenan menyatakan Diri-Mu kepada kami dalam bahasa manusia (Alkitab) sehingga kami sekarang boleh menerimanya sebagai harta rohani yang tak ternilai. Ajarkan kepada kami untuk mau dengan teliti mempelajarinya, merenungkannya dan mengaikasikannya dalam hidup kami. Pimpinlah umat-Mu pada zaman ini untuk mengerti rencana Tuhan melalui Firman-Mu ini, supaya genap apa yang Engkau rencanakan dan biarlah Kerajaan-Mu datang di tengah-tengah kami. Amin."
[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]