PRK-Pelajaran 04

Pertanyaan 04 | Referensi 04a | Referensi 04b

Nama Kursus : Pembentukan Rohani Kristen
Nama Pelajaran : Disiplin-disiplin yang Menghasilkan Banyak Buah
Kode Pelajaran : PRK-P04

Pelajaran 04 DISIPLIN-DISIPLIN YANG MENGHASILKAN BANYAK BUAH

DAFTAR ISI

  1. Melayani Tuhan dan Sesama
    1. Mengapa melayani?
    2. Perlengkapan untuk melayani
  2. Memberitakan Injil
    1. Apa arti Injil?
    2. Mengapa menginjili?
    3. Hal-hal yang perlu diketahui tentang menginjili orang lain?
  3. Hidup Kristen yang Bertanggung Jawab
    1. Pertanggungan jawab dalam menggunakan waktu (Efesus 5:15)
    2. Pertanggungan jawab dalam menggunakan uang (harta)
    3. Pertanggungan jawab dalam menggunakan talenta dan karunia rohani
    4. Pertanggungan jawab dalam memelihara dan menguasai tubuh

Doa

DISIPLIN-DISIPLIN YANG MENGHASILKAN BANYAK BUAH

Disiplin-disiplin rohani yang kita pelajari dalam Pelajaran 02 dan 03 akan menghasilkan hidup rohani Kristen yang kuat dan kaya karena disiplin-disiplin tersebut dapat dipakai Tuhan untuk membangun fondasi dan akar hidup Kristen yang kuat. Jika disiplin-disiplin tersebut dilakukan dengan benar maka Anda sudah siap untuk bertumbuh dan menghasilkan banyak buah. Disiplin rohani apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan? Paling sedikit ada 3 disiplin utama yang perlu Anda lakukan:

  1. Melayani Tuhan dan Sesama
    1. Mengapa Melayani?
    2. Melayani Tuhan dan orang lain, merupakan suatu disiplin karena pada kenyataannya untuk melakukan hal tersebut diperlukan tekad yang kuat dari dalam (kadang dengan penyangkalan diri) supaya buah yang keluar itu bukan dihasilkan oleh manusia lama kita tapi manusia baru di dalam Kristus. Oleh karena itu, ujian yang paling berat dalam melayani Tuhan seringkali bukanlah beratnya pekerjaan, tetapi motivasi dari dalam diri manusia lama yang sering ingin dipuji dan diperhatikan. Untuk seorang Kristen dapat hidup sungguh-sungguh bagi Kristus, maka motivasi yang benar dalam pelayanan haruslah ucapan syukur karena kasih dan keselamatan yang telah Allah limpahkan dalam hidup kita. Dengan penuh ucapan syukur, kita telah belajar dengan melayani tulus dan ikhlas. Dalam pelayanan, dibutuhkan pula untuk menjaga motivasi diri. Fokus pelayanan adalah kepada Allah, bukan mencari penghargaan dari manusia atau sebagiannya. Hanya dengan motivasi yang demikianlah kita bisa menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan, lebih daripada itu kita harus belajar menjaga motivasi pelayanan kita untuk tetap benar di hadapan Tuhan.

      Teladan pelayanan kita sebagai orang percaya adalah Yesus Kristus. Ketika Tuhan Yesus memulai pelayanannya, Dia menunjukkan keteladanan-Nya menjadi seorang hamba yang membasuh kaki setiap murid-murid-Nya. Hal ini dituliskan dalam Injil Yohanes 13:15, "Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Pelayanan adalah akibat dari kasih, sehingga ada orang mengatakan kamu bisa melayani tanpa kasih, tetapi engkau tidak mengasihi tanpa melayani. Maka yang seharusnya dilakukan adalah melayani haruslah dengan kasih yang tulus. Berkaitan dengan melayani Rasul Paulus dalam Galatia 5: 13 menegaskan, "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."

      Melayani adalah keharusan bagi setiap orang Kristen. Mengapa kita harus melayani? Karena Kristus sudah terlebih dahulu melayani kita, maka kita pun harus melayani seorang dengan baik dan kasih yang sudah kita terima dari Kristus sendiri. Melayani tidak hanya melakukan pelayanan di mimbar, lebih dari itu sikap hidup kita haruslah mencerminkan bahwa kita melayani sesama kita dengan tulus dan memancarkan kasih Kristus dalam pelayanan kita, sehingga terang Kristus dalam diri kita bercahaya di hadapan semua orang dan nama Bapa di surga dimuliakan melalui pelayanan kita. Dengan melayani Tuhan dan sesama, maka terjadi keseimbangan dalam pelayanan kita, yaitu melayani Tuhan dan melayani sesama.

    3. Perlengkapan untuk Melayani
    4. Ketika Tuhan melahirbarukan kita dalam Kristus, Ia sekaligus juga melengkapi kita dengan karunia-karunia rohani. Tujuannya adalah supaya setiap orang yang menjadi ciptaan baru ini dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan dapat menjadi alat untuk dipakai bagi kemajuan dan perluasan Kerajaan-Nya. Pelajarilah ayat-ayat berikut:

  • 1 Koritus 12:6-11; 27-31
  • Roma 12:4-8
  • Efesus 4:7-13
  • 1 Petrus 4:11

Karena itu seorang murid Tuhan haruslah sungguh-sungguh berdoa agar karunia rohani yang diberikan-Nya betul-betul dinyatakan dan dipakai sesuai dengan maksud dan tujuan Allah dan bukan untuk mencuri kemuliaan Tuhan. Karunia rohani yang sudah Allah berikan harus kita pakai untuk melayani Allah dan memperlengkapi anggota tubuh Kristus. Jika karunia rohani tidak dipakai, maka Allah dapat mengambil kembali karunia itu dan mengaruniakannya kepada yang lain.

  • Memberitakan Injil
    1. Apa Arti Injil?
    2. Kata "Injil" berasal dari bahasa Yunani Koine yaitu "Euanggelion" yang artinya adalah "Kabar Baik". Dalam konteks kekristenan, "Injil" berarti 'Kabar Keselamatan' tentang Tuhan Yesus Kristus yang telah menang mengalahkan maut sehingga barangsiapa percaya kepada-Nya maka mereka juga menang bersama-sama dengan Dia. Berita Kabar Baik inilah yang Allah harapkan untuk diberitakan oleh setiap orang yang sudah diselamatkan, sebagai saksi untuk mereka yang belum diselamatkan. Kabar baik yang sudah kita terima harus kita bagikan kepada keluarga, saudara, teman dan sesama kita, sehingga setiap orang akan mendengar kabar baik itu hingga akhirnya mereka dapat menerima juga kabar keselamatan. Karena kita adalah saksi Kristus, maka menginjili seharusnya merupakan hasil alamiah dari kehidupan Kristen kita.

    3. Mengapa Menginjili?
    4. Sesuai dengan Markus 16:15, Lukas 24:47, Yohanes 20:21, Kisah Para Rasul 1:8 dan terutama Perintah Amanat Agung-Nya di dalam Matius 28:19-20, maka menginjili bukan hanya kehendak Tuhan saja, tetapi juga perintah Tuhan. Tuhan menginginkan supaya kita Untuk melaksanakan perintah menginjili ini diperlukan disiplin agar dapat terlaksana sesuai dengan kehendak-Nya. Yang terutama dalam disiplin ini adalah menyadari bahwa menginjili merupakan tindakan pro-aktif yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa kerja Roh Kudus. Hanya Roh Kuduslah yang dapat meyakinkan seseorang untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan.

      Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Menginjili Orang Lain? Agar menginjili menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan, mari kita tinjau lebih dahulu keyakinan kita dalam penginjilan:

      1. Bahwa seseorang dapat menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan adalah karena pekerjaan Roh Kudus. Tugas seorang murid Kristus adalah memberitakan kabar sukacita dan kasih Kristus yang telah Ia nyatakan dalam hidup kita.
      2. Bahwa menolong seseorang untuk mengenal Kristus membutuhkan kontak pribadi dan waktu.
      3. Bahwa seorang yang belum mengenal Kristus tidak mengetahui banyak jargon- jargon Kristen, karena itu mulailah dari tempat mereka berada, misalnya hobby, pekerjaan, masalah hidup, dll..
      4. Bahwa kunci keberhasilan dalam menginjili adalah sikap rendah hati, menerima mereka apa adanya dan tidak menghakimi karena Kristus datang bukan untuk mereka yang benar tapi untuk mereka yang berdosa. Jangan memberlakukan hukum 'janganlah' untuk memperkenalkan kekristenan.
      5. Berdoalah supaya Tuhan menolong Anda. Tanpa kerja Roh Kudus penginjilan tidaklah memiliki kuasa untuk menyelamatkan jiwa.
  • Hidup Kristen yang Bertanggung Jawab
  • Hidup baru yang telah diberikan-Nya kepada kita mengandung konsekuensi, karena hidup ini bukan lagi hidup untuk diri kita sendiri tetapi untuk Dia yang telah menebus kita (Galatia 2:20). Pertanggungan jawab orang Kristen terutama dilihat dari 4 aspek berikut ini:

    1. Pertanggungan Jawab dalam Menggunakan Waktu (Efesus 5:15)
    2. Waktu adalah pemberian Tuhan yang paling banyak disia-siakan oleh manusia pada umumnya, termasuk orang Kristen. Bagaimana orang Kristen menggunakan waktu sangat ditentukan oleh seberapa besar ia menghargai pemberian Tuhan ini. Penggunaan waktu harus direncanakan dengan baik karena waktu berjalan sangat cepat, dan waktu tidak akan pernah kembali lagi dan juga tidak dapat ditukar. Berapa waktu yang masih tersisa dalam hidup kita adalah sesuatu yang tidak dapat kita prediksikan, karena itu kita harus mempertanggungjawabkan waktu yang kita gunakan setiap saat.

      Menggunakan waktu tidak sama dengan mengisi waktu, karena ada banyak orang Kristen yang sibuk tapi tidak menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk apa waktu itu digunakan sangat menentukan berapa "quality time" yang dia gunakan. Ada beberapa pengganggu utama yang membuat kita tidak menggunakan waktu dengan berkualitas, misalnya televisi, hobi, pekerjaan rutin yang dilakukan tanpa tujuan, melamun, hp/telephone, komputer, internet, tidur, dan lain sebagainya.

    3. Pertanggungan Jawab dalam Menggunakan Uang (harta)
    4. Masalah uang adalah masalah yang sangat sensitif bagi semua orang, baik miskin atau kaya. Alkitab banyak membicarakan tentang uang karena bagaimana kita menggunakan uang sangat berkaitan dengan kedewasaan rohani kita. Sebagian besar waktu manusia digunakan untuk mencari uang, oleh karena itu disiplin dalam penggunaan uang sangat berkaitan dengan disiplin penggunaan waktu.

      Prinsip utama dalam penggunaan uang adalah:

      1. Semua harta benda yang kita miliki adalah milik Tuhan sepenuhnya (Mazmur 24:1; Keluaran 19:5; Ayub 41:11).
      2. Dalam hal kepemilikan uang, kita adalah manager (istilah yang lebih tepat adalah "steward") yang dipercaya Tuhan untuk mengatur dan mengelola penggunaannya.
      3. Uang yang diserahkan untuk pekerjaan Tuhan adalah sebagai "persembahan yang harum dan berkenan kepada Allah" (Filipi 4:18), bukan untuk kemuliaan atau kenyamanan diri.
      4. Tindakan memberi dalam bentuk uang (harta benda) haruslah disertai dengan sikap hati yang benar (2 Korintus 9:7).
      5. Sikap kita terhadap uang mencerminkan iman kita akan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita (Matius 6).
    5. Pertanggungan Jawab dalam Menggunakan Talenta dan Karunia Rohani
    6. Perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30) dalam kitab-kitab Injil menolong kita untuk mengerti bahwa Allah menginginkan agar pemberian talenta dan karunia dapat kita dayagunakan dengan sebaik mungkin, baik untuk kepentingan Tuhan dan pelayanan, ataupun sesama dan juga diri sendiri.

      Mendayagunakan telenta/karunia tidaklah berarti bahwa kita harus mengejar talenta sebanyak mungkin atau menguasai semua ketrampilan. Sebanyak talenta yang Tuhan berikan, kita harus menggunakannya dengan sebaik dan semaksimum mungkin. Ingatlah bahwa mereka yang diberi banyak talenta/karunia akan dituntut banyak juga. Hukum talenta/karunia yang berlaku bagi orang Kristen: jika kita bertanggungjawab dalam hal yang kecil, maka Tuhan akan memberikan yang lebih besar.

    7. Pertanggungan Jawab dalam Memelihara dan Menguasai Tubuh
    8. Tubuh adalah pemberian Tuhan yang sangat luar biasa. Tuhan menciptakannya dengan sangat ajaib (Mazmur 139:13) dan Tuhan menginginkan agar kita memeliharanya. Beberapa fakta yang perlu diperhatikan:

      1. Tubuh telah dicemari oleh dosa.
      2. Setelah dilahirkan kembali di dalam Kristus, tubuh manusia yang telah dicemari dosa itu diperbaruhi kembali oleh Tuhan. Sekarang "Tubuhmu adalah bait Roh Kudus" (1 Korintus 6:19), karena Roh Tuhan tinggal di dalamnya. Namun demikian bukan berarti tubuh menjadi kebal oleh dosa, manusia lama kita yang terbiasa dengan dosa akan terus menggoda kita, karena itu perlu didisiplin dengan kuasa Roh supaya tubuh kita tidak kembali pada kebiasaan manusia lama kita. Untuk dapat meninggalkan manusia lama, maka kita harus melakukan disiplin rohani, sehingga roh kita dapat terus diajar untuk melakukan kebenaran firman Tuhan dan menghasilkan transformasi rohani.

      3. Tubuh adalah persembahan yang hidup bagi Tuhan.
      4. Tubuh kita yang telah diperbarui Tuhan bukan lagi milik kita sendiri (1 Korintus 6:19) dan kita diharapkan menjadikan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah (Roma 12:1-2) sehingga kita dapat memuliakan Tuhan dengan tubuh kita (1 Korintus 6:20; Filipi 1:20). Janganlah kita melakukan kecemaran yang merusak tubuh ini, tetapi persembahkan tubuh kita bagi Tuhan, dengan pelayanan kita dan aktifitas-aktifitas yang tidak bertentangan dengan kebenaran firman Allah.

      5. Tubuh adalah bejana yang dikuduskan terus menerus.
      6. Oleh anugerah Tuhan, tubuh, bejana yang fana ini terus menerus dibersihkan dan diisi dengan harta yang berasal dari Allah (2 Korintus 4:7). Oleh karena itu, pakaiah tubuh kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan nama Tuhan. Pakailah tubuh kita untuk melayani Tuhan dan melayani sesama, sehingga Allah disukakan dengan apa yang dilakukan oleh tubuh yang fana ini.

      7. Tubuh harus dilatih dan dikuasai.
      8. Paulus berkata bahwa kita harus dapat mendisiplin (melatih) tubuh dan menguasainya (1 Korintus 9:27). Oleh karena itu, Paulus juga menasihatkan agar berhati-hati dengan tubuh kita supaya dosa tidak lagi berkuasa dalam tubuh kita yang baru (Roma 6:12):

    • Dosa mencemarkan tubuh (Roma 1:24)
    • Dosa pencabulan/seks (1 Korintus 6:13)
    • Dosa merawat tubuh dan memuaskan keinginannya (Roma 13:14)
  • Bagian-bagian tubuh utama yang harus dijaga fungsinya:
  • Pikiran (Filipi 4:8), mata (Matius 5:27-28; 2 Petrus 2:14), mulut (Roma 3:14; Markus 16:15), telinga (Roma 10:17; 2 Timotius 4:3-4), kaki (Efesus 6:15; Amsal 6:18), lidah (Yakobus 3:5).


    Akhir Pelajaran (PRK-P04)


    DOA

    "Tuhan yang maha murah, Engkau telah memberikanku bukan hanya keselamatan kekal tetapi juga hidup yang berkelimpahan dan berbuah- buah di dalam Kristus. Karena itu, ajarilah aku untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah Engkau karuniakan kepadaku. Biarlah segala berkat dan kelimpahan itu boleh Engkau pakai untuk menjadi kemuliaan bagi nama-Mu saja." Amin.

    [Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]