PPL-Pelajaran 05

Nama Kelas : Pembimbing Perjanjian Lama
Nama Pelajaran : Latar Belakang Geografis Perjanjian Lama
Kode Pelajaran : PPL-P05

Pelajaran 05 -- Latar Belakang Geografis Perjanjian Lama

Daftar Isi

  1. Mengapa Penting Mempelajari Latar Belakang Geografi Perjanjian Lama?
    1. PL Adalah Fakta Sejarah yang Sungguh Terjadi
    2. Tempat-Tempat yang Memiliki Kepentingan Sejarah
  2. Ruang Lingkup Geografi Perjanjian Lama
    1. Geografis secara Fisik
    2. Geografis secara Politik
    3. Geografis secara Sejarah
  3. Makna Teologis Latar Belakang Geografis (Tanah Perjanjian)
    1. Allah yang Mengikat dalam Perjanjian
    2. Implikasi Teologis Perjanjian Allah dengan Tanah Perjanjian
  4. Peta Geografis Perjanjian Lama
    1. Dunia Bapa Leluhur
    2. Keluaran dan Penaklukan Kanaan
    3. Tanah Kedua Belas Suku
    4. Kerajaan Daud dan Salomo
    5. Nabi-Nabi di Israel dan Yudea
    6. Kerajaan Asyur

Doa

Pelajaran 05: Latar Belakang Geografis Perjanjian Lama

Pembagian wilayah secara geografis zaman sekarang tentu sangat berbeda daripada zaman PL. Namun, lebih dari sekadar wilayah, tanah bagi bangsa Israel dalam PL memiliki arti teologis yang sangat dalam. Nah, mari kita mempelajari lebih dahulu pentingnya latar belakang geografis PL.

  1. Mengapa Penting Mempelajari Latar Belakang Geografi Perjanjian Lama?
  2. Alkitab adalah unik dibandingkan dengan kitab suci agama lain, sebab Alkitab menyebutkan banyak sekali nama tempat yang memang pernah ada di dunia ini. Itulah sebabnya, ada dua alasan penting untuk mempelajari latar belakang geografis dunia PL:

    1. PL Adalah Fakta Sejarah yang Sungguh Terjadi
    2. Untuk menjadi bukti bahwa sejarah umat Allah dalam PL adalah sejarah yang sungguh terjadi di suatu tempat, pada suatu waktu di dunia ini.

    3. Tempat-Tempat yang Memiliki Kepentingan Sejarah
    4. Supaya kita dapat mengerti dan menginterpretasikan teks Alkitab dengan lebih baik; ada ribuan nama tempat, gunung, sungai, bukit, laut, dll. dalam Alkitab sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup tentang data-data geografis tersebut untuk dapat menafsirkan ayat dengan tepat.

  3. Ruang Lingkup Geografi Perjanjian Lama
    1. Geografis secara Fisik
    2. Daerah peristiwa-peristiwa dalam PL pada dasarnya termasuk lembah utara dan Delta Sungai Nil, Semenanjung Sinai, Palestina, Fenisia, Aram, Lembah-lembah Sungai Efrat dan Tigris, serta Mesopotamia. Tanah Palestina atau Kanaan adalah sebuah wilayah yang terletak di antara Laut Tengah (Mediterania) di sebelah Barat dan Padang Gurun Arab di sebelah Timur. Luas tanah Kanaan sebagaimana yang sering disebutkan dalam kitab-kitab dalam Perjanjian Lama adalah, "dari Dan sampai Bersyeba" (Hak. 20:1).

      Orang Israel adalah orang yang tinggal dan menduduki daerah pegunungan. Oleh sebab itu, bangsa Israel tidak cakap berperang di tanah yang datar (Hak. 1:19) walaupun mereka mulai memakai pasukan kuda untuk melawan Siria dan Asyur. Oleh karena itu, bani Israel tidak dapat mempertahankan bagian dataran pantai dalam waktu yang lama. Dataran atau Lembah Esdralon merupakan tempat berperang bagi bangsa Israel, tetapi sering kali bangsa Israel tidak meraih hasil yang baik saat berperang di Lembah Esdralon.

    3. Geografis secara Politik
    4. Pemberian tanah Kanaan sebagai Tanah Perjanjian didasarkan pada janji Allah kepada Abraham. Abraham dipanggil Allah untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju tanah yang Allah janjikan. Abraham tidak tahu pasti letak Tanah Perjanjian itu, tetapi dengan iman, ia terus pergi menuju tanah yang dijanjikan itu. Semasa hidup Abraham, ia pernah menempati tanah Kanaan. Pada saat terjadinya keributan antara hamba-hamba Lot dan hamba-hamba Abraham, Abraham dan Lot akhirnya memutuskan untuk berpisah. Lot memilih daerah di sekitar Sungai Yordan yang hijau dan subur, sedangkan Abraham mendapatkan daerah yang sebaliknya. Pada saat itulah, Tuhan Allah berfirman bahwa tanah itu akan menjadi miliknya dan keturunannya.

      Masa Teokrasi bisa dikatakan bahwa Israel mulai menegakkan sebuah kerajaan dan menentukan batas-batas wilayah secara politis. Pada masa pemerintahan Saul, luas kerajaan Israel tidak seluas pemerintahan Daud. Daud menggantikan Saul sebagai raja Israel, kemudian Daud mulai berperang melawan musuh-musuh Israel sehingga luas wilayah pun bertambah. Secara teritorial, kerajaan Israel menjadi semakin luas dan Allah menyerahkan musuh-musuh Israel ke tangan Daud sehingga negeri itu diberkati oleh Tuhan. Hingga masa pemerintahan Salomo, luas kerajaan semakin besar. Setelah Salomo meninggal dunia, kerajaan Israel pecah menjadi dua bagian, yaitu menjadi Kerajaan Israel Utara dan Selatan. Kerajaan Israel Utara terdiri dari 10 suku yang dipimpin oleh Yerobeam bin Nebat, dengan ibu kota di Samaria, sedangkan Kerajaan Israel Selatan dipimpin oleh Rehabeam anak Salomo, yang terdiri dari 2 suku, yakni Yehuda dan Benyamin, dengan ibu kota di Yerusalem.

    5. Geografis secara Sejarah
    6. Secara khusus, Allah memanggil Abraham untuk menduduki Tanah Perjanjian. Bangsa Israel sendiri adalah bangsa yang menduduki tanah Kanaan dan berbaur dengan penduduk asli negeri itu. Pada masa Yakub, kelaparan hebat melanda tanah Kanaan sehingga Yakub dan keluarganya yang berjumlah 70 orang (Kej. 46:27) pergi ke Mesir. Di Mesir, bani Israel mendiami tanah Gosyen dan jumlah mereka semakin bertambah banyak, hingga akhirnya Firaun yang tidak lagi mengenal Yusuf, memerintah Mesir, dan mulai menindas bangsa Israel. Hingga masa Yosua, Israel baru menduduki tanah Kanaan setelah keluar dari Mesir. Janji yang Allah ikat dengan Abraham, digenapi pada masa Yosua dan bangsa Israel mendiami tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Allah. Allah menyatakan Diri dan rencana-Nya kepada bangsa Israel, dan rencana-rencana yang Allah janjikan telah digenapi dan penyertaan dan pemeliharaan Allah senantiasa ada dan melimpah bagi Israel.

  4. Makna Teologis Latar Belakang Geografis (Tanah Perjanjian)
    1. Allah yang Mengikat dalam Perjanjian
    2. Wilayah tanah Kanaan memiliki porsi muatan teologis yang sangat besar dalam seluruh kitab PL karena tanah Kanaan merupakan komponen utama dalam perjanjian Allah dengan bangsa pilihan-Nya, Israel. Hal ini dimulai ketika Abraham dipanggil untuk pergi ke tanah yang akan Tuhan berikan kepadanya dan bangsa keturunannya, yaitu Tanah Perjanjian, (Kej. 11:31; 12:10). Wilayah Tanah Perjanjian itu disebutkan "mulai dari Sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, Sungai Efrat" (Kej. 15:18) dan janji itu dikonfirmasi lagi kepada Ishak (Kej. 26:3) dan juga kepada Yakub (Kej. 28:13).

      Luas tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham tidaklah jelas batasnya. Namun, dapat dipastikan lebih luas dari negeri Kanaan karena ketika Lot memilih untuk tinggal di Lembah Yordan yang subur dan banyak air di sebelah timur, Abraham tinggal di tanah Kanaan, dan di situlah Tuhan berkata kepada Abraham: "Angkatlah matamu, dan dari tempatmu berdiri ini, pandanglah ke arah utara dan selatan, serta ke timur dan ke barat, sebab seluruh tanah yang kaulihat itu akan Aku berikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selamanya." (Kej. 13:14-15)

      Ratusan tahun kemudian, ketika Musa mengingatkan bangsa Israel akan Tanah Perjanjian yang Tuhan telah berikan kepada mereka, Musa menjelaskan batas-batas tanah itu dalam Ul. 1:7-8. Saat itu, bangsa Israel telah menduduki tanah, bahkan sampai ke Transyordan, yang lebih luas dari batas Tanah Perjanjian. Pada masa Yosua, Tuhan memberi perintah kepada Yosua untuk mengambil seluruh wilayah seperti yang telah disebutkan Musa (Yos. 1:4). Namun, selama masa itu, Israel gagal mendapatkan seluruh tanah yang telah Tuhan janjikan. Penyebab utamanya adalah karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan sehingga Tuhan menghukum mereka dengan tidak memberikan seluruh tanah itu kepada bangsa Israel. Selama masa raja-raja Israel, tidak ada satu raja pun yang berhasil mendapatkan seluruh Tanah Perjanjian itu, kecuali Daud (itu pun masih ada satu bagian tanah, Tanah orang Het, yang tidak menjadi kekuasaan Israel).

    3. Implikasi Teologis Perjanjian Allah dengan Tanah Perjanjian
    4. Perjanjian terjadi karena Allah yang berinisiatif untuk mengadakan sebuah perjanjian dengan manusia. Semua perjanjian didasari atas kasih Allah kepada manusia. Melalui perjanjian-perjanjian tersebut, Allah ingin menyatakan bahwa Allah adalah kasih, kasih ini dinyatakan dalam Imamat 26:12, yaitu "Aku akan berjalan bersamamu dan menjadi Allahmu. Kamu akan menjadi umat-Ku.” Bagi bangsa Israel sendiri, Tanah Perjanjian merupakan salah satu identitas bagi mereka. Tanah Kanaan tidak hanya bersifat teritori yang harus diduduki, tetapi lebih dari itu. Allah telah menjanjikan tanah tersebut sehingga mereka akan berupaya untuk menduduki yang Ia janjikan, yaitu tanah Kanaan.

  5. Peta Geografis Perjanjian Lama
  6. Peta geografis pada zaman PL terbagi menjadi 6 zaman, yaitu:

    1. Dunia Bapa Leluhur
    2. Zaman ketika Abraham keluar dari Ur Kasdim (lokasi tepatnya di wilayah orang Babel), dan melakukan perjalanan menuju tanah yang dijanjikan Allah kepadanya dengan melewati jalur Nipur, Babel, Mari, Haran, Alepo, Ebia, Damsyik, Hazor, Betel, Heliopolis, dan kembali ke sekitar wilayah Hebron.

    3. Keluaran dan Penaklukan Kanaan
    4. Bangsa Israel memulai perjalanan dari Raamses (wilayah Mesir). Sebenarnya dari Mesir bisa langsung ke arah timur melalui Padang Gurun Syur, tetapi Allah mau membentuk bangsa Israel sehingga harus pergi ke arah selatan, yaitu Padang Gurun Sinai.

    5. Tanah Kedua Belas Suku
    6. Dua belas suku Israel berada di antara tanah orang Aram, Amon, Moab, dan Edom. Dari segi perairan, Laut Mati berada di antara suku Yehuda, Benyamin, Ruben, Moab, dan sedikit Edom, sedangkan Laut Tengah berada di sebelah barat suku Yehuda, Dan, Manasye, Asyer, dan Aram.

    7. Kerajaan Daud dan Salomo
    8. Wilayah kerajaan Daud dan Salomo lebih luas dibandingkan dengan wilayah kerajaan Saul. Salomo juga memiliki wilayah di bawah kekuasan dirinya, yaitu wilayah Hamat, Qatna, Kadesy, dan Tifsah.

    9. Nabi-Nabi di Israel dan Yudea
    10. Jangkauan pelayanan nabi-nabi Israel sangat luas, mulai dari selatan (Edom) hingga utara (Damsyik - dekat Aram).

    11. Kerajaan Asyur
    12. Kerajaan Asyur memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Memfis, wilayah selatan dekat Laut Merah, melewati Sungai Yordan, di pinggiran Laut tengah hingga wilayah utara (Gimirrai), Danau Van - sekitar Gunung Ararat, melewati Sungai Habor, Efrat, dan Tigris, hingga batas akhir daerah Ur dan daerah Susan dekat Laut Persia.

      Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa konsep Tanah dan Perjanjian dalam PL memiliki kaitan yang erat. Tanah merupakan anugerah Tuhan yang dijamin di atas perjanjian yang sah. Karena itu, Tanah Perjanjian merupakan simbol akan ketergantungan mereka kepada Tuhan. Hubungan Israel dengan tanah itu merupakan indikasi hubungan mereka dengan Tuhan. Apabila mereka taat kepada Tuhan, kemakmuran yang luar biasa akan terjadi di atas tanah itu (Ul. 22). Sebaliknya, ketidaktaatan bangsa Israel akan perintah Tuhan, berakhir dengan dibuangnya mereka dari Tanah Perjanjian (Ul. 4:25-28; 28:63-68; Yos. 23:13-16; 1Raj. 9:6- 9; 2Raj. 17:22-23; dll.). Akibatnya, pada masa-masa itu, orang Israel harus hidup di tanah pembuangan dan dijajah bangsa-bangsa lain.

      Namun, karena janji Tuhan menyertai bangsa ini, sebagaimana perkataan Nabi Yeremia, mereka dibuang ke Babel hanya selama 70 tahun Pada zaman Ezra, yaitu pada masa Kerajaan Media-Persia mulai berkuasa, Koresy memerintahkan agar bangsa Israel yang hidup dalam pembuangan kembali ke tanah air mereka. Bangsa Israel kembali pulang ke Kanaan dalam tiga tahap: tahap pertama dipimpin oleh Zerubabel, tahap yang kedua dipimpin oleh Ezra, dan tahap yang ketiga dipimpin oleh Nehemia. Sejarah PL mulai diwarnai dengan pertobatan dan perjanjian untuk menjauhkan diri dari pencemaran dosa dari bangsa kafir (baca Ezr. 9:10-15) sehingga bangsa Israel akhirnya pulang kembali ke tanah airnya dan tinggal di tanah yang Tuhan janjikan itu.

Akhir Pelajaran (PPL-P05)

Doa

"Kami sungguh mengucap syukur karena sudah mempelajari bagian terakhir ini. Bersyukur bahwa Engkau, ya Allah, selalu menggenapi janji-Mu dalam waktu-Mu. Kami yakini waktu Tuhan yang terbaik. Kiranya Roh Kudus memberi hikmat kepada kami untuk dapat tetap menantikan janji Tuhan dalam waktu Tuhan. Amin!"

Taxonomy upgrade extras: