Bertumbuh dalam Pengetahuan yang Benar tentang Allah
"sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah," (Kolose 1:10)
Ada dua orang Kristen. Ned belajar doktrin dan Alkitab secara teratur, tetapi memberi sedikit waktu di lingkungan tempat dia tinggal. Ted dapat dikatakan kurang memerhatikan doktrin, tetapi kehadirannya menerangi ruang-ruang rumah penampungan secara teratur sampai-sampai beberapa orang mengira dia adalah seorang pegawai di sana. Siapakah yang mengenal Allah dengan baik? Sudah pasti, Ted.
Kunci jawabannya adalah kepercayaan kita bahwa kekekalan tidak hanya sesuatu yang kita dapatkan saat kita menjelang ajal. Kekekalan adalah mengenal Allah pada saat ini. Kita mendapat kekekalan dari kehadiran-Nya pada saat ini dan sekarang, kita memperoleh pengetahuan tentang Dia. Sungguh-sungguh mengenal Dia berarti melakukan pekerjaan dan kehendak-Nya.
Pikirkanlah seperti ini. Anjing-anjing yang hidup lama di rumah kita menjadi paham akan kebiasaan dari kehidupan kita dan bahkan mulai menjalani kehidupan mereka berdasarkan apa yang kita lakukan -- mereka bangun pada waktu tertentu dan berjalan ke tempat makanan ketika mereka tahu kita punya waktu untuk memberinya makan. Akhirnya, bahkan binatang-binatang peliharaan kita dapat mengenal kita dari dalam. Pembawa gambar Allah bukanlah anjing-anjing seperti itu, tetapi ada yang menarik dengan pola itu. Dengan mengatur kehidupan kita berdasarkan rancangan-Nya, kita dapat mengenal Dia.
Pertimbangkanlah yang kita maksud di dalam Doa Bapa Kami: "Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami". Perjanjian yang kita buat dengan Allah adalah cukup luar biasa. Kita memohon kepada-Nya untuk mengampuni kita dengan cara yang sama seperti kita mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Pikirkanlah: apa yang dimaksud dengan permohonan tersebut adalah kita tidak berani meminta apa pun kepada Allah, apa yang tidak kita berikan kepada sesama. Dengan kata lain, kita tahu berkat seperti apa itu jika diampuni karena kita juga melakukannya terus-menerus.
Pengampunan yang kita inginkan dari Allah adalah menyeluruh dan lengkap. Karena itu, pengampunan kita juga harus demikian. Yang pasti, pengampunan seperti itu lebih dari sekadar menahan diri dari melakukan hal-hal buruk kepada mereka yang bersalah kepada kita. Apa yang dimaksudkan dengan pengampunan adalah mengasihi mereka yang telah melukai kita, dan mengasihi mereka sebanyak yang kita lakukan kepada diri sendiri. Sungguh, hal itu tidak terpahami -- tetapi mutlak dilakukan. Persis seperti itulah yang kita mau dari Allah -- setidaknya itulah yang kita minta kepada-Nya. Dan, kita mengetahuinya karena kita melakukannya --, bukan begitu?
Orang-orang terkadang berbicara tentang "pelayanan Kristen" -- pekerjaan misi, pelayanan, menjadi sukarelawan di rumah sakit. Itu baik. Namun, kekristenan yang sejati dan menjadi inspirasi bagi yang lain, tidak membiarkan satu hal pun terlupakan dalam keinginannya untuk menjangkau seluruh kehidupan. Jika kita menghabiskan waktu malam kita di tempat-tempat penampungan dan menganggap pekerjaan kita sehari-hari dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore berada di luar "kegiatan Kristen", kita sudah sangat salah kaprah. Tidak ada daftar khusus yang berisi pekerjaan-pekerjaan yang merupakan "pelayanan kerajaan". Menjadi seorang utusan Injil ke Pogo tidak menjadikan seseorang lebih "Kristen" daripada menjahit topi-topi baseball. Sebab, mengenal Allah adalah sesuatu yang kita lakukan sambil duduk dan berdiri serta berbaring. Kita bertumbuh di dalam pengetahuan tentang Kristus setiap jam setiap hari, tidak peduli bagaimana sibuknya tangan dan pikiran kita.
Di dalam Allah kita, pribadi dan kehendak bukanlah dua entitas, tetapi satu. Kehendak-Nya adalah penjangkauan yang jelas tentang siapa Dia. Jika Anda menghafal seluruh isi Alkitab, pengetahuan itu tidak berarti Anda mengenal kehendak Allah karena kehendak ada di dalam; kehendak Allah dapat diketahui hanya jika kehendak kita tunduk kepada Dia. Seseorang tidak dapat menerbangkan sebuah pesawat jet dengan bermodalkan pengetahuan dari buku. Seseorang harus belajar dengan melakukan. Kita dapat mengerti kehendak Allah dengan melakukan pekerjaan-Nya.
Jenis kekristenan yang praktikal ini -- sebuah pelayanan melalui perbuatan yang dilakukan dalam nama Kristus -- tidak hanya berguna, tetapi sangat diperlukan. Namun, hal itu hanya sebagian dari seluruh pengetahuan tentang Allah. Ada hal lain di dalam Pencipta selain dari kehendak-Nya, dan datang kepada-Nya memerlukan lebih dari sekadar kemauan kita.
Meski begitu, mengenal Allah dengan melakukan pekerjaan-Nya adalah semacam berkat ganda. Orang-orang yang menerima pekerjaan kita sungguh-sungguh diberkati; tetapi demikian pula kita yang melakukan pekerjaan tersebut.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku | : | Mendekat kepada Allah |
Penulis | : | Abraham Kuyper |
Penerbit | : | Momentum, Surabaya 2009 |
Halaman | : | 78 -- 79 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA