Artikel

Spiritual Dehydration (Kekeringan Rohani)

Pengikut-pengikut Yesus yang paling aktif kadang-kadang menemukan diri mereka merasa terkuras habis dan kering kerontang secara rohani. Pendeta-pendeta dan pekerja-pekerja gereja lainnya juga sering merasa demikian pada hari Minggu. Terutama jika seminggu sebelumnya mereka dipenuhi kesibukan dan kegiatan rohani yang luar biasa banyaknya, apalagi pada perayaan hari-hari besar Kristen. Setelah melalui satu minggu yang sibuk, saya sering berkata kepada istri saya, Angela, "Saya merasa seakan-akan seseorang telah menyeret kaki saya dan menguras habis energi saya!"

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Pengujian atas Pola Pikir Rohani

Kita telah melihat bahwa keberadaan suatu pemikiran rohani, keberadaannya tidak selalu identik dengan keberadaan suatu pola pikir rohani. Hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah pikiran kita berlimpah-limpah dengan pemikiran semacam itu atau tidak (2 Petrus 1:8). Pemikiran rohani yang bersifat temporer tidaklah membuktikan apa-apa. Keberadaan damai sejahtera yang Paulus sebutkan sebagai hasil dari suatu pola pikir rohani, lebih bergantung pada seberapa besar tingkat kepenuhan pikiran kita oleh pemikiran-pemikiran rohani.

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Bertumbuh Menuju Kedewasaan Rohani (Ibrani 5:11-6:3)

(Ibrani 5:11-6:3)

Allah telah menciptakan kita sebagai manusia-manusia yang rasional dan memperlakukan kita secara rasional; jadi, setiap tahap dari pertumbuhan rohani kita, sejak kita bertobat, merupakan suatu respons terhadap kebenaran-kebenaran yang telah kita pahami. Bilamana pengetahuan kita tidak bertambah, tidak mungkin hubungan kita dengan Allah bisa bertambah dalam. Pasal 5:11-14 menyatakan bahwa setelah bertahun-tahun menjadi orang percaya, orang-orang Kristen keturunan Yahudi ini tidak membagikan kebenaran yang telah mereka ketahui ataupun berpegang erat pada kebenaran-kebenaran itu sendiri (apalagi menginginkan lebih banyak kebenaran, sebagaimana sepatutnya); malahan kerohanian mereka mundur sehingga mereka seolah-olah kembali menjadi bayi-bayi rohani, tidak lagi mengerti dengan jelas hal-hal yang pokok dalam kekristenan, dan perlu mempelajari Injil dari awal lagi. Visi yang kabur biasanya disebabkan oleh ketidaktegasan dalam menghadapi tantangan-tantangan rohani, dan dalam kasus seperti ini, tantangan untuk bersikap sabar dalam aniaya biasanya tidak dihadapi (6:12; 10:3,2-36; 12:12 dst.). Dalam keadaan seperti anak kecil ini sulit bagi mereka untuk menerima "makanan keras" (pengajaran mengenai keimanan Kristus yang sempurna yang termasuk di dalamnya keabadian dan keeksklusifan-Nya) yang penulis sampaikan kepada mereka dalam pasal 7-10.

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Apa Itu Waktu Teduh?

Setiap tukang kebun yang berpengalaman mengetahui bahwa untuk menghasilkan bunga-bunga yang indah diperlukan ketekunan dan kerja keras. Tidak cukup dengan menabur bibit saja. Tanah harus disiapkan, benih harus disirami, rumput-rumput harus dibuang. Pekerjaan pemeliharaan itu perlu dilakukan tiap hari supaya jangan tanaman muda itu mati. Namun akhirnya, segala ketekunan dan kerja keras itu membawa hasil dalam bentuk bunga-bunga yang indah dipandang dan harum baunya.

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Mengambil Waktu-Ku

Hukum yang keempat: "Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat", menimbulkan pertanyaan. Pertama, persoalan historis: Apakah sudah ada pengudusan hari Sabat sebelum Sinai? Kata "ingatlah" menyatakan perintah, termasuk penekanan akan tidak diberikannya manna oleh Allah pada hari yang ke tujuh, karena Ia telah menjadikan itu Sabat untuk istirahat (Keluaran 16:22-30), menunjukkan melalui Kejadian 2:2, dst. (Allah memberkati hari yang ketujuh dan menguduskannya, karena Allah beristirahat pada hari itu) memegang Sabat kembali ke penciptaan.

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Tuhan Membicarakan Prinsip-Prinsip Menjadi Murid yang Cerdik

Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan, Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan memercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 16:8-13)

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Firman Allah dan Kehidupan dalam Kristus

Bagi kita yang hidup di zaman banyak buku telah dicetak, pikiran pertama yang timbul dalam benak kita ketika kita melihat istilah "firman Allah" adalah ayat-ayat Alkitab dalam bentuk cetakan. Namun, bagi Pemazmur ungkapan ini lebih menekankan pada perintah ilahi (hukum, "Taurat"). Memang ditulis sebagai buku penuntun, tetapi sebagian besar diturunkan dari mulut ke mulut kepada anak cucu mereka. Sejumlah perintah Allah yang diberikan sebagai tanda kebaikan Allah. Patung-patung tidak dapat berbicara atau berbuat apa-apa, tetapi Allah Israel adalah Juru Selamat dan bisa berbicara. Israel beruntung karena ia dikaruniai untuk menikmati kasih karunia dan pengajaran-Nya (Mzm. 147:19, dst.). Allah menyatakan kehendak-Nya dalam dua cara (untuk maksud yang baik dan perintah), dan yang dimaksud kesalehan adalah hidup tetap sesuai dengan firman-Nya. Kasih karunia dan kuasa firman Allah merupakan tema yang terus-menerus diutarakan dalam kitab Mazmur (Mzm. 19:7-11). Dalam Mzm. 119, 176 semua ayatnya, kecuali satu, menyebutkan secara langsung pernyataan-pernyataan yang kaya tentang tema ini. Pemazmur sangat mencintai firman Tuhan, sehingga dia menyimpannya dalam hati dan mengingatnya (11, 16), merenungkannya, dan bergembira karenanya (14-16), memperhatikannya agar dia tidak jatuh ke dalam dosa dan dapat mempelajari jalan kehidupan (9-12), serta rindu untuk mempraktikkannya sepenuhnya (5-8). Dalam hal ini, ada kesinambungan antara orang-orang saleh dalam Perjanjian Lama dan orang-orang Kristen masa kini. Masa kini, Kristen memiliki firman Tuhan dari dua kitab Perjanjian (Lama dan Baru); firman Tuhan yang merupakan sumber utama petunjuk, kasih karunia dan pertumbuhan yang diperlukan.

Taxonomy upgrade extras: 
Kategori: 

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA