Prinsip Timotius

Gambar: Dawson Trotman

Dawson Trotman, seorang yang sangat praktis dan juga seorang yang rohani, menggunakan "Prinsip Timotius". Dia menggunakan prinsip ini sebagai papan loncatan untuk menasihati tim sekerja Kristen dalam mempersiapkan orang lain mengambil alih pelayanannya. Seorang penginjil hendaknya mempersiapkan penginjil muda lainnya; seorang pemimpin paduan suara mempersiapkan seorang asisten, seorang pemimpin kelompok pemahaman Alkitab mempersiapkan seseorang yang akan menggantikan tugasnya apabila kelak dia akan beralih tugas, dan sebagainya.

Dawson dengan teliti memeriksa pelayanan para Navigator, kadang-kadang membuat terkejut seorang anggota staf yang masih muda dengan kata-kata berikut ini: "Di manakah Timotius Anda?" Dia ingin tahu, "Siapakah yang Anda latih untuk mengambil alih tugas Anda?" Ini merupakan suatu prinsip bisnis yang sangat praktis juga sebagai suatu fondasi rohani yang kuat untuk suatu pelayanan selanjutnya. Akan tetapi, apa itu "Seorang Timotius?" Di mana konsep tersebut terdapat dalam Alkitab?

1. Seorang Timotius adalah seorang anak rohani.

"Itulah sebabnya, aku telah mengutus kepadamu Timotius, anakku yang kukasihi dan yang setia di dalam Tuhan. Ia akan mengingatkan kamu mengenai jalan-jalanku dalam Kristus, seperti yang aku ajarkan di mana-mana, dalam setiap jemaat." (1 Korintus 4:17) "Dari Paulus, rasul Kristus Yesus ... kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman ...." (1 Timotius 1:1-2) "Karena itu, anakku, jadilah kuat dalam anugerah yang ada dalam Yesus Kristus." (2 Timotius 2:1)

Setiap orang Kristen dewasa, pria atau wanita, hendaknya memiliki seorang anak rohani, laki-laki atau perempuan. Seperti Paulus melayani sebagai seorang bapa rohani bagi Timotius. Tidak peduli Anda sendiri yang memimpin orang itu percaya Yesus Kristus atau Anda "memungut" anak itu. Kedua cara itu sah untuk mendapatkan anak-anak rohani.

2. Seorang Timotius memiliki beban yang sama seperti orang tua rohaninya.

Gambar: Quote 1 Timotius

"Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus." (Filipi 2:20-21) "Itulah sebabnya, aku telah mengutus kepadamu Timotius, anakku yang kukasihi dan yang setia di dalam Tuhan. Ia akan mengingatkan kamu mengenai jalan-jalanku dalam Kristus, seperti yang aku ajarkan di mana-mana, dalam setiap jemaat." (1 Korintus 4:17) "Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya." (2 Timotius 3:10-11)

Timotius bukan sekadar anak rohani bagi Paulus; dia adalah seorang anak yang sangat istimewa. Tidak setiap anak secara jasmani menjadi orang percaya dan tidak semua orang rohani menerima visi orang tua rohaninya. Seorang pekerja Kristen bisa melipatgandakan banyak petobat baru dalam hidupnya, tetapi hanya sedikit yang bisa disebut sebagai seorang Timotius. Seorang ibu rohani bisa memengaruhi banyak anak perempuan untuk mengikut Tuhan, tetapi hanya sangat sedikit yang mewarisi seluruh visi dan rohnya.

Apa yang Anda teruskan kepada Timotius Anda tidak hanya pengetahuan tentang firman Tuhan, tetapi isi hati dan beban visi Anda. Dawson Trotman berbicara tentang penanaman prinsip-prinsip ini ke dalam aliran darah seseorang karena hidup ada di dalam darah.

3. Seorang Timotius meneruskan pekerjaan orang tua rohaninya.

Tidak saja dia seorang rohani, seorang anak yang mempunyai visi yang sama dengan orang tua rohaninya, tetapi dia bisa mengambil alih pelayanan di bawah bimbingan orang tua rohaninya. Seorang Timotius siap menolong Anda dalam pelayanan dengan bimbingan Anda. Inilah sebabnya, mengapa banyak anak rohani laki-laki dan perempuan, tetapi sedikit Timotius.

Paulus dapat mengutus Timotius ke mana saja dalam keadaan mendesak.

  1. Ke Korintus -- "Itulah sebabnya, aku telah mengutus kepadamu Timotius, ...." (1 Korintus 4:17)
  2. Ke Filipi -- "Dalam Tuhan Yesus, aku berharap dapat segera mengutus Timotius kepadamu supaya aku dihiburkan ketika mendengar kabar tentang kamu." (Filipi 2:19)
  3. Ke Atena -- "Orang-orang yang menemani Paulus membawanya sampai ke Atena, dan setelah menerima sebuah pesan dari Paulus untuk Silas dan Timotius agar datang kepadanya secepatnya, mereka pun berangkat." (Kisah Para Rasul 17:15)
  4. Tempat tinggal di Efesus -- "Sebagaimana aku memohon kepadamu ketika aku berangkat ke Makedonia, tetaplah tinggal di Efesus ...." (1 Timotius 1:3)

Gambar: Quote 2 Timotius

Saya mendapat kesempatan yang langka, yakni secara pribadi dimuridkan oleh Dawson Trotman. Dia mengundang saya untuk tinggal di rumahnya dan dia menghabiskan banyak waktu untuk saya. Dia mengutus saya ke berbagai tempat pelayanan di daerah Los Angeles untuk membuka pelayanan para Navigator di Dallas, Texas. Satu hari, dia menelepon saya dan mengatakan bahwa dia mengutus saya ke China. Tanpa menunda dan tanpa syarat, saya segera pergi. Jika Dawson, bapa rohani saya, merasa bahwa saya sanggup menyelesaikan tugas tersebut, maka segalanya beres. Sekalipun jaraknya 20.000 kilometer, bahasa dan budayanya berbeda, negara berpaham komunis dan penuh ketidakpastian, saya tidak peduli. Tentu saja, saya percaya kepada Allah, yang telah memberi beberapa ayat janji sebagai pegangan. Akan tetapi, saya pergi dengan kesadaran penuh karena iman bapa rohani saya.

Dalam tahun-tahun berikutnya, saya telah belajar bahwa ada beberapa pekerja nasional yang saya latih dan tinggal bersama yang juga mau, serta berani pergi dan berangkat untuk Allah bila saya beriman untuk mengutusnya. Semua ini adalah perkara tentang misi. Seorang utusan Injil membawa obor sejauh mungkin, selanjutnya dia serahkan kepada murid yang lebih muda untuk terus membawa terang Injil ke dalam kegelapan.

Selama 35 tahun melayani di ladang misi, Allah telah menganugerahkan banyak anak rohani, tetapi sedikit Timotius. Lebih dari lima puluh orang Asia tinggal di rumah saya selama setahun atau lebih. Setiap mereka istimewa dalam hati saya. Lima puluh anak rohani ini melayani Allah di berbagai organisasi Kristen di banyak negara.

Allah memerintahkan Musa untuk memberi sebagian dari wewenang kepada Yosua (Bilangan 27:20). Dan, Elia meletakkan jubahnya di pundak Elisa, penerusnya. Di manakah Timotius Anda? Siapakah yang sedang Anda latih untuk meneruskan pelayanan Anda, kelas sekolah minggu Anda, kelompok pemahaman Alkitab Anda, gereja Anda, dan pelayanan Anda? Sementara sibuk melayani Allah dalam tugas pelayanan pribadi Anda, jangan lalai menyiapkan seorang Timotius yang akan meneruskan beban visi Anda. Jika Anda tidak berbuat demikian, banyak pekerjaan yang Anda lakukan mungkin sia-sia.

Audio Prinsip Timotius

Diambil dari:
Judul buku : Pemuridan dengan Prinsip Timotius
Judul artikel : Prinsip Timotius
Penulis artikel : Roy Robertson
Penerbit : Yayasan Andi Offset, Yogyakarta 2012
Halaman : 115 -- 119
Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA