OKB-Pelajaran 06

Nama Kursus : Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB)
Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain
Kode Pelajaran : OKB-T06

Pelajaran 06 - BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL BERSAKSI DAN MEMURIDKAN ORANG LAIN

DAFTAR ISI

  1. Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi
    1. Teladan Bersaksi
    2. Perlunya Bersaksi
    3. Kuasa Untuk Bersaksi
    4. Cara Bersaksi
  2. Bertanggung Jawab dalam Hal Memuridkan Orang Lain
    1. Apakah Pemuridan Itu?
    2. Pemuridan Adalah Perintah Allah
    3. Pemuridan Membangun Gereja-Gereja Yang Kuat
    4. Pemuridan Menghasilkan Orang Kristen Yang Dewasa

DOA

BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL BERSAKSI DAN MEMURIDKAN ORANG LAIN

  1. Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi

    Orang-orang Kristen adalah saksi dari apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Yesus telah menyelamatkan kita dari dosa (Kisah Para Rasul 1:8; Kisah Para Rasul 4:18-20; Yohanes 15:8). Sudah seharusnya sebagai saksi, kita wajib memberitahu kepada orang lain tentang apa yang telah terjadi dalam hidup kita pada saat kita menerima-Nya. "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat," (1 Petrus 3:15).

    1. Teladan Bersaksi

      Dalam Yohanes 4:1-30, kita dapat membaca bagaimana Yesus bersaksi kepada seorang perempuan Samaria di pinggir sebuah sumur. Perhatikan teladan Yesus dalam memberikan kesaksian:

      Ia memulai percakapan dengan menggunakan apa yang ada di dekat-Nya. "Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum" (Yohanes 4:7).

      Jika kita perhatikan, langkah awal yang dilakukan Yesus untuk memulai percakapan memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menentukan keberhasilan Yesus dalam menyampaikan sebuah kebenaran kepada perempuan Samaria. Dari sini kita melihat bahwa langkah awal dalam memulai percakapan sangat penting untuk menentukan keberhasilan kesaksian kita.

      Selanjutnya, dengan cepat Ia membawa percakapan itu kepada hal-hal rohani. "Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya" (Yohanes 4:14). Tuhan Yesus tahu betul bahwa mengarahkan pembicaraan terhadap hal-hal rohani adalah hal yang begitu penting untuk segera dilakukan. Sehingga ia tidak membuang banyak waktu saat itu.

      Setelah Yesus mengarahkan perbincangan kepada hal-hal yang bersifat rohani, Ia menyebabkan wanita itu mengakui dosa-dosanya sendiri. "sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar" (Yohanes 4:18).

      Ia menolak untuk diajak bertengkar. "Allah adalah Roh, dan barangsiapa yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:24).

      Ia menyatakan dengan jelas pernyataan-Nya dan menghendaki agar wanita itu membuat keputusannya sendiri tentang Dia. "Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau" (Yohanes 4:26).

      Setelah wanita itu mendengar dan percaya kepada Yesus, dengan segera ia pergi ke kotanya sendiri dan menceritakan kepada orang- orang tentang Yesus. Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam hal bersaksi. Ia ingin supaya orang-orang mengenal Allah Bapa-Nya. Ia berbicara kepada para nelayan, pemungut cukai, seorang hakim bahkan seorang pencuri. Dengan cara yang sama setiap orang Kristen harus bersaksi kepada seluruh dunia untuk memberitahu tentang siapa Yesus Kristus.

    2. Perlunya Bersaksi

      "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Dalam ayat ini, Yesus memberikan perintah kepada setiap orang Kristen untuk bersaksi, dimulai dari dalam kota atau kotanya sendiri dan kota berikutnya. Dalam memberikan suatu tugas semacam ini, Tuhan Yesus tidak sekedar membebankan kepada setiap orang Kristen tersebut, namun Tuhan juga memberikan kuasa yang ada pada-Nya kepada orang-orang yang diutus-Nya. Supaya dengan kuasa tersebut, orang-orang yang Ia utus menjadi layak dan mampu untuk melakukan tugas itu.

      Suatu saat Petrus dan Yohanes ditangkap karena berkhotbah dan memberitakan tentang nama Yesus (Kisah Para Rasul 4:18-20). Tetapi mereka membalas, "Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar" (Kisah Para Rasul 4:20). Jawaban mereka sungguh sangat tepat. Bersaksi harus menjadi sifat alami dari setiap orang Kristen. Anda harus membagikan cerita tentang apa yang sudah terjadi dalam hidup Anda. Tuhan Yesus mengatakan dalam Yohanes 15:8, bahwa salah satu bukti dari pemuridan adalah bersaksi, atau menghasilkan buah. Jika Anda adalah murid-Nya, maka hidup Anda harus selalu penuh dengan kesaksian.

    3. Kuasa untuk Bersaksi

      Anda dapat memberikan seluruh waktu Anda untuk berbicara kepada seseorang mengenai Yesus tetapi Anda tidak dapat mengubah kehidupannya. Ini merupakan pekerjaan Roh Kudus untuk mengubah hati setiap orang. Kisah Para Rasul 1:8 menyatakan, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Roh Kudus akan menolong Anda saat Anda bersaksi mengenai Yesus kepada orang lain. Yesus juga telah berjanji dalam Matius 28:20, "dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Saat Anda bersaksi untuk Yesus, Roh-Nya bersama dengan Anda. Ia akan memberi Anda kuasa untuk bersaksi. Roh Kudus akan memimpin Anda kepada orang-orang yang telah Tuhan siapkan jika Anda berjalan di dalam Roh.

    4. Cara Bersaksi

      Satu cara yang baik untuk memulai suatu kesaksian ialah dengan membagikan kesaksian Anda sendiri. Beritahukanlah bagaimana Anda sebelum menerima Kristus dan bagaimana Anda setelah menerima Kristus.

      Kemudian mintalah orang itu untuk membaca Roma 3:23 "Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Dan upah dosa itu ialah maut (Roma 6:23). Selanjutnya Anda dapat menunjukkan kebutuhan dia akan adanya keselamatan. Alkitab telah menyatakan bahwa Allah sendiri yang akhirnya harus datang ke dalam dunia menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).

      Sekarang, bantulah orang itu untuk mengetahui bagaimana dia bisa menerima Yesus. Ajaklah dia percaya hanya kepada Yesus saja untuk memperoleh hidup yang kekal. Caranya, bantu dia untuk mengundang Yesus masuk dalam hatinya menjadi Juru Selamat dan Tuhan di dalam doa. "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12). Tidak ada seorangpun yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Efesus 2:8-10 menunjukkan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus saja.

      Akhirnya, bantulah orang itu untuk yakin akan keselamatannya dengan membaca 1 Yohanes 5:12-13, "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal."

  2. Bertanggung Jawab dalam Hal Memuridkan Orang Lain

    "Jadikan semua bangsa murid-Ku" merupakan perintah yang dinyatakan Yesus dalam Amanat Agung-Nya sebelum Dia naik ke surga (Matius 28:18-20). Sebab itu, setiap orang yang menerima Kristus dipanggil untuk memuridkan orang lain yang belum mengenal Yesus. Supaya bisa menjadikan murid, maka seseorang harus terlebih dulu mengalami proses menjadi seorang murid. Tuhan Yesus telah melatih murid-murid-Nya agar mereka dapat melanjutkan pelayanan-Nya dan memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Keteladanan itulah yang menjadi pola bagi program pemuridan yang ada sampai saat ini.

    1. Apakah Pemuridan itu?

      Pemuridan adalah sebuah proses pelatihan yang menolong seorang Kristen yang baru untuk bertumbuh menjadi orang Kristen yang berguna, yang dewasa rohaninya, yang juga akan menolong orang lain untuk bertumbuh. Hal ini adalah sebuah pelatihan menanamkan prinsip-prinsip hidup kekristenan, sehingga orang itu dapat memiliki kualitas iman yang sejati, yang nantinya akan diteruskan kembali kepada orang lain. Pemuridan adalah sebuah proses yang sangat penting, karena dari pemuridan jumlah setiap orang percaya akan terus bertambah atau bermultiplikasi. Sebagaimana Tuhan Yesus memuridkan dua belas rasul, ada juga 70 orang murid Yesus, dan Kisah Para Rasul memberikan catatan historis yang bisa dipercaya bahwa jumlah orang Kristen terus bertambah dari hari ke sehari dan semakin cinta dan bertumbuh dalam pengajaran para rasul.

    2. Pemuridan adalah Perintah Allah

      Kita perlu memuridkan orang lain sebab Tuhan memerintahkannya. Ketika Yesus di bumi ini, banyak orang yang mengikuti Dia. Banyak yang percaya kepada-Nya dan menjadi murid-murid-Nya, sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20. Yesus tahu bahwa mereka tidak akan melanjutkan pelayanan-Nya, jika Ia meninggalkan mereka tanpa dilatih. Sebab itu, Ia memilih kedua belas murid. Ia memilih kedua belas murid-Nya karena dua alasan, pertama yaitu untuk tinggal bersama mereka, dan yang kedua yaitu untuk melatih mereka (memberi mereka tanggung jawab).

      Tanggung jawab yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya ialah untuk pergi dan memuridkan segala bangsa. Pertama-tama Ia melatih mereka dan kemudian sering mengirim mereka untuk melakukan apa yang Ia perintahkan kepada mereka untuk dilakukan. Ia melakukan hal ini supaya mereka akan meneruskan pelayanan-Nya setelah Ia terangkat ke surga. Hal ini merupakan perintah untuk semua orang Kristen ataupun para orang percaya. Karena itu, jikalau pemuridan adalah perintah Tuhan, kita harus mentaatinya dan mengambil tanggung jawab untuk memuridkan orang lain. Yohanes 15:14 Yesus menyatkan, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Pemuridan bukan hanya merupakan tanggung jawab pemimpin gereja saja. Yesus tidak memberikan perintah ini hanya kepada kedua belas murid-Nya, melainkan kepada semua orang percaya.

    3. Pemuridan membangun Gereja-gereja yang Kuat

      Alasan lain mengapa kita harus memuridkan orang lain adalah untuk menghasilkan orang-orang Kristen yang kuat yang akan membuat gereja-gereja menjadi kuat. Dalam Yohanes 15:16, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."

      Buah yang Yesus sebutkan dalam ayat ini adalah membawa orang-orang kepada Kristus. Orang Kristen yang baru tidak dapat bertumbuh sendiri. Ia memerlukan seseorang untuk menolong dia untuk menjadi dewasa, yaitu seorang Kristen yang berguna yang mau menolong orang lain untuk bertumbuh juga. Dalam 2 Timotius 2:2, mengajarkan bahwa pemuridan menolong untuk membuat orang-orang Kristen menjadi kuat agar mereka juga memuridkan orang lain. Inilah buah yang tinggal tetap itu.

    4. Pemuridan Menghasilkan Orang Kristen yang Dewasa

      Tujuan dari pemuridan adalah, "Supaya kita boleh menampilkan orang- orang yang dewasa di dalam Kristus" (Kolose 1:28). Sangat menyedihkan jika ada sebuah gereja yang mengikuti program penginjilan tetapi menolak akan pemuridan. Hasilnya ialah kemiskinan orang-orang Kristen yang tidak dewasa, yang tidak tahu apa yang harus dilakukan pada saat tekanan, cobaan dan penganiayaan datang. Mereka sering berhenti pergi ke gereja dan berusaha untuk menghadapi sendiri peperangan mereka.

      Pemuridan adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh semua orang Kristen. Kita harus memuridkan sebanyak mungkin orang, yang mana mereka juga akan memuridkan orang lain. Yesus telah melakukan pekerjaan yang terhebat yakni menyelamatkan kita. Kita harus memberitahu yang lain mengenai hal ini dan memberikan semangat kepada mereka agar menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi dan Tuhan.

      Paulus tidak suka melihat bayi-bayi Kristen dalam gereja. Ia selalu bertujuan untuk menghasilkan orang-orang Kristen yang dewasa. Dalam Kolose 1:28 Paulus menyatakan, "Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus." Frasa "tiap-tiap orang" Ini berarti bahwa setiap orang harus dimuridkan. Setiap orang harus diajar dan dilatih. Setiap orang harus menjadi dewasa di dalam Kristus. Setiap orang harus ditampilkan kepada Kristus, bukan sebagai seorang bayi, tetapi orang dewasa dalam Kristus.

      Untuk bertumbuh memerlukan waktu yang cukup lama, oleh sebab itu janganlah kita menjadi putus asa. Bersabarlah dan lihatlah selalu kepada Yesus untuk minta pertolongan dan bimbingan-Nya. Ingatlah akan janji Yesus dalam Matius 28:20 bahwa Ia akan selalu bersama Anda, sampai akhir zaman. Yesus tidak memilih Anda supaya Anda bekerja untuk-Nya. Ia memilih Anda supaya Ia dapat bekerja melalui Anda untuk mewujudkan apa yang tertinggal yang belum dilaksanakan ketika Ia naik ke surga. Jadi seorang Kristen haruslah menjadi seperti bejana yang bersih, yang siap dipakai oleh Tuhan seperti yang tertulis dalam 2 Timotius 2:21.



Akhir Pelajaran (OKB-P06)

DOA

"Terima kasih untuk pemahaman yang Tuhan berikan dalam pelajaran terakhir ini. Ajarkan saya untuk senantiasa bersaksi tentang Engkau dan memuridkan orang lain, sehingga ia juga bisa bersaksi dan memuridkan orang lain lagi. Dengan demikian setiap orang boleh mengenal dan menerima Engkau sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka. Amin."

[Catatan: Tugas pertanyaan ada di lembar terpisah.]